Indonesia
keluar sebagai juara umum lewat peraihan empat medali emas, empat perak,
dan tujuh perunggu pada Kejuaraan Dunia Karate 1 Premier League 2013.
Hasil ini jauh melampui target awal yang hanya membidik dua medali emas
serta melebihi perolehan tahun lalu dengan satu emas dan empat medali
perunggu.
Perolehan medali itu memang memuaskan meski masih banyak yang harus ditingkatkan di antaranya pendekatan sport science dan turnamen agar pengalaman dan strategi bertanding atlet terus berkembang jelang SEA Games Myanmar pada Desember 2013.
Pada kejuaraan yang diikuti 28 negara itu, Hendardji juga tidak menampik bahwa persaingan lebih kendur dengan absennya Iran dan Jepang. "Itu memang pengaruh tetapi apa pun hasilnya Indonesia juara dunia," ujar Hendardji.
Indonesia memimpin klasemen sementara pada hari pertama dengan meraih tiga medali emas, dua perak, dan lima perunggu. Pada hari kedua, Indonesia menambah pundi-pundi koleksi emas dengan mengumpulkan satu medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.
Medali emas dipersembahkan oleh Imam Tauhid Ragananda pada kategori kumite individu putra senior -60 kg. Imam tampil gemilang dengan mengalahkan atlet Malaysia Rajakumar Govinash dengan nilai telak 8-0.
Medali perak diperoleh dari Srunita Sari Sukatendel kumite individu putri senior -50 kg dan Wiwi Pertiwi kumite individu putri senior +68 kg. Wiwi sempat mengalami cedera saat berlaga di semifinal sehingga mengakibatkan bibirnya cedera.(ant)
No comments:
Post a Comment