Bagi pendukung Arsenal, penjualan pemain bintang pada bursa transfer awal musim merupakan rutinitas tahunan. Memasuki musim kompetisi 2009-2010, Arsene Wenger kembali melepas dua pemain bintangnya, Emmanuel Adebayor dan Kolo Toure.
Adebayor lebih dulu menandatangani kontrak dengan Manchester City senilai 25 juta poundsterling awal Juli yang disusul oleh Kolo Toure.
Bila dirunut ke belakang, Adebayor dan Toure menyusul sejumlah pemain Arsenal yang sebelumnya meninggalkan The Gunners seperti Nicolas Anelka, Marc Overmars, Patrick Vieira, Thierry Henry, Alexander Hleb, dan Mathieu Flamini.
Wenger memang dikenal sebagai pelatih yang mampu mengorbitkan pemain muda dengan harga murah, terutama dari Prancis dan Afrika, untuk kemudian dibentuk menjadi pemain kelas dunia bernilai puluhan juta poundsterling.
Arsene Wenger menjadi pelatih paling ulung dalam hal jual beli pemain di Liga Inggris. Tahukah anda bahwa dari penjualan lima pemain saja, Wenger mampu mendapatkan "keuntungan bersih" senilai 83 juta poundsterling?
Berikut lima transaksi penting oleh Wenger yang menebalkan pundi-pundi keuangan Arsenal.
Kolo Toure
Beli: ASEC Abidjan, 150 ribu (dalam poundsterling) (2002)
Jual: Manchester City for 15 juta (2009)
Keuntungan: 14,85 juta
Kolo Toure menarik perhatian Wenger saat bersama klub Belgia, Beveren. Di bawah asuhan Wenger, Toure menjadi salah satu bek papan atas di Liga Inggris terutama saat duetnya bersama Sol Campbell.
Emmanuel Adebayor
Beli: Monaco, 7 juta (2006)
Jual: Manchester City, 25 juta (2009)
Keuntungan: 18 juta
Tidak banyak yang mengetahui rekor gol Adebayor saat didatangkan dari Monaco, terlebih saat itu Arsenal masih memiliki legenda hidup sekaligus "raja" Highbury, Thierry Henry.
Namun setelah Henry hengkang ke Barcelona, Adebayor mencatat rekor golnya bersama Arsenal dengan mencetak 30 gol untuk The Gunners yang membuat Barcelona dan AC Milan tertarik untuk mendapatkannya.
Patrick Vieira
Beli: AC Milan, 3.5 juta (1996)
Jual: Juventus, 13.7m (2005)
Keuntungan: 10.2 juta
Menurut Sportsmail, Vieira merupakan salah satu pembelian terbaik yang dilakukan Wenger. Vieira menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia saat masih berkostum Arsenal. Pemain timnas Prancis itu menggalang lini tengah Arsenal bersama Emmanuel Petit dan menjadi kapten saat Arsenal menjuarai Liga Inggris musim 2003-2004 dengan catatan rekor tak terkalahkan. Uniknya, Arsenal tidak lagi mengangkat trofi juara setelah Vieira memutuskan hengkang ke Juventus pada 2005.
Marc Overmars
Beli: Ajax, 7 juta (1997)
Jual: Barcelona, 25 juta (2000)
Keuntungan: 18 juta
Suporter Arsenal menjuluki "The flying Dutchman" ini dengan "Roadrunner" yang menggambarkan kecepatan berlari Overmars. Tercatat 16 gol dicetaknya dari sektor sayap kiri dalam musim pertamanya di Inggris dan menjadi pemain kunci saat Arsenal meraih gelar "double" pada tahun 1998.
Marc Overmars dilepas ke Barcelona pada tahun 2000 senilai 25 juta poundsterling yang merupakan rekor pemain Belanda termahal. Di Barcelona, Overmars bergabung dengan mantan pelatihnya di Ajax, Louis van Gaal.
Nicolas Anelka
Beli: Paris Saint-Germain, 500 ribu (1997)
Jual: Real Madrid, 23 juta (1999)
Keuntungan: 22.5 juta
Anelka merupakan transaksi terbaik yang pernah dilakukan Arsenal. Bergabung saat masih berusia 17 tahun dan langsung menjadi pemain kunci Arsenal saat meraih gelar "double" tahun 1998. Tahun berikutnya, Anelka mendapat penghargaan Pemain Muda Terbaik. Setelah sempat dijual ke Real Madrid pada tahun 1999, Anelka kembali ke Inggris bersama Liverpool dan musim lalu bergabung dengan Chelsea yang merupakan klub ke delapan dalam karirnya. (kpl/bola)
Source : Bola.Net
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Wednesday, July 29, 2009
Tuesday, July 28, 2009
Keteguhan Hati Arsene Wenger
Bola.net - Apa yang membuat Emirates Stadium, stadion berkapasitas 60 ribu penonton selalu penuh setiap kali Arsenal bertanding? Jawabannya hanya satu, Arsene Wenger.
