Sesuai tradisi, cabang olah raga bulutangkis menargetkan membawa pulang
medali emas dari ajang Olimpiade. Kali ini ajang Olimpiade London 2012
yang menjadi target.
Menurut peraih medali emas Olimpiade 1992 Susi Susanti, peluang terbesar Indonesia ada di ganda campuran.
“Sebenarnya
peluang Indonesia besar pada Olimpiade kali ini. Tapi yang terbesar,
ada di mix double,” ujarnya. Pasangan campuran yang dimaksud adalah Lilyana
Natsir/Tontowi Ahmad.
Kendati demikian tidak menafikan kemampuan
pemain bulu tangkis Indonesia secara keseluruhan. Khususnya Simon
Santoso, yang bermain di tunggal putra.
Dengan besarnya peluang
ini, istri Alan Budikusuma itu menegaskan agar harapan rakyat Indonesia
tidak menjadi beban bagi para atlet. Sedangkan negara dianggap sebagai
lawan berat oleh Susi adalah Cina, Korea Selatan, Denmark dan India.
“Tapi saya lihat semua negara siap, termasuk Eropa Timur,” imbuhnya.
Keyakinan
Susi ini bukan tanpa alasan. “Kalau melihat dari
pertandingan-pertandingan terakhir mereka, saya rasa tim indonesia sudah
sangat siap menghadapi Olimpiade,” ujarnya.
Indonesia akan
mengirimkan 9 atlet bulu tangkis yang sudah berlatih di kompleks
pemusatan latihan Cipayung, Jakarta Timur. Apalagi, kata Tontowi yang
dijagokan Susi porsi latihanya sudah ditambah dari biasanya dua jam
sehari, menjadi 2,5 jam.
Tontowi merasakan lawan bakal berat
bakal datang dari Cina, Denmark dan Korea Selatan. “Kita kan sudah biasa
ketemu mereka, jadi sama-sama tahu kekurangan masing-masing. Jadi kita
harus siap mental saja,” ujarnya.
Simon Santoso, pemain tunggal
putra Indonesia, punya keyakinan sama dengan Tontowi. Hanya, untuk lawan
terberat, dia menambahkan satu negara lagi, yaitu Malaysia. “Peluang
tetap terbuka lebar,” tandas atlet yang sudah melakukan persiapan selama
satu bulan usai pertandingan Indonesia Open itu.
Atlet tunggal
putra Indonesia, Taufik Hidayat juga berpandangan serupa, bahwa Cina,
Korea Selatan dan Malaysia merupakan lawan terberat. “Tapi kita harus
yakin. Yang penting berusaha semaksimal mungkin demi tradisi emas dari
cabang bulu tangkis. Dan saya harap cabang yang lain juga bisa
memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Namun, Taufik yang sudah empat
kali dikirim ikut Olimpiade merasakan ada yang berbeda pada pesta olah
raga empat tahunan kali ini. “Kurang meriah,” akunya.
Dia
merasakan jumlah atlet Indonesia yang ikut serta tidak sebanyak
sebelumnya. Memang, jika pada Olimpiade Beijing (2008) Indonesia
mengirimkan 24 atlet, kini hanya 21.
“Pengurusnya yang banyak,” lanjut.
Kendati
demikian, Taufik menegaskan, sebenarnya dapat satu emas saja sudah
cukup bagus. “Pokoknya yang penting Indonesia dapat emas,” tegasnya.
“Terlepas dari cabang mana pun.”
Terkait dengan janji bonus bagi
atlet berprestasi, seperti dalam bentuk dana dan peluang menjadi
wirausahawan, Taufik enggan menanggapi. “Capek lah janji-janji. Ngapain,
orang kita main buat sendiri saja. Nggak usah dengerin orang lain.”
Bagi
dia sekarang, yang penting berusaha meraih prestasi. Karena itu, urusan
janji yang diumbar siapa pun, dia tidak mau menggubris.
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke ...
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Liburan Natal boleh jadi sudah usai, tapi liburan Tahun Baru baru akan dimulai besok. Untuk mempersiapkan kenang-kenangan dari saat-saat k...
-
Ada banyak Cara atau langkah - langkah untuk bagaimana memasang Tampilan Yahoo Messenger anda di dalam sebuah Forum, Blog atau Website Priba...
No comments:
Post a Comment