Pelaksanaan Prototype Day di Institut Teknologi Bandung, Rabu (16/1/2013) |
Demikian kesimpulan yang didapatkan dari hasil perbincangan Kompas dengan beberapa studio game dalam beberapa hari terakhir. Indonesia menutup tahun 2012 dengan pencapaian yang membanggakan yakni tampilnya dua studio game yakni Agate Studio dengan Altermyth sebagai peserta pameran Tokyo Game Show 2012 mewakili bintang baru dari benua Asia.
Begitu memasuki tahun 2013, prestasi pertama sudah diraih oleh Toge Productions dengan memenangkan kategori game terbaik tahun 2012 dari portal game, Armor Games. Toge Productions bersama karya mereka, Infectonator 2 meraih dukungan terbanyak dan menyisihkan game lain dari berbagai negara.
Shafiq Husein, Public and Community Relation Manager Altermyth, studio game yang menghasilkan karya seperti Legend Of Majumaru untuk game mobile. Dia menuturkan, Altermyth saat ini sudah memiliki karyawan hingga 80 orang dari sebelumnya 20 orang di awal tahun 2012, beberapa produk juga tengah disiapkan.
"Peluang kerja sama dengan perusahaan game dari Jepang juga tengah dirintis," kata Shafiq.
Dalam tahun 2013, Shafiq mengaku optimistis karena industri aplikasi dan game elektronik tengah bergeliat di Indonesia maupun internasional. Perkembangan teknologi yang berjalan cepat juga mendorong munculnya produk yang makin beragam.
Panji Prakoso, Chief Executive Officer Tinker, mengatakan tahun 2013 adalah tahun yang mereka nantikan karena studio game yang berbasis di Kota Bandung ini bakal meluncurkan karya-karya mereka untuk pertama kali. Salah satunya adalah Inheritage, sebuah permainan yang memiliki referensi budaya yang kental dari Jawa Barat maupun provinsi lainnya di Indonesia. Ada pula beberapa judul yang sudah dipersiapkan seperti Soccer Girl Adventure dan Paws.
"Untuk tahun depan, kami mencoba untuk menggarap pasar lokal dengan bekerja sama dengan pelaku industri kreatif lainnya seperti komik, novel, maupun animasi," ujar Panji.
Tantangan yang menghadang di tahun 2013, lanjut Panji, adalah mempersiapkan sumber daya manusia bagi para pengembang game untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan bisa bersaing dengan negara lain.
Ada lagi Cupcorn, studio game yang bermarkas di Yogyakarta, yang lahir pada tahun 2012 dari komunitas game bernama Amikom Game Developer. CEO Cupcorn, Agoes Tri Haryanto, menuturkan bahwa rencana mereka di tahun 2013 adalah meluncurkan game tiga dimensi mereka yang pertama.
Selain itu, mereka juga tengah mempersiapkan event berupa festival game di Yogyakarta. Harapannya satu, menjadikan kota pelajar itu masuk dalam peta industri game nasional.
Ekspansi
Sinyalemen ini juga bisa ditangkap dari langkah situs media Segitiga.net yang memutuskan untuk memperluas cakupan pembahasan mereka dari semula board game ke game digital. Sejak dua bulan terakhir, mereka mengulas artikel game berikut wawancara dengan studio game dalam negeri, termasuk tokoh-tokoh yang terkait langsung dalam industri kreatif atau bahkan sekadar hobi.
"Kami ingin menghadirkan berita yang khusus membahas soal dampak positif bermain game. Diharapkan referensi mengenai efek positif dari video game bisa ditemui di situs ini," ujar Editor-in-Chief Segitiga.Net, Adieb Aryasepta Haryadi.
Segitiga.Net, lanjut Adieb, direncanakan untuk menjadi hub yang mempertemukan antara studio game dengan industri. Mereka sudah bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk menggelar Prototype Day yang mendorong mahasiswa untuk membagikan purwarupa penelitian mereka kepada sesama. Tujuannya untuk mendapatkan masukan mengenai pengembangan dari peserta lainnya.
Salah satu penulis Segitiga.Net sekaligus CEO Kummara, Eko Nugroho, mengatakan bahwa mereka sudah memiliki rencana dalam setahun penuh yang terjadwal untuk mendorong industri game nasional sampai ke tingkat pembuat kebijakan. Hanya saja, detail lebih lanjut baru akan diumumkan beberapa minggu mendatang.
No comments:
Post a Comment