Yamaha Indonesia memiliki peralatan lengkap dan modern
dalam melakukan perawatan teknologi injeksi. Lewat Fuel Injection (FI)
Workshop Injector Cleaner Yamaha, yang digelar di DDS Yamaha Cempaka
Putih, Jakarta, Rabu (30/5), para wartawan diajak memahami perawatan dan
menjadi 'mekanik' teknologi injeksi dalam sehari.
Alat mekanis untuk perawatan motor-motor injeksi yamaha seperti Vixion, Mio J, dan Soul GT dinamakan Diagnostic Tool. Dengan menggunakan laptop sebagai media utama Diagnostic Tool, maka dibutuhkan CD installer, sub hamess 2, kabel penghubung ke E/G, kabel USB, sub hamess 1 dan interface adaptor.
Sebelum memeriksa kondisi motor yang diservis, alat-alat penghubung tersebut kemudian tersambung dengan laptop. Laptop yang digunakan harus memiliki spesifikasi voltase 11V-25V, Supports system windows XP (service pack 2 Up), Windows Vista (32 bit) atau Windows7 RAM 512 dengan Processor 1 Ghz 32 bit. Hardisk minimal berkapasitas 40 Gb (free space 5 Gb), berikut Installer Program NET Framework, Windows Installer, dan Windows Imaging Component.
"Proses dimulai dengan melepas cover battery, konek ke komputer, lalu muncul tool diagnosis dan informasi dasar. Saat start itu membutuhkan waktu tidak lebih dari 5 menit," terang Wahyu WR, Staf Technical Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Dengan Diagnostic Tool pengecekan motor akan berjalan mudah dan cepat. Setelah semuanya terhubung (terinstall), alat ini menampilkan 8 fungsi pemeriksaan, meliputi Multifunction, Diganosis, Inspection, CO, Monitoring, Logging, Log Viewer dan Re-Programming.
"Setelah proses install selesai, bisa diketahui riwayat dan kondisi sepeda motor yang diperiksa, termasuk kondisi aki maupun kadar emisi (CO), termasuk kebiasaan bermotor konsumen," tambahnya.
Namun dalam pemeriksaan reguler, tidak semua fungsi tersebut dijalankan. Sedikitnya hanya tiga yang dioperasikan, yakni Multifunction, Inspection dan CO. "Pada Multifunction unit yang diservis dapat terlihat apakah punya kerusakan atau tidak, apakan punya histori kerusakan atau tidak. Jika ada kerusakan bisa dicek, apakah masalahnya terselesaikan atau belum," beber Wahyu.
Fungsi Diagnosis tidak digunakan karena memiliki kinerja yang hampir sama dengan Inspection, yang menampilkan engine base. "Sensor bagian-bagian mana saja bisa dicek, jadi sebenarnya inspection ini lebih lengkap dari diagnosis," ungkapnya.
"Kedua pemeriksaan durasinya sekitar 10 menit. Kalau tidak ditemukan saat pemeriksaan Multifunction, bisa langsung ke Inspection dan CO. Waktunya bisa 15 menit, belum termasuk ganti oli," lanjut Wahyu.
Menurut Wahyu, pemeriksaan CO berfungsi selain untuk mengetahui kadar emisi juga untuk menyetel kandungan gas buang CO, dan fungsi ini dapat diatur untuk mengurangi atau menambah semburan bensin untuk mencapai kondisi ideal.
Perangkat lunak yang digunakan juga dapat menampilkan grafik osciloscope yang menampilkan kinerja peranti injeksi. "Jika ingin melihat lebih jelas salah satu grafik pemeriksaan, misal gas atau putaran roda bisa ditebalkan grafiknya," tandasnya.
Menariknya, data kemampuan dan kerusakan sepeda motor dapat tersimpan pada fungsi logging dan log viewer. Walaupun customer pergi ke bengkel resmi Yamaha lain untuk melakukan servis, tetap dapat diketahui riwayat kerusakan yang pernah dialami sebelumnya.
"Jadi keuntungannya, ada catatan medical card yang merekam dan mencetak kerusakan. Sama seperti osciloscope, ini juga berfungsi seperti data logger, merekam kebiasaan berkendara konsumen," tutup Wahyu. (kpl/nzr/bun)
No comments:
Post a Comment