Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Sunday, January 03, 2010
SBY dan Illuminati
Sejarah dunia mengenal organisasi ini sekurangnya ada dua: Pertama, Illuminaty yang dibentuk oleh para ilmuwan penentang kejumudan Gereja di Eropa abad pertengahan, yang dipimpin oleh Galileo Galilei. Kedua, Illuminaty yang dibentuk oleh Sir Meyer Amschell Rotschild di Bavaria tahun 1773 yang dipimpin oleh mantan Jesuit bernama Adam Weishaupt dan dibentuk sebagai “pasukan komando”nya Freemasonry di mana tugas pertama mereka ini adalah meletuskan Revolusi Perancis lewat Robespierre dan lainnya. Keduanya sama-sama bekerja demi kepentingan Luciferian dengan menggunakan berbagai simbol rahasia, salah satu di antaranya berbentuk Piramida.
Illuminati berarti “Pencerahan”, “Yang Tercerahkan”, atau juga bisa mewakili “Cahaya”. Arti istilah ini sebangun dengan istilah “Lucifer” atau “Luciferis” yang juga berarti “Cahaya”. Maria Magdalena sendiri, sosok kontroversial dalam Kekristenan, oleh kaum Luciferian juga disebut sebagai “Illuminatrix” yang berarti “Cahaya Di Atas Cahaya”.
Simbol Piramida merupakan simbolisasi dari pemujaan terhadap Sang Luciferis yang paling tinggi. Selain itu, Piramida juga menyimbolkan kekuatan Maskulinitas karena asalnya berbentuk “Mata Pedang” atau dalam bahasa sanskrit disebut “Lingga”. Yang banyak tidak disadari orang, piramida Illuminati merupakan sebuah segitiga sama sisi yang dibangun dari tiga buah besaran sudut yang sama: 60, 60, dan 60. Ini mewakili simbol lain yang lebih tegas yakni 666. Kekristenan meyakini jika angka ini merupakan angka Dajjal (The Beast) di hari akhir, seperti yang diwartakan oleh Kitab Wahyu 13: 16-18.
Nah, mengenai mengapa Partai Demokrat dalam simbol tangannya membentuk simbol piramida, maka hal itu harus dilakukan penelitian mendalam mengapa harus demikian. Apakah karena simbol partainya yang memang membentuk piramida? Atau ada hal lain? Wallahu’alam bishawab. Partai-partai politik lain selain Partai Demokrat pun juga menggunakan simbol-simbol paganis dan Luciferis, seperti halnya Simbol Pentagram yang antara lain digunakan Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lainnya. Pentagram merupakan simbol kepala Baphomet, si kambing iblis. PKS pun menggunakan simbol Trias Goddes Wicca, Sang Dewi Bulan, yang disembah kaum pagan dahulu. Apakah mereka semua Luciferian? Belum tentu. Bisa jadi hal itu disebabkan simbol-simbol Luciferian memang sudah mendunia dan akrab dengan kita, dan kita sendiri jahil terhadapnya, sehingga tanpa tahu makna apa di baliknya enak saja menggunakan simbol tersebut sebagai simbol kebanggaan.
Soal kedekatan SBY dengan AS, hal itu pernah diucapkan dan diakui sendiri oleh SBY jika Amerika Serikat merupakan negeri kedua bagi dirinya, The Second Country. Mungkin bisa diibaratkan sebagai “isteri kedua”nya. Dan dalam kampanye Pilpres kemarin kita semua dengan mudah bisa melihat bagaimana kekaguman seorang SBY dengan Partai Demokratnya terhadap Amerika, yang diwakili dari berbagai interior kampanyenya seperti pemilihan warna, dan sebagainya.
Soal kedekatannya dengan kalangan Liberal (Apakah itu para ekonom Neo-Liberal, maupun para dedengkot Jaringan Islam Liberal), SBY tentu tidak bisa membantahnya. Ibarat sebuah komputer, maka kaum Liberal bagi SBY adalah prosesor dan motherboard-nya. Ini yang membedakan dengan dua kandidat capres yang “kalah” yakni JK-Win dan Mega-Pro. Walau kedua kandidiat ini juga ada orang Liberal-nya, namun mereka bukan yang menguasai, atau ibarat sebuah komputer, maka mereka hanya sebagai aksesoris bagi JK-Win atau Mega-Pro, beda sekali dengan SBY-Boediono. Inilah yang patut ditangisi, terlepas dari kecurangan sistemik yang ada dan ketidak-netralan KPU dalam banyak hal, mengapa rakyat kita banyak masih saja mau memilih mereka, padahal sudah jelas mereka itu demikian (Jika ingin mengetahui mengapa demikian, ikuti tulisan bersambung saya di rubrik Laporan Khusus Eramuslim).
Pilpres kemarin telah” memenangkan” kaum Liberalis (NeoLib dan JIL), dan akibatnya akan kita lihat sendiri dalam hari-hari sekarang dan esok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Demikian dulu pandangan saya. Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber : http://www.eramuslim.com/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke ...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Ada banyak Cara atau langkah - langkah untuk bagaimana memasang Tampilan Yahoo Messenger anda di dalam sebuah Forum, Blog atau Website Priba...
-
Liburan Natal boleh jadi sudah usai, tapi liburan Tahun Baru baru akan dimulai besok. Untuk mempersiapkan kenang-kenangan dari saat-saat k...
No comments:
Post a Comment