Suporter Arsenal tidak terlalu peduli siapa yang bermain, entah itu Emmanuel Adebayor yang telah mengutarakan niatannya untuk hengkang ke Milan, Cesc Fabregas yang mulai memikirkan kembali ke Barcelona, si bengal Niklas Bendtner, atau pemain-pemain muda seperti Theo Walcott, Carlos Vela, Kieran Gibbs, Jack Wilshere, serta entah siapa lagi anak-anak berusia belasan tahun yang akan dimainkan Wenger.
In Arsene We Trust
In Arsene We Trust, sebuah slogan yang terdapat di bendera, spanduk, syal, kaos, hingga berbagai sudut stadion, bukti bagaimana Gooners begitu mencintai sosok Arsene Wenger sejak datang di Highbury pada tahun 1996.
Wenger membangun pondasi Arsenal ketika tim London Utara itu diisi pemain-pemain tua yang gemar mabuk dan merokok. Tapi tangan dingin Wenger berbicara. David Seaman, Tony Dixon, Nigel Winterburn, Martin Keown, Steve Bould, Tony Adams, Roy Parlour, hingga Ian Wright mampu dipoles Wenger dari mesiu kuno menjadi senjata andalan senapan modern.
Wenger juga hampir selalu sukses dalam pembelian pemain, mulai Marc Overmars, Sylvinho, Fredrik Ljungberg, Emmanuel Petit, Nicolas Anelka, Patrick Vieira, hingga Thierry Henry yang kemudian menjadi King of Highbury.
Ketika pemain-pemain senior telah matang dan berkembang, Wenger tidak meninggalkan satu hal penting dalam tim Arsenal yaitu regenerasi. Tidak terhitung pemain-pemain yang menggantikan peran seniornya di Arsenal, sepeti Ashley Cole, Philippe Senderos, Alexander Hleb, Thomas Rosicky, hingga Robin Van Persie.
Kini, pemain-pemain generasi ke tiga dimunculkan Wenger sejak kekalahan menyakitkan dari Barcelona di final Liga Champions 2006. Cesc Fabregas, Gael Clichy, Denilson, Theo Walcott, Manuel Almunia, serta Niklas Bendtner sangat dipercaya oleh Wenger meski tidak sedikit kritikan dari media Inggris dan suporter yang mempertanyakan kebijakan pemain-pemain muda Wenger.
Pada kenyataannya, anak-anak muda Arsenal tampil inkonsisten musim ini. Kalah di kandang sendiri dari Hull City dan Aston Villa menjadi bukti bahwa Arsenal belum layak menjadi juara musim ini. Hingga berakhirnya paruh pertama, Arsenal bahkan tercecer di luar empat besar. Kedatangan Andrei Arshavin dan pulihnya beberapa pemain pilar membantu Arsenal bangkit tak terkalahkan pada 28 pertandingan serta melangkah hingga semi final Piala FA dan Liga Champions.
Tanpa Gelar Sejak 2005
Namun bagi suporter, dua semifinal di Piala FA dan Liga Champions belum cukup karena musim ini Arsenal kembali hampa gelar sejak terakhir kali mengangkat trofi Piala FA pada tahun 2005.
Kegagalan meraih trofi musim ini membuat petinggi Arsenal gerah. Salah satu pemegang saham mayoritas Arsenal, siap mengucurkan dana segar untuk belanja pemain musim depan. Namun seperti yang sudah diduga, hal itu tampaknya hanya akan membuat Wenger tersenyum simpul karena pria berusia 59 tahun itu akan keukeuh dengan kebijakan pemain mudanya.
Keretakan hubungan Wenger dengan petinggi Arsenal sebenarnya sudah berlangsung lama, yaitu sejak Arsenal mengencangkan pengeluaran untuk menutupi biaya pembangunan stadion baru mereka, Emirates Stadium di kawasan Ashburton Groove. Mundurnya orang kepercayaan Wenger, David Dein, dari jajaran manajemen membuat hubungan Wenger dengan petinggi Arsenal sudah tidak lagi semesra dulu.
