Thursday, May 10, 2012

Nadya Hutagalung Siap Memandu Asia's Next Top Model

Kalimat andalan supermodel Tyra Banks setiap memulai acara "America's Next Top Model" ini mungkin sudah tak asing di telinga Anda. Reality show yang bertujuan mencari gadis-gadis muda yang berbakat jadi model internasional ini begitu sukses hingga tayangannya sudah berjalan selama 8 tahun, 18 musim tayang, dan dibuat versi lokalnya di lebih dari 100 negara. Dan tahun ini, Asia akan jadi salah satunya.

Asia's Next Top Model adalah "cabang" terbaru seri top model yang memberi kesempatan bagi wanita Asia untuk berkarir di industri mode internasional, berdampingan dengan model-model dari Eropa dan Amerika Serikat. Untuk memandu acara ini sekaligus jadi juri utama, dipilihlah model/aktris/presenter ternama Nadya Hutagalung.

Nadya Hutagalung. (Foto oleh Olivier Henry / Milk Photographie)

 Mantan VJ berdarah Indonesia - Australia ini bukan nama yang asing bagi publik Asia. Tahun 2000, dia terpilih sebagai salah satu "Asia's Leading Trendmakers" oleh majalah Asia Week, dan berada di daftar yang sama dengan Dalai Lama, Michelle Yeoh, dan Chow Yun Fatt. Majalah Female Magazine Singapore juga menobatkannya sebagai "Singapore's Most Gorgeous Woman".

"Ada banyak sekali wanita cantik di Asia yang ingin menjajal catwalk di Milan dan Paris. Acara ini bertujuan untuk menemukan mereka, mendidik mereka, dan membimbing mereka menuju kesuksesan karir sebagai seorang model internasional," ujar Nadya tentang Asia's Next Top Model.

Yahoo! Indonesia sempat berbincang dengan wanita yang berdomisili di Singapura ini tentang Asia's Next Top Model dan tentang kesempatan model Indonesia bersaing dengan top model dunia. Simak wawancaranya berikut ini.


Yahoo! Indonesia: Sebagai host Asia's Next Top Model, mau tak mau Anda pasti nanti akan dibanding-bandingkan dengan Tyra Banks. Sudah mempersiapkan diri untuk itu?
Nadya Hutagalung: Host top model bukan hanya Tyra Banks. Ada Elle Macpherson di Britain's Next Top Model, di Australia ada Sarah Murdoch, dan sebagainya. Setiap negara dipandu orang yang berbeda, dengan karakter yang berbeda-beda, dan masing-masing membawa sesuatu yang unik. Saya tak mungkin sepenuhnya meniru apa yang Tyra lakukan, meskipun apa yang dia lakukan itu sangat baik sehingga acara ini sukses di seluruh dunia. Namun saya percaya masing-masing host memiliki sesuatu yang unik dan spesial yang bisa dikontribusikan pada acara ini.

Kira-kira Anda akan jadi juri yang seperti apa?
Saya akan jadi juri yang jujur. Sebetulnya tidak beda dengan Tyra dan juri-juri lain. Saya ingin jadi juri yang jujur, menyampaikan hal yang sesungguhnya baik itu hal yang baik atau buruk, sehingga para peserta bisa mendapat pelajaran yang nantinya jadi bekal dalam perjalanan karier mereka di dunia modelling.

Apakah model dari Indonesia bisa eksis di industri mode dunia berdampingan dengan model-model Amerika dan Eropa?
Menurut saya Indonesia sudah mulai menarik perhatian dunia, dan acara ini adalah kesempatan yang baik bagi mereka untuk mendapat exposure. Itulah mengapa saya mengajak wanita-wanita di Indonesia yang memang berambisi jadi model, atau wanita-wanita yang sering mendapat saran "you should be a model" dari banyak orang, ini kesempatan untuk kalian.

Tapi kenapa model internasional yang asalnya dari Indonesia, atau Asia Tenggara, jumlahnya sedikit sekali?
Saya kira itu bagian dari tren, ya. Tapi Asia kini sudah mulai masuk radar. Kalau kita lihat runway di Amerika atau Eropa, selalu ada model Asia. Dunia perlu model dari Asia untuk mewakili wanita-wanita Asia dan untuk merepresentasikan apa yang sedang terjadi di belahan dunia ini.

Siapa model Indonesia favorit Anda?
Izabel Jahja. Dia model Indonesia yang sangat profesional dan membina kariernya dengan baik. Dia adalah salah satu model yang saya kenal dan memiliki wawasan yang luas.

Bagaimana cara menghilangkan anggapan bahwa model itu sekadar wanita tinggi, cantik, tapi tidak pintar?
Sebagai perempuan, kita harus memperkuat diri kita dengan ilmu pengetahuan. Lihat saja Tyra Banks, dia sudah sukses sebagai model dan businesswoman, tapi dia tetap menuntut ilmu dan baru saja lulus dari Harvard Business School. Menurut saya tidak benar bahwa model itu hanya sebatas fisik. Kita harus membuktikan bahwa kita juga punya kualitas lain. Saya selalu menganjurkan kepada para wanita untuk memiliki rencana cadangan, sesuatu yang lain yang bisa dilakukan selain modelling.

 Source : Yahoo! Indonesia 

No comments:

Post a Comment