Jakarta - Tak dipungkiri, pemain asing diperlukan di setiap liga, khususnya sepakbola, sebagai salah satu cara ‘transfer ilmu’, apalagi di liga yang baru berkembang seperti di Indonesia. Namun penggunaan pemain asing seharusnya mengikuti peraturan yang berlaku.
Pada sebuah seminar mengenai pemain asing yang diadakan di Jakarta, Badan Olahraga Profesional (BOPI) mengungkapkan banyak pemain asing yang berlaga di Indonesia namun belum memenuhi syarat-syarat yang ada, baik secara organisasi keolahragaan maupun administrasi ketenagakerjaan.
Ketua Umum BOPI Gordon Mogot mengatakan pemain asing dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pemain lokal, dengan syarat penggunaannya diatur secara proporsional dengan membatasi jumlah dan menetapkan syarat-syarat kualitas pemain asing tersebut.
Namun yang tak kalah penting adalah kelengkapan izin untuk mencari nafkah di Indonesia. “Memang beberapa belum memenuhi syarat, namun kami terus mendorong lembaga yang menaungi mereka untuk segera melengkapinya,” ujarnya.
Gordon membantah jika masalah ini muncul karena kurangnya informasi dan sosialisasi dari pihak BOPI. Mayoritas pemain asing yang bermasalah ini adalah pemain yang berasal dari liga yang baru terbentuk, Liga Primer Indonesia (LPI). Ini disebabkan hingga kini LPI belum juga mendapat persetujuan dari induk organisasi sepakbola resmi yang diakui FIFA , yakni PSSI.
Permasalahannya, menurut Gordon, masih sangat pelik. LPI mengaku sudah mengajukan permohonan ketenagakerjaan bagi pemain asing di liga yang belum genap seumur jagung itu kepada Departemen Ketenagakerjaan. Namun Depnaker belum bisa memenuhinya karena belum jelasnya payung organisasi LPI.
Sebagai jalan keluar, Depnaker meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga menindaklanjuti. Apabila Kemenpora memberi rekomendasi, Depnaker siap mengeluarkan izinnya. Namun hingga saat ini Menpora pun belum memberikan tanggapan.
Akibat izin kerja belum dikantongi, Departemen Imigrasi pun tak bisa mengeluarkan izin tinggal sementara karena tidak jelas maksud dari kedatangan para pemain asing tersebut di Indonesia.
Saat ini, banyak di antara pemain asing ini yang masuk hanya menggunakan visa pariwisata dan kunjungan singkat namun sejatinya mereka mencari nafkah di Indonesia sebagai pemain sepakbola profesional. Gordon mengakui, pihaknya belum akan menindak tegas masalah ini.
“Kami ini bertindak seperti bapak kepada anaknya. Kami tidak mau main pukul. Kami bina mereka (LPI) dengan terus mendorong mereka memenuhi kewajibannya. Namun kami sudah punya batas waktunya,” tandas Gordon.
(dat05/wol/inilah)
Source News : Waspada Online
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke ...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Ada banyak Cara atau langkah - langkah untuk bagaimana memasang Tampilan Yahoo Messenger anda di dalam sebuah Forum, Blog atau Website Priba...
-
Liburan Natal boleh jadi sudah usai, tapi liburan Tahun Baru baru akan dimulai besok. Untuk mempersiapkan kenang-kenangan dari saat-saat k...
-
Facebook Status With HTML Button Langkah-langkah membuat facebook status dengan tombol HTML : http://www.blogger.com/img/blank.gif [...
No comments:
Post a Comment