Monday, May 30, 2011

Peristiwa - Kisah Bocah Tanpa Alat Kelamin

Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia berusia 10 tahun karena orangtuanya tak punya biaya.


"Kamu bau pesing. Pergi sana yang jauh!!!" Syarifuddin alias Syarif (10) sudah terlalu sering mendengar kalimat macam itu. Sang ibu, Simih (28), tentu saja sedih. Tapi ia tak bisa apa-apa karena ia tak punya biaya untuk mengobati anak lelakinya. Makanya, Syarif lebih suka mengurung diri di rumahnya, kampung Galian Sasak, Cikarang, Jawa Barat.

Bocah kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah At-Taufik ini memang berbeda dengan anak lelaki lainnya. Sejak lahir, sulung dari pasangan Simih dan Firman (30) ini, tak punya pusar dan penis. Di bagian atas dekat kelaminnya justru terdapat benjolan berdiameter 5 Cm yang selalu berwarna kemerahan. Keadaan tak normal ini menyebabkan celana Syarif selalu basah karena urinenya tak terkontrol. "Kalau sekolah, dia pakai celana dobel. Di rumah, sih, lebih sering pakai sarung karena enggak punya banyak celana," kata sang ibu ketika ditemui di RSCM (Sabtu 18/10), tempat Syarif kini dirawat.

Bukannya Simih tak ingin anaknya sembuh. "Suami saya cuma buruh tani. Paling hanya dapat Rp 20 ribu sehari. Sama sekali enggak uang untuk berobat." Padahal, kata Simih, saat hamil ia rajin ke bidan puskesmas. "Lahirnya juga normal. Tapi saya kaget waktu lihat ia tak punya alat kelamin dan pusar. Zakarnya memang ada, tapi kecil. Saya cuma bisa nangis." Toh, karena tak ada biaya, Simih pasrah. "Apa pun, saya mensyukuri titipan Allah."

Bayi Syarif kemudian dititipkan ke neneknya. Waktu itu usianya 7 bulan. "Bukan dibuang. Waktu itu, saya hamil lagi. Repot. Lagipula, rumah kami hanya bersebelahan."


Source News : Tabloid Nova

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter