Dalam sepakbola, hal-hal yang tak terduga sekalipun bisa
terjadi. Kadang tim yang di favoritkan juara bisa terjatuh di saat-saat akhir,
atau bahkan tim-tim yang tidak diunggulkan bisa menjadi juara di saat-saat
akhir. Berikut ini saya lampirkan musim-musim di mana Arsenal meraih gelar
juara dengan dramatis dan tak terduga.
1. Musim 1988-1989
Inilah
musim paling dramatis bagi Arsenal untuk meraih trofi. Saat itu, Liverpool
lebih diunggulkan untuk menjadi juara karena memimpin 3 poin di atas Arsenal. Tapi
kejutan terjadi karena Arsenal mengalahkan Liverpool 2-0 di minggu ke-38.
Mengapa musim ini begitu dramatis? Karena di klasemen akhir, Arsenal dan Liverpool
mengumpulkan poin yang sama (76) di mana mereka sama-sama meraih 22 kemenangan,
10 seri, dan 6 kekalahan. Selisih golnya-pun sama, yaitu +37. Namun Arsenal dinobatkan
sebagai juara karena mencetak gol lebih banyak. (Selisih gol Arsenal 73-36,
sedangkan Liverpool 65-28).
2. Musim 1952-1953
Musim
ini tak kalah dramatisnya dengan musim 1988-1989. Di pertandingan minggu
ke-41*, Arsenal mengalami kekalahan 2-0 atas Preston North End (tanggal 24 April
1953) sehingga Arsenal memiliki poin yang sama dengan Preston North End, yaitu
52 poin. Berarti ada 2 team sekaligus yang berpeluang menjuarai Liga Inggris di
minggu terakhir. Di minggu ke-42, Preston North End menang 1-0 atas Derby
County. Akhirnya, Arsenal berhasil menjadi juara dengan kemenangan susah payah
3-2 atas Burnley (1 Mei 1953) di mana Burnley nyaris membuat Arsenal meraih
hasil seri. Jika seri, maka Prestonlah yang jadi juara. Klasemen akhir
menunjukkan bahwa Arsenal dan Preston North End meraih poin yang sama (54) di mana
kedua tim meraih hasil 21 kemenangan, 12 seri, dan 9 kekalahan. Namun Arsenal
menjadi juara karena unggul selisih gol, di mana selisih gol Arsenal 97-64, sedangkan
Preston 85-60.
3. Musim 1937-1938
Musim
ini adalah musim kejutan bagi Arsenal dan Wolverhampton. Arsenal sesungguhnya sempat
tak diunggulkan juara. Di minggu ke-4 hingga minggu ke-6, Arsenal sudah menelan
2 kekalahan dan satu seri. Bahkan pernah gagal meraih kemenangan selama 6 pertandingan
beruntun. Dari tanggal 8 Oktober 1937 hingga 12 November 1937, Arsenal membukukan
4 seri dan 2 kalah. Di minggu ke-41*, Wolves memimpin klasemen dengan 51 poin**,
sedangkan Arsenal hanya bisa jadi runner-up dengan 50 poin. Namun kejutan
justru terjadi di minggu terakhir alias minggu ke-42, di mana Wolves mengalami
kekalahan atas Sunderland 1-0 (6 Mei 1938), sedangkan Arsenal menang 5-0 atas
Bolton di tanggal yang sama. Klasemen akhir mencatat bahwa Arsenal meraih 52
poin dengan 21 kemenangan, 10 seri, dan 11 kalah. Sedangkan Wolves mencatat 51
poin dengan 20 kemenangan, 11 seri, dan 11 kalah.
Catatan:
*Dari musim 1919-1920 hingga musim 1986-1987, Liga Inggris memiliki
22 peserta di divisi satu, sehingga jumlah pertandingan ada 42.
**Sistem perhitungan poin di Liga Inggris sebelum musim
1981-1982 adalah kemenangan 2 poin, seri 1 poin, dan kalah 0 poin saat Meraih Trofi
Musim 1988-1989
TEMAN-TEMAN GOONERS DAN GOONERETTE DIMANA PUN BERADA, KITA
MENYADARI BAHWA ARSENAL DI MUSIM SEKARANG MEMANG SUDAH DIRAGUKAN KEMAMPUANNYA,
BAHKAN BANYAK YANG MEMPREDIKSIKAN BAHWA ARSENAL AKAN TERGUSUR DARI BIG 4. TAPI
JANGAN KUATIR. DALAM SEPAKBOLA, KEJUTAN PUN BISA TERJADI. YANG TERPENTING,
JANGAN PUTUS ASA HANYA KARENA GAGAL MENANG, TAPI BERUSAHALAH UNTUK MENANG
MENGATASI KEGAGALAN.
No comments:
Post a Comment