| ||
"Mudik di Indonesia terutama di Jawa,
adalah pergerakan manusia yang luar biasa derasnya. Karena jumlah
pemudik lebaran mencapai 20 juta orang. Artinya, sama dengan kita
memindahkan seluruh penduduk Malaysia ke tempat lain," kata Jusuf Kalla
dalam siaran persnya Minggu (21/7/2013).
Menurutnya, hampir setiap tahun jutaan orang bergerak mudik dari kota besar ke daerah. Mudik dinilai sebagai kebahagiaan yang paling tinggi yang dijalani umat Islam. "Berdasarkan penelitian Fakultas Psikologi UGM tahun 2011, kebahagiaan tertinggi seorang manusia adalah bertemu keluarga dan teman-teman. Bukan harta, jabatan atau uang,” tuturnya. “Mangan ora mangan sing penting kumpul,” imbuh mantan Wapres itu. Tak hanya itu, Jusuf Kalla menuturkan mudik bahkan bukan hanya milik orang hidup, orang yang sudah meninggal pun ada yang berpesan untuk 'mudik'. Yaitu minta dimakamkan di kampung halaman. “Tiga mantan presiden pun minta dimakamkan di kampung halaman. Bung Karno, Pak Harto, dan Gus Dur pun pulang kampung saat dimakamkan,” ucapnya. “Mudah-mudahan saudara-saudara tidak bekerja terlalu keras. Artinya, tidak banyak kecelakaan yang terjadi,” lanjut Jusuf Kalla. (Sumber: detik.com) |
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Friday, September 06, 2013
Cerita JK Soal Kehebatan Fenomena Mudik di Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Schalke 04's Eric Maxim Choupo-Moting scores a disputed penalty goal against Sporting goal keeper Rul Patricio … Sebagai pe...
-
Saya tidak tahu apakah ini termasuk kategori pornografi atau nggak, tetapi mudah-mudahan sih nggak. Saya pernah dijelaskan oleh orang yang ...
-
H idup memang seperti sebuah alur cerita dalam film. Kita, manusia adalah para pemerannya. Allah adalah Sang Sutradara yang mengatur jalanny...
-
Minggu ini kayaknya ada virus baru yang menyebar di kelasku. Apakah itu? Origami! :D Ya, origami. Origami itu seni melipat kertas dari Je...
-
Arsenal secara mengejutkan kembali mendatangkan kiper veteran nan kontroversial, Jens Lehmann pekan lalu untuk mengatasi krisis di bawah mis...
No comments:
Post a Comment