Wednesday, November 26, 2014

Aplikasi Hanacaraka, Lestarikan Budaya Jawa

Aplikasi Hanacaraka
Aplikasi Hanacaraka(Vivanews/Daru)

Untuk anak muda agar tetap mengenal aksara dan budaya Jawa.

VIVAnews - Aksara Jawa merupakan salah satu dari sekian banyak warisan budaya leluhur bangsa Indonesia. Namun, dalam perkembangannya, aksara Jawa ini semakin tergerus dengan perkembangan zaman. Diperlukan langkah-langkah untuk melestarikan budaya bangsa yang merupakan peninggalan leluhur kita.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan agar warisan budaya tersebut tidak hilang, namun sebaliknya dapat berkembang baik, adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kondisi ini, mendorong Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu unit pelaksanaan teknis daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikdispora) DIY, menciptakan aplikasi belajar baca tulis dan game aksara Jawa yang berbasis pada mobile lintas platform yang diberi nama 'Hanacaraka'.

Kepala Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkomdik) DIY, Singgih Raharjo, mengatakan dengan adanya teknologi smarphone yang kini harganya sudah terjangkau oleh masyarakat maka sangat mudah aplikasi 'Hanacaraka' tersebut di-download.

"Mengunduh aplikasi Hanacaraka tidak perlu membayar, alias gratis. Berbagai pusat pengunduhan aplikasi yang disediakan vendor-vendor terkemuka seperti playstore, appstore telah menyediakan aplikasi Hanacaraka," katanya, Rabu 26 November 2014.

Menurutnya, konten, atau isi dari aplikasi Hanacaraka berupa aplikasi belajar baca tulis dan game aksara Jawa berbasis mobile lintas platform yang terdiri dari menu utama yaitu selayang pandang, belajar aksara Jawa, game, bantuan dan tentang aplikasi.

"Pada menu selayang pandang terdapat tiga sub menu di dalamnya, yakni pentingnya aksara Jawa, sejarah aksara Jawa, dan filosofi aksara Jawa," jelasnya.

Pada sub menu pentingnya aksara Jawa pengguna dapat mengetahui gambaran bahwa aksara Jawa adalah hasil budaya tingkat tinggi yang merupakan wujud intelektualitas masyarakat Jawa.

"Pada sub menu sejarah aksara Jawa, maka terdapat cerita mengenai sejarah aksara Jawa dilihat dari dua perspektif yaitu ilmiah dan fiksi," terangnya.

Pada submenu filosofi aksara Jawa pengguna akan diajak untuk menyelami kandungan filosofi aksara Jawa yang adiluhung.

"Semua bagian dari selayang pandang ini merupakan pengantar teori yang disampaikan kepada para pengguna aplikasi sebelum belajar pengenalan dan penulisan aksara Jawa itu sendiri," bebernya.

Memasuki menu belajar aksara Jawa pengguna akan dimanjakan dengan tampilan menarik dan artistik mengenai ilustrasi 20 huruf aksara Jawa. Kesetiap huruf ini merupakan icon tombol yang manakala diklik akan menuju ke materi pembahasan dari huruf tersebut.

"Contohnya, apabila pengguna mengklik huruf 'ha' maka aplikasi akan mengantarkan pengguna memasuki materi khusus huruf 'ha'. Setelah memasuki menu huruf 'ha', pengguna akan menemui bentuk dari huruf 'ha' tersebut, serta bagaimana pengucapannya dalam bentuk audio," katanya.

Selain itu, terdapat materi pembelajaran mengenai sandhangan, pasangan, aksara murda, aksara swara, dan bahkan ada game, atau kuis yang interaktif, menarik dan bertingkat-tingkat level kesulitannya, sehingga para penguna tidak bosan untuk menggunakan aplikasi ini.

"Game-game yang menarik terdiri dari juragan gudheg, rajahan wong, milang-miling, dan krapyakan," katanya.

Totok Prabowo, salah satu anggota tim yang menciptakan aplikasi 'hanacaraka' mengatakan aplikasi belajar bahasa Jawa berbasis mobile lintas platform ini dibangun dengan scripting dan coding yang unik dari tim programmer aplikasi belajar baca tulis dan game aksara Jawa, sehingga dapat dengan mudah diinstal pada berbagai mobile smartphone lintas platform.

"Pengguna hanya memerlukan sebuah gadget smartphone yang di dalamnya telah terinstal sistem operasi android dan iOS," katanya.

Totok menambahkan bahwa aplikasi ini tidak saja untuk pelajar sekolah dasar hingga SMA, namun juga dapat dinikamti oleh masyarakat umum yang tertarik dengan aksara Jawa.

"Target kita, agar generasi muda tetap melestarikan budaya yang merupakan warisan luhur. Jangan sampai hilang karena perkembangan zaman," tandasnya.

Ditanya tentang biaya untuk pembuatan aplikasi belajar baca tulis dan game aksara Jawa ini, Singgih mengatakan dari awal proses hingga aplikasi ini siap diunduh menghabiskan anggaran sekitar Rp400 juta.

"Anggaran tersebut berasal dari dana keistimewaan Yogyakarta yang memang ditujukan untuk pelestarian budaya yang ada di Yogyakarta," ujarnya.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter