Siapa diantara kalian yang tidak pernah bergosip? Baik pada teman, keluarga ataupun pasangan kalian? Sepertinya kebiasaan bergosip sudah melekat dengan kehidupan sehari-hari. Perilaku ini tidak hanya digemari oleh para perempuan saja, tetapi lelaki pun juga sering melakukannya hanya saja topik pembicaraanya berbeda.
Kalian tahu tidak apa penyebab utama seseorang senang bergosip? Ternyata ada efek positifnya loh dari kebiasaan yang sering dianggap negatif ini.
Kenapa senang bergosip?
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian, terdapat dua hal yang sangat berkaitan dengan perilaku bergosip. Diantaranya adalah:
• Social power
Dalam sebuah hubungan sosial tentunya akan ada kelompok-kelompok sosial kecil yang mengesklusifkan anggotanya. Biasanya salah satu dari anggota kelompok tersebut adalah seseorang yang sangat berpengaruh pada lingkungan sosialnya, sehingga ia merasa bahwa dirinya memiliki derajat yang lebih tinggi daripada orang lain di lingkungan tersebut. Jadi ia bebas melakukan apapun yang ia mau sesuai dengan kehendaknya.
Lain halnya dengan suatu kelompok yang memang senang mengumpulkan berbagai informasi seseorang untuk menjadi bahan topik pembicaraan dengan anggota kelompoknya. Biasanya mereka yang senang mengumpulkan informasi ini kehidupannya selalu diburu rasa ingin tahu segala hal di lingkungannya. Terlebih kepada orang yang ia tidak suka.
• Interaksi sosial
Karena pada dasarnya setiap manusia senang berinteraksi sosial, seseorang akan secara terus menerus mencari bahan pembicaraan agar hubungan dengan orang lain tidak terputus begitu saja. Terutama para perempuan yang memiliki tingkat ketergantungan hubungan sosial yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Kondisi seperti ini yang tidak menutup kemungkinan seseorang untuk membicarakan segala hal yang ia ketahui dan akan keluar begitu saja dari mulut tanpa disadari. Konsep membicarakan segala hal biasanya digeneralisasikan pada kebiasaan bergosip yang menganggap hal tersebut bukan suatu bentuk perilaku negatif. Biasanya pembicaraan ini berlangsung singkat dan ringan saat membahas sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar terkait dengan kehidupan orang lain.
Manfaat positif dari bergosip
Jika memang demikian keadaanya, biasanya bergosip identik dengan hal-hal negatif yang akan dibahas dan tentunya akan berdampak negatif pula dalam lingungan sosial dan juga untuk diri kalian. Berdasarkan hasil penelitian, kebiasaan bergosip ini memiliki sisi positif loh. Ini berlaku untuk para penggosip dan juga bahan yang digosipkan. Diantaranya sebagai berikut:
• Bahan evaluasi diri
Kembali kepada hal dasar dari seorang manusia yang tidak pernah terlepas dari berbuat salah. Sering kali hal tersebut tidak kita sadari dan terkadang hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang melekat dalam diri kalian.
Ketika kalian menjadi salah satu bahan yang digosipkan, kalian tidak perlu sedih ataupun marah kepada orang yang menggosipkan kalian. Justru hal yang harusnya kalian lakukan adalah mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu. Benarkah apa yang dikatakan orang tersebut sesuai dengan kenyataan yang terjadi pada diri kalian atau malah sebaliknya. Jika memang benar, maka segeralah perbaiki diri dan jika memang apa yang dikatakan oleh orang tersebut tidak sesuai dengan kenyataanya, biarkan saja. Tidak perlu kalian tanggapi secara berlebihan. Biarkan orang lain yang menilai apakah gosip yang tersebar luas itu benar adanya atau tidak.
• Melatih kemampuan berkomunikasi
Ketika kalian memiliki banyak informasi tentunya kalian akan memiliki banyak bahan topik pembicaraan dengan orang lain. Buatlah kebiasaan bergosip ini menjadi hal yang bersifat positif dengan cara kalian bisa membahas tentang isu-isu sosial, hasil penelitian, cara belajar yang efektif dan sebagainya. Dengan begitu kalian akan terhindar dari perbincangan yang tidak bermanfaat. Jika kalian ingin memembicarakan orang lain sebagai topik pembicaraan, ada baiknya kalian membicarakan hal-hal positif yang ada pada orang tersebut agar hal-hal tersebut juga bisa menjadi contoh dan bisa diaplikasikan pada kehidupan kalian loh.
Selain itu hal positif yang bisa kalian dapatkan dari kebiasan ini adalah, kalian tidak akan pernah berhenti untuk mencari tahu segala hal hingga hal-hal kecil dan dianggap sepele dengan orang lain. Dengan begitu kalian tidak akan pernah kehabisan bahan topik pembicaraan, kalian juga akan terlihat lebih berwawasan luas atau lebih cerdas dikarenanya.
• Berkembangnya nilai sosial
Jika kalian menarik diri dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain tentunya kebaisaan ini sangat tidak baik dan tentunya akan menimbulkan kerugian bagi diri kalian. Mengapa? Karena jika kalian melakukan hal seperti itu, kalian tidak akan mengetahui apakah yang kalian lakukan benar atau tidak, sesuai atau tidak, pantas atau tidak.
Kalian akan merasakan bahwa ketika kalian menajdi bahan gosip dari suatu kelompok, dua hal yang harus kalian perhatikan. Pertama, cek terlebih dahulu apakah berita tersebut mengarah kepada hal positif atau tidak dalam diri kita. Jika mengarah kepada hal positif itu artinya kalian menjadi contoh dalam berperilaku dan kalian sudah berlaku sesuai dengan norma sosial di lingkungan tersebut. Tetapi perlu kalian waspadai ketika berita yang kalian dapat mengarah kepada hal yang negtaif, bisa jadi mereka tidak mengenal diri kalian secara baik atau mereka juga mendapatkan berita tersebut dari orang lain yang tentunya sudah menambahkan informasi-informasi palsu didalamnya.
Kedua, mungkin mereka memiliki rasa iri terhadap kehidupan yang kalian miliki atau mungkin kalian kurang berbaur. Ada baiknya kalian tidak menjauhi kelompok tersebut, justru sebaliknya. Mulailah untuk berinteraksi dengan mereka agar keaslahpahaman diantara kalian.
Kondisi ini tentunya membawa dampak positif bagi kalian. Tidak hanya menghindari diri dari bahan gosipan, kalian juga akan memperluas jaringan komunikasi dengan orang lain.
• Membangun kedekatan secara emosional
Ketika kalian membahas sesuatu dengan orang lain dan orang tersebut memiliki pendapat yang sama, secara otomatis akan terbentuk suatu hubungan kedekatan satu sama lain. Kedekatan emosional ini tidak dapat terlihat secara langsung namun ini akan berkembang sesuai dengan kesamaan dan kecocokan satu sama lain berdasarkan berbagai hal. Tidak jarang mereka yang memiliki kesamaan dalam pola pikir dan cara membahas sesuatu memiliki tipe kepribadian yang hampir mirip.
Ini menjawab pertanyaan dari berbagai pihak mengenai mengapa biasanya dalam satu kelompok memiliki pola interaksi dan hubungan sosial yang hampir mirip satu sama lain ketika anggota kelompok tersebut terpisah dan mencoba berbaur dengan yang lainnya.