
Pengarang Kama Sutra Vatsyayana menuliskan buku ini, justru saat ia sedang tidak melakukan hubungan intim bersama pasangannya. Namun, saat ia sedang melakukan meditasi.
Kemudian, Kama Sutra: Panduan untuk menuju seni dalam kenikmatan ditulis ulang oleh Aditya Narayan Dhairyasheel Haksar yang tidak hanya menuliskan kitab berupa tulisan dalam bahasa Sansekerta. Tapi membawa legenda akan hubungan antara dua manusia. Buku ini kemudian lebih berisi tentang berbagai macam posisi saat melakukan hubungan intim.
Akibat tulisannya yang terlalu vulgar, buku ini pernah ditolak untuk dipublikasikan selama lebih dari seratus tahun. Pada tahun 1962, buku ini diterjemahkan oleh Sir Richard Burton dengan menggunakan kata-kata yang indah dan lebih dimengerti. Akhirnya, Kama Sutra menjadi buku terkenal yan berisi tentang hubungan khusus pria dan wanita. (CNNGo/Vin)
No comments:
Post a Comment