Ditambah kini dengan keraguan sebagian Gooners yang mulai gerah dengan kegagalan demi kegagalan yang terus melekat dengan Cesc Fabregas dkk. Wenger bahkan sempat diteriaki 'boo' dan diancam lemparan pisau oleh suporter, sesuatu yang menurut Wenger adalah sebuah 'betrayed', pengkhianatan atas pengabdiannya di Arsenal selama 13 tahun.
Setelah melalui masa-masa paling sulit sepanjang karirnya di Arsenal, Wenger menegaskan bahwa dia akan bertahan hingga kontraknya berakhir pada musim panas 2011 mendatang.
Tidak banyak pelatih yang mempunyai prinsip membangun skuad muda dengan target jangka panjang pada klub sebesar Arsenal, Wenger adalah perkecualian. Yang dibutuhkan oleh Wenger hanyalah satu kata: percaya. Kepercayaan dari petinggi klub, suporter, dan pemain.
Kini, dengan orang-orang di sekelilingnya yang tidak lagi percaya 100% kepada pelatih berjuluk The Professor itu, Wenger bagaikan seorang diri di tengah-tengah 60 ribu orang yang memenuhi Emirates Stadium. Berdiri dengan keyakinan dan keteguhan prinsipnya di saat semua orang telah meragukannya (kpl/bola)
Source : Bola.Net
Suporter Arsenal tidak terlalu peduli siapa yang bermain, entah itu Emmanuel Adebayor yang telah mengutarakan niatannya untuk hengkang ke Milan, Cesc Fabregas yang mulai memikirkan kembali ke Barcelona, si bengal Niklas Bendtner, atau pemain-pemain muda seperti Theo Walcott, Carlos Vela, Kieran Gibbs, Jack Wilshere, serta entah siapa lagi anak-anak berusia belasan tahun yang akan dimainkan Wenger.
In Arsene We Trust
In Arsene We Trust, sebuah slogan yang terdapat di bendera, spanduk, syal, kaos, hingga berbagai sudut stadion, bukti bagaimana Gooners begitu mencintai sosok Arsene Wenger sejak datang di Highbury pada tahun 1996.
Wenger membangun pondasi Arsenal ketika tim London Utara itu diisi pemain-pemain tua yang gemar mabuk dan merokok. Tapi tangan dingin Wenger berbicara. David Seaman, Tony Dixon, Nigel Winterburn, Martin Keown, Steve Bould, Tony Adams, Roy Parlour, hingga Ian Wright mampu dipoles Wenger dari mesiu kuno menjadi senjata andalan senapan modern.
Wenger juga hampir selalu sukses dalam pembelian pemain, mulai Marc Overmars, Sylvinho, Fredrik Ljungberg, Emmanuel Petit, Nicolas Anelka, Patrick Vieira, hingga Thierry Henry yang kemudian menjadi King of Highbury.
Ketika pemain-pemain senior telah matang dan berkembang, Wenger tidak meninggalkan satu hal penting dalam tim Arsenal yaitu regenerasi. Tidak terhitung pemain-pemain yang menggantikan peran seniornya di Arsenal, sepeti Ashley Cole, Philippe Senderos, Alexander Hleb, Thomas Rosicky, hingga Robin Van Persie.
Kini, pemain-pemain generasi ke tiga dimunculkan Wenger sejak kekalahan menyakitkan dari Barcelona di final Liga Champions 2006. Cesc Fabregas, Gael Clichy, Denilson, Theo Walcott, Manuel Almunia, serta Niklas Bendtner sangat dipercaya oleh Wenger meski tidak sedikit kritikan dari media Inggris dan suporter yang mempertanyakan kebijakan pemain-pemain muda Wenger.
Pada kenyataannya, anak-anak muda Arsenal tampil inkonsisten musim ini. Kalah di kandang sendiri dari Hull City dan Aston Villa menjadi bukti bahwa Arsenal belum layak menjadi juara musim ini. Hingga berakhirnya paruh pertama, Arsenal bahkan tercecer di luar empat besar. Kedatangan Andrei Arshavin dan pulihnya beberapa pemain pilar membantu Arsenal bangkit tak terkalahkan pada 28 pertandingan serta melangkah hingga semi final Piala FA dan Liga Champions.
Tanpa Gelar Sejak 2005
Namun bagi suporter, dua semifinal di Piala FA dan Liga Champions belum cukup karena musim ini Arsenal kembali hampa gelar sejak terakhir kali mengangkat trofi Piala FA pada tahun 2005.
Kegagalan meraih trofi musim ini membuat petinggi Arsenal gerah. Salah satu pemegang saham mayoritas Arsenal, siap mengucurkan dana segar untuk belanja pemain musim depan. Namun seperti yang sudah diduga, hal itu tampaknya hanya akan membuat Wenger tersenyum simpul karena pria berusia 59 tahun itu akan keukeuh dengan kebijakan pemain mudanya.
