Saturday, October 05, 2013

Mimpi Jadi Rektor, Dirikan Rektor Private Institute

 
Ismail Bachtiar


MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Berawal dari mimpinya ingin menjadi seorang rektor, Ismail Bachtiar, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) angkatan 2010 Unhas  mendirikan sebuah lembaga bimbingan belajar yang ia beri nama Rektor Private Institute pada tahun 2012.

Baginya berkecimpung di dunia pendidikan adalah sebuah dedikasinya dalam pengembangan karakter generasi muda. Hingga kini, Rektor Private Institute kini telah membina sekitar 60 siswa mulai dari tingkat SD hingga mahasiswa.

"Rektor Private Institute juga lahir atas kekhawatiran saya terhadap banyak lembaga bimbingan belajar yang hanya mengejar provit semata. Padahal, ada hal lain dari generasi kita yang perlu dibenahi yakni pembentukan karakter," ujarnya kepada Tribun, Jumat (4/9/2013).

Dia menjelaskan, dirinya lebih mengutamakan pembelajaran dengan private dan dengan metode lebih santai dengan belajar di outdoor pada sebuah rumah bambu yang menghadap ke danau Unhas.

Kini, lembaga bimbingan belajar yang ia dirikan telah memiliki 23 pengajar. Ia pun tak jarang mengajar langsung anak bimbingannya, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

"Kurikulumnya kami mengambil berdasarkan kurikulum dari dinas pendidikan. Tapi, kami juga menggabungkan dengan metode belajar yang lebih kreatif, inovatif, dan atraktif untuk lebih mengembangkan karakter peserta didik kami," katanya.

Tak hanya itu, Ismail hanya mematok biaya bimbingan sebesar Rp 100 ribu setiap bulannya. Hal tersebut, ia lakukan agar lembaga bimbingan belajarnya bisa menyasar bagi siswa yang tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup. "Biaya tersebut sudah termasuk untuk kelas intensive selama seminggu," ujarnya.

Ismail juga bakal membuat program Rektor Private English Score yang mengadaptasi sistem belajar Bahasa Inggris dari Kampung Pare, Kediri, Jawa Timur. "Program tersebut akan kami buka mulai 1 November dan kami menargetkan hingga 300 peserta," kataya.

Baginya, Rektor Private Institute tak hanya membuatnya lebih mandiri dalam hal perekonomiannya. Tapi, ia juga bisa membantu teman-temannya yang turut menjadi pengajar di lembaga bimbingan yang ia dirikan.

"Awal saya menjadi mahasiswa, saya sempat mendapatkan kendala biaya. Untuk itu saya termotivasi untuk membiayai diri saya sendiri tanpa membebani orangtua saya. Kini, saya bahkan bisa membantu mereka," tambahnya. (*)

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter