Tidak banyak orang mengerti kekuatan kata 'karena', padahal mereka terus mengucapkannya sehari-hari.
Tahukah Anda, bahwa kata 'karena', bisa membuat orang setuju atas apa yang kita minta pada orang lain.
Mungkin Anda pernah mendengar kata "... dari Hongkong?"
Biasanya kata itu diucapkan untuk mengomentari sesuatu yang dianggap tidak jelas hubungan sebab akibatnya. Khususnya, jika tidak diketahui sebabnya, lantas hanya membicarakan akibatnya.
Misal ada orang bilang : "Ayo traktir kita dooong...!"
Maka teman yang diminta akan menjawab : "Traktir dari Hongkong?!"
Hehehe, kalimat itu diucapkan karena merasa permintaan mentraktir itu tidak ada alasan validnya.
Wah, apakah ini berarti bahwa: Manusia akan cenderung memenuhi suatu permintaan, jika ada alasannya?
*RISET*
Seorang Psikolog Sosial dari Universitas Harvard, bernama Ellen Langer seorang yang melakukan percobaan mengenai kata "karena" ini, dan hasilnya mengejutkan.
Dia mengumpulkan relawan untuk percobaannya, dan membagi jadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok itu diminta mengantri dan menyela di layanan mesin fotokopi perpustakaan sekolah.
*Kelompok 1*, diminta menyela sambil mengatakan:
"Maaf, bisakah saya menyela antrian Anda untuk 5 lembar foto kopi saja?"
-- > Hasilnya: 60% memberikan ijin pada mereka untuk menyela.
*Kelompok 2*, diminta menyela sambil mengatakan:
"Maaf, karena saya terburu-buru, maka bisakah saya menyela antrian Anda untuk 5 lembar foto kopi saja?"
*--> Hasilnya: 94% memberikan ijin pada mereka untuk menyela.*
Inilah manfaat penggunaan salah satu kata Hipnotic Language Pattern dalam NLP.
*Semoga Manfaat*
---
No comments:
Post a Comment