Keretakan hubungan Wenger dengan petinggi Arsenal sebenarnya sudah berlangsung lama, yaitu sejak Arsenal mengencangkan pengeluaran untuk menutupi biaya pembangunan stadion baru mereka, Emirates Stadium di kawasan Ashburton Groove. Mundurnya orang kepercayaan Wenger, David Dein, dari jajaran manajemen membuat hubungan Wenger dengan petinggi Arsenal sudah tidak lagi semesra dulu.
Ditambah kini dengan keraguan sebagian Gooners yang mulai gerah dengan kegagalan demi kegagalan yang terus melekat dengan Cesc Fabregas dkk. Wenger bahkan sempat diteriaki 'boo' dan diancam lemparan pisau oleh suporter, sesuatu yang menurut Wenger adalah sebuah 'betrayed', pengkhianatan atas pengabdiannya di Arsenal selama 13 tahun.
Setelah melalui masa-masa paling sulit sepanjang karirnya di Arsenal, Wenger menegaskan bahwa dia akan bertahan hingga kontraknya berakhir pada musim panas 2011 mendatang.
Tidak banyak pelatih yang mempunyai prinsip membangun skuad muda dengan target jangka panjang pada klub sebesar Arsenal, Wenger adalah perkecualian. Yang dibutuhkan oleh Wenger hanyalah satu kata: percaya. Kepercayaan dari petinggi klub, suporter, dan pemain.
Kini, dengan orang-orang di sekelilingnya yang tidak lagi percaya 100% kepada pelatih berjuluk The Professor itu, Wenger bagaikan seorang diri di tengah-tengah 60 ribu orang yang memenuhi Emirates Stadium. Berdiri dengan keyakinan dan keteguhan prinsipnya di saat semua orang telah meragukannya (kpl/bola)
Source : Bola.Net
Monday, July 13, 2009
Kiat Memilih Perangkat Lunak
Ibarat
dua sisi mata uang, kehadiran software (perangkat lunak) dan hardware
(perangkat keras) dalam satu sistem komputer adalah satu keharusan. Namun
memilih perangkat lunak yang tepat tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Apalagi sekarang, jumlah perangkat lunak yang djual di pasaran sangat beraneka
ragam dengan kisaran harga yang bervariasi pula.
Untuk itu sebelum membeli perangkat lunak mana yang tepat, Anda harus memikirkan fungsi atau jenis pekerjaan apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan. Misalnya bagi para pencinta fotografi, Anda bisa memilih perangkat lunak yang selain dapat menampilkan preview foto juga dapat melakukan pengolahan pada hasil jepretan.
Langkah berikut adalah mencari tahu perangkat lunak mana yang memiliki rating yang baik. Anda bisa mendapatkan informasi ini dari internet, majalah dan surat kabar, bertanya langsung pada mereka yang lebih paham, atau melihat pada bungkus/ kotak perangkat lunak. Satu hal yang patut dicermati, rating yang tinggi belum tentu berarti bahwa perangkat lunak tersebut adalah yang terbaik bagi Anda, karena bisa saja tingginya rating didasarkan pada banyaknya jumlah penjualan dibandingkan perangkat lunak yang lain.
Jika memungkinkan cobalah terlebih dahulu free trial version dari perangkat lunak tersebut. Dengan begini Anda dapat mengetahui seberapa mudah perangkat lunak tersebut saat digunakan dan bagaimana perangkat lunak tadi bekerja di dalam system computer Anda, apakah mengalami gangguan atau tidak. Adanya free trial version pada perangkat lunak tentu menjadi satu nilai tambah yang patut dipertimbangkan.
Perhatikan dengan saksama hal-hal apa saja atau nilai lebih apa lagi yang bisa didapat dari perangkat lunak tersebut. Layaknya prinsip ekonomi, Anda tentunya ingin mendapat sesuatu yang lebih dengan harga yang serendah mungkin bukan?
Terakhir jangan lupa untuk menanyakan ada atau tidaknya garansi yang ditawarkan. Adanya garansi tentu akan memberi kenyamanan tersendiri bagi Anda.
Subscribe to:
Posts (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke ...
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Liburan Natal boleh jadi sudah usai, tapi liburan Tahun Baru baru akan dimulai besok. Untuk mempersiapkan kenang-kenangan dari saat-saat k...
-
Ada banyak Cara atau langkah - langkah untuk bagaimana memasang Tampilan Yahoo Messenger anda di dalam sebuah Forum, Blog atau Website Priba...