Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Sunday, June 22, 2014
Unesco Tetapkan Kolintang Sebagai Warisan Budaya Dunia
Musik Kolintang segera mendunia. Senin pekan depan, kolintang akan menjadi warisan budaya dunia oleh Unesco.
Pemberian penghargaan tersebut akan berlangsung usai penyelenggaraan Lomba Kolintang Piala Ibu Negara, Gubernur DKI serta Ibu Purnomo Yusgiantoro 20 - 21 Juni 2014 di Hall Senayan City Lantai 8 Jakarta.
Diakuinya Kolintang sebagai warisan budaya Indonesia dengan sendirinya akan mengangkat nama Minahasa Utara. Pasalnya, musik kolintang adalah musik asli Minahasa Utara.
Penciptanya, Nelwan Katuuk merupakan warga Kauditan, Minahasa Utara. Kabag Humas Pemkab Minut Sem Tirayoh yang merupakan turunan dari Nelwan mengatakan, Nelwan adalah musisi buta namun punya bakat musik yang besar.
"Ia punya bakat musik meski buta," kata dia.
Terinspirasi dari Piano, Nelwan menciptakan kolintang. Nelwan cukup tekun memukul-mukul bilah kayu untuk mencari nada yang tepat.
Alat musik temuan itu dinamakan kolintang sesuai bunyi alat itu "tang-tang".
Menariknya, kemunculan kolintang disusul dengan berbagai cerita rakyat, seolah-olah kolintang lahir pada zaman dahulu kala. "Padahal ia lahir puluhan tahun lalu," kata Sem.
Dengan cepat, kolintang menyebar, kemudian menjadi ikon Minut. Namun, seperti Nabi yang tidak dicintai di tanah kelahirannya, pamor kolintang meredup di Minahasa Utara.
Dalam lomba-lomba tingkat nasional, grup asal Minahasa Utara kerap dipecundangi grup asal Jakarta. Hal itu diakui musisi kolintang, Ludi Wullur.
"Musik kolintang memang pernah redup, itu terjadi pada waktu yang lumayan lama," kata dia.
Sebagai pembina kolintang, Ludi lah yang paling merasakan masa-masa gelap itu. Ia kehilangan mata pencaharian.
Kolintang mulai menggeliat di zaman pemerintahan Sompie Singal. Sompie yang cinta budaya serta hobi nyanyi memperkenalkan kolintang ke desa, sekolah serta instansi-instansi.
Sompie bahkan, menelurkan satu album kolintang dengan dirinya sebagai penyanyi. Lagu itu cepat populer, dalam kunjungan di Likupang, Sompie sempat disebut Opa Ayamo -salah satu lagu- oleh seorang anak kecil.
Tak ada keringat yang sia-sia tertumpah. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, Minut meraup tiga penghargaan di Festival Malesung.
Kini, para siswa sekolah memainkan Kolintang adalah hal biasa di Minahasa Utara.
Bupati Minut Sompie Singal mengaku amat bangga bila melihat ada anak muda yang pintar kolintang. Dalam sebuah acara di Pendopo, Pemkab pekan lalu, Sompie menyuruh para siswa untuk tampil berkali-kali.
Sompie bahkan menyempatkan diri untuk bernyanyi. Ia bernyanyi lagu kesayangannya "Miara Si Luri".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Schalke 04's Eric Maxim Choupo-Moting scores a disputed penalty goal against Sporting goal keeper Rul Patricio … Sebagai pe...
-
Saya tidak tahu apakah ini termasuk kategori pornografi atau nggak, tetapi mudah-mudahan sih nggak. Saya pernah dijelaskan oleh orang yang ...
-
H idup memang seperti sebuah alur cerita dalam film. Kita, manusia adalah para pemerannya. Allah adalah Sang Sutradara yang mengatur jalanny...
-
Minggu ini kayaknya ada virus baru yang menyebar di kelasku. Apakah itu? Origami! :D Ya, origami. Origami itu seni melipat kertas dari Je...
-
Arsenal secara mengejutkan kembali mendatangkan kiper veteran nan kontroversial, Jens Lehmann pekan lalu untuk mengatasi krisis di bawah mis...
No comments:
Post a Comment