Film “Aruna dan Lidahnya” sedang tayang di
bioskop. Film drama kuliner arahan Edwin ini memberikan kesegaran untuk
genre tersebut. Hal ini dibuktikan dengan pujian yang mengalir deras
terhadap elemen-elemen dalam film. Bahkan bertebaran pula fan theory
seputar film. Tampaknya film ini bukan hanya nyaman ditonton, tapi juga
enak dibahas habis-habisan. Berikut beberapa hal menarik dari film
“Aruna dan Lidahnya” yang bisa dikulik.
.
1. Aruna dan Mimpinya
Di
film, ada dua adegan yang menampilkan mimpi Aruna. Pertama ketika Aruna
membuka kulkas untuk mencicipi jeruk nipis, lalu ketika Aruna meminum
air pantai. Di kedua mimpi tersebut, Aruna mengecap rasa yang tidak
seharusnya ada. Sesudah kedua adegan itu, Aruna mengalami kesialan.
Terutama berhubungan dengan Farish. Apakah ini penyebab lidah Aruna
tidak dapat berfungsi dengan baik di sepanjang perjalanan?.
.
2. Aruna dan Catur
Di
satu kesempatan di Singkawang, Aruna dan Farish makan Choi Pan. Lalu
pembicaraan mengalir dari keduanya, tentu masih seputar makanan. Aruna
bercerita kalau ia pernah makan buah catur ketika masih kecil. Ternyata
pengalaman ini benar terjadi di hidup Dian Sastrowardoyo. Maka
menjadikan adegan ini makin terasa natural.
.
3. Misteri Pak Musa
Salah satu pertanyaan
terbesar di film adalah keberadaan Pak Musa. Beliau pertama
diperkenalkan terbaring di rumah sakit lalu dijenguk oleh Aruna dan
Farish. Uniknya, ketika Bono dan Nad tersesat di pelabuhan Surabaya,
mereka bertemu dengan sosok mirip Pak Musa yang mengajak masuk ke kapal
yang menjadi klub dangdut. Di atas kapal tersebut juga dapat dilihat Pak
Musa joget dengan perempuan yang tampak seperti istri di fotonya. Tak
lama, Pak Musa yang terbaring di rumah sakit dikabarkan meninggal.
.
4. Kehadiran Pakar dan Pencinta Kuliner
Sebagai
film tentang makanan yang diangkat dari novel seorang penulis kuliner
rasanya tak lengkap kalau film ini tak memuat cameo dari sesama pencinta
kuliner. Di akhir film dapat dilihat William Wongso dan Ade Putri
tampak mendengarkan Bono yang menjelaskan makanan yang dihidangkannya.
Selain itu jika jeli dapat juga dilihat orang-orang lain dari dunia
kuliner, bahkan termasuk Laksmi Pamuntjak, sang penulis novelnya.
.
5. Hubungan Nad dan Farish
Sebagai
film yang memuat persahabatan orang dewasa dengan bumbu romansa, film
ini makin berwarna dengan hubungan yang dibangun antara Nad dan Farish.
Keduanya dikenalkan Aruna di awal perjalanan. Lalu keduanya terhubung
karena sebuah kebetulan: mengalami nasib yang sama sebagai seseorang
yang mencinta dalam keadaan yang salah. Mereka bukan sahabat, mereka tak
saling jatuh cinta, tapi dengan basis pengalaman yang sama mereka
saling mengerti. Nad sudah menerima kalau dia ditakdirkan menjalani
percintaan semacam itu, sementara Farish masih berusaha
menyembunyikannya. Perlahan Nad membantu Farish jujur pada dirinya
sendiri, walau secara tidak langsung. Bisa dibilang hubungan macam ini
jarang ditampilkan di layar lebar Indonesia.
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke ...
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Liburan Natal boleh jadi sudah usai, tapi liburan Tahun Baru baru akan dimulai besok. Untuk mempersiapkan kenang-kenangan dari saat-saat k...
-
Ada banyak Cara atau langkah - langkah untuk bagaimana memasang Tampilan Yahoo Messenger anda di dalam sebuah Forum, Blog atau Website Priba...
No comments:
Post a Comment