Mesin pencari online atau search engine seperti Google, Altavista, Yahoo, Bing, atau lainnya memang mempunyai fungsi untuk mencarikan semua informasi mengenai segala hal melalui internet. Tentu saja, untuk mendapatkan informasi sesuatu yang lebih spesifik juga diperlukan kata kunci yang tepat. Contohnya, untuk mencari teman atau orang yang memahami dan mengerti bahasa di suatu daerah atau negara asing, tentunya sangat sulit, walaupun harus meminta bantuan search engine. Kebanyakan, hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Facebook pada awalnya juga telah memahami hal tersebut dan membuat satu halaman khusus yang berfungsi untuk mencari seseorang sesuai dengan yang diharapkan. Namun, sekarang aplikasi atau halaman tersebut telah 'dibuang' oleh Facebook. Oleh karenanya, Patrick Riley dan Yiming Liu, dua orang lulusan dari Berkeley University, California, Amerika Serikat, menangkap satu peluang bisnis yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Mereka berdua membuat satu platform dalam bentuk situs yang berfungsi untuk memberikan informasi keberadaan seseorang dalam lingkup yang sangat luas. Mereka menyebut mesin pencarinya ini dengan nama Ark.
Melalui Ark.com, untuk sekedar mencari keberadaan seseorang, teman, kerabat, ataupun rekan bisnis, akan lebih mudah dan spesifik. Anda hanya perlu melakukan registrasi untuk dapat menggunakan mesin pencari ini. Menurut pengembangnya, Ark juga terhubung secara langsung dengan beragam jejaring sosial seperti Facebook, Google+, LinkedIn, Foursquare, MySpace, Orkut, Kohtakte, Twitter, dan Renren.
Setelah melakukan pendaftaran, pengguna Ark dapat langsung mengakses empat panel utama yang terletak di bagian atas. Panel-panel tersebut antara lain New People, Old Classmate, Business Contacts, dan My Friends. Tampilannya sedikit mirip dengan tampilan yang dulu digunakan oleh Facebook. Selain menggunakan desktop atau laptop, Ark juga dapat diakses dengan menggunakan tablet atau smartphone. Terdapat tiga tombol di bagian bawah, satu tombol untuk Facebook 'like', tombol kedua untuk Follow Twitter, dan tombol terakhir untuk LinkedIn.
Menurut Riley, seperti yang ditulis dalam Mashable.com, model pencarian Ark lebih spesifik, karena terdapat fasilitas pencarian pembantu seperti gender, employers, current city, hometown, relationship status, college, dan interest. Riley juga menambahkan, "Ark diciptakan hanya sebagai mesin pencari seseorang saja, bukan sebagai situs jejaring sosial". Saat ini, Ark masih tergolong beta, namun situs ini akan menawarkan sistem berbayar atau premium account untuk mendapatkan fasilitas lebih. Selain terinspirasi oleh Facebook, Riley dan Liu ternyata juga mengambil pola yang diterapkan di Google AdWords.
Source : Www.Merdeka.Com
No comments:
Post a Comment