POMPA jantung kecil telah dibuat di Jerman. Alat ini
disebut Jantung Berlin (Berlin Heart). Suatu penelitian yang diterbitkan
New England Journal of Medicine baru-baru ini menunjukkan keamanan dan
manfaat pompa jantung kecil itu.
Ada 17 lembaga di Amerika Utara dan Eropa terlibat dalam penelitian ini.
Penelitian dipimpin para dokter di Baylor College of Medicine dan Rumah
Sakit Anak-anak Texas di Houston, Amerika Serikat.
Seorang remaja putra, Marco Murguia (16), kini dapat bermain bola basket
dan hidup normal. Sewaktu Marco berusia 10 tahun, ibunya, Connie
Murguia, memperhatikan gerak gerik Marco lamban. Ia kemudian dibawa ke
RS Anak-Anak Texas di Houston.
“Jantungnya tidak memompa cukup banyak darah dan ia tampak pucat,” papar Connie Murguia.
Para dokter menyatakan Marco mengalami gagal jantung. Ia sempat
dimasukkan ke dalam daftar pasien yang bakal menjalani transplantasi
atau cangkok jantung. Tetapi, penantian bagi donor jantung anak-anak
bisa jadi sangat panjang. Selama tiga bulan Marco menggunakan Jantung
Berlin. Pompa jantung ini ukurannya sesuai dengan ukuran jantung si
pasien.
Kepala bagian bedah di rumah sakit tersebut, dokter Charles Fraser saat
itu menjadi peneliti utama dalam penelitian Alat Bantu Ventrikel Jantung
Anak-Anak yang baru diluncurkan itu. "Jantung kita dirancang untuk
memompa sejumlah darah yang diperlukan tubuh, jadi pompa ini dirancang
agar sesuai dengan ukuran jantung pasien," jelas Charles.
Biasanya, anak-anak yang memerlukan cangkok jantung dapat bertahan
hidup, tetapi mereka harus minum obat penenang dan mobilitasnya
terbatas. Itupun hanya ampuh untuk beberapa pekan. Tetapi, dengan
Jantung Berlin, pasien tetap sadar, selama pompa itu bekerja. Alat itu
membuat mereka bertahan hidup hingga 192 hari.
Dr. Fraser pertama kali menggunakan Jantung Berlin tujuh tahun silam
pada seorang balita. “Pasien ini sekarat. Kami mampu mempertahankan
hidupnya dengan peralatan ini. Ia kemudian menjalani cangkok jantung,
dan kondisinya baik sekali,” tambahnya.
Meskipun penelitian itu mendapati bahwa sekitar 30 persen pasien yang
menggunakan perangkat ini mengalami stroke ringan, Dr. Fraser mengatakan
bahwa risiko tersebut dapat diterima, mengingat tingkat keberhasilan
pompa itu jauh lebih tinggi.
Dr. Fraser berharap penelitian lanjutan akan mengarah pada peralatan
yang lebih baik agar anak-anak seperti Marco Murguia dapat bertahan
hidup serta menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.(Voa/Wrt1)
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke ...
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Liburan Natal boleh jadi sudah usai, tapi liburan Tahun Baru baru akan dimulai besok. Untuk mempersiapkan kenang-kenangan dari saat-saat k...
-
Ada banyak Cara atau langkah - langkah untuk bagaimana memasang Tampilan Yahoo Messenger anda di dalam sebuah Forum, Blog atau Website Priba...
No comments:
Post a Comment