Enam dari sepuluh orang asing percaya mode terakhir
untuk budaya Korea - K-pop, film dan drama TV dan sinetron - akan
menurun selama beberapa tahun ke depan,” ungkap laporan tersebut. Sebuah
survei oleh Ministry of Culture Sports and Tourism Korea dan Korea
Foundation for International Culture Exchange (KOFICE) mengungkapkan
bahwa 60% dari 3.600 orang di sembilan negara meragukan bahwa gelombang
Hallyu akan mencapai keberhasilan internasional selamanya.
”Alasan utama para orang asing meragukan kesuksesan Hallyu adalah
karena mereka bosan dengan konten standar,” ujar artikel itu
menjelaskan, membuktikan bahwa 20,5% responden memilih alasan ini.
”Tarian hiperseksual, lirik dan pakaian adalah biasa diantara para
idol K-pop dan penyanyi remaja,” lanjut laporan tersebut. “Drama seri
Korea berulang kali mengungkap kembali topik-topik seperti urusan zinah,
dendam dan rahasia yang mengelilingi kelahiran atau identitas karakter,
sehingga sulit untuk menyentuh penonton yang semakin peka.”
Para ahli percaya bahwa Korea harus ‘menjual cerita unik’ dalam
rangka untuk menarik perhatian negara-negara lain dengan
mengintegrasikan tradisi bangsa ke dalam budaya pop Korea.
Salah satu perwakilan dari kementerian budaya berkata, “Materi yang
tidak asli dan beragam tidak akan bertahan di pasar. Hal ini cukup
penting untuk diversifikasi cerita di media ... Kami juga perlu
mendorong investasi keuangan di media, karena tidak satupun dapat
membuat sebuah karya hanya dengan cerita dan ide hebat.”
No comments:
Post a Comment