Aura bahagia dan bangga menyeruak di kru kami, sebab merdeka.com meraih juara di kategori institusi media online. Untuk media televisi dicapai KompasTV, kategori radio oleh SuaraSurabaya, dan kategori media cetak oleh Lombok Post. Kami dinilai sebagai media yang mendorong peningkatan kinerja akuntabilitas lembaga negara.
Capaian ini adalah diluar sangka. Ini adalah hasil yang optimal yang pernah kita raih. Sebelumnya, kami tidak berpikir untuk bekerja sekadar mengejar award. Namun, dengan penghargaan yang datang tanpa kita minta, tanpa kasak-kusuk, maka kerja keras tim merdeka.com (redaksi dan kru lainnya) telah memberikan jawaban : Bahwa kerja keras itu tak mengkhianati.
Penyelanggara award ini adalah lembaga Jawa Pos Institutue Pro-otonomi (JPIP) dan United State for International Development (US-AID) yang dipimpin oleh Rohman Budijanto. Sedangkan tim juri dipimpin oleh Komisioner Komisi Yudusial Imam Ansori Saleh, SH, MH.
Dalam kesempatan di panggung, semua peraih Journalist Award diminta memberikan statemen.Sebagai upaya untuk menjadi media kontrol, ternyata tidak sia-sia. “Kami berterima kasih atas penghargaan ini, tapi kami tidak akan berhenti di sini untuk memberikan informasi yang bermakna bagi masyarakat Indonesia,” kata Sapto Anggoro selaku direktur operasional Kapanlagi Network -- induk merdeka.com -- ketika memberikan sambutan.
Bagi merdeka.com, ini adalah penghargaan yang besar atas kerja keras seluruh kru. Ternyata, kerja keras selama ini diam-diam ada yang menilai. Tim juri terdiri dari lembaga-lembaga kredibel di bidang akuntabilitas publik, antara lain Komisi Yudisial, Komisi Ombudsman, Komisi Penyiaran, Komisi Informasi Publik, Kementerian Penertiban Aparatur Negara, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Masih Waras
Menurut Ketua Panitia Rohman Budijanto, penilaian terhadap pemenang dilakukan dengan dua model, usulan masyarakat dan pemantauan tim juri dan panitia seleksi. “Pemberitaan Pilpres sangat penting bagi ujian media. Dan merdeka.com terlihat lurus dan masih waras,” kata Rohman.
Bila media lain banyak yang sudah melenceng ke calon tertentu, merdeka.com menurut Rohman menduduki posisi teratas dalam penilaian karena masih mengkritik yang layak dikritik dan mengangkat yang masuk akal. “Dalam hal penulisan, terlihat kualitas dan memahami lembaga-lembaga publik. Serta memberikan kritikan yang konstruktif pada lembaga negara dalam hal akuntabilitas,” kata Rohman menambahkan.
Imam Ansori selaku ketua dewan juri menyampaikan, bahwa tim juri bekerja independen dan netral. "Kami memilih yang memang kredibel dan akuntable, baik dari sisi penulisan maupun institusional. Ada banyak faktor dan indikasi yang terukur," kata Imam. Acara ini kata Imam adalah untuk mendekatkan media pada institusi resmi dan sebaliknya, bahwa kinerja lembaga negara selalu dalam kontrol publik.
Imam yang juga komisioner Komisi Yudisial ini menyatakan portalberitamerdeka.com dipilih sebagai pemenang karena produk jurnalistiknya cover both side. Pemberitaan terhadap suatu peristiwa pun selalu tuntas.
"Kita nilai dalam waktu terakhir cukup objektif dan tidak berpihak pada kekuatan politik manapun. Pemberitaannya pun tuntas dan tidak mengambang, tidak membuat bertanya-tanya lagi," terang dia.
Komisioner KPI Fajar Ariefiyanto menilai, capaian ini sangat layak. "Kami perhatikan merdeka.com sangat progresive dalam memberikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Anda telah memberikan informasi yang kredibel dan layak diikuti," tukasnya singkat.
Akhir kata, tentu kami semua berterima kasih kepada pembaca yang smart yang selalu kritis dengan memberikan komentar yang patut, baik melalui jejaring socmed atau yang kirim email. Meski belum genap 3 tahun, dari award ini kita bisa tunjukkan, prestasi tak selalu berkaitan dengan usia lama (old school). Selamat dan terima kasih dukungannya. ***
No comments:
Post a Comment