Para pemenang kompetisi aplikasi "Smart City" yang digelar BlacBerry berkerja sama dengan BlackBerry Inovation Center (BBIC) (ANTARA News/ Arindra Meodia) |
Bandung (ANTARA News) - BlackBerry berkolaborasi dengan BlackBerry
Innovation Center (BBIC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB),
mengumumkan pemenang kompetisi Aplikasi 'Smart City' di Bandung, Senin.
"Salah satu fokus BlackBerry saat ini adalah enterprise, 'Smart City' sendiri adalah enterprise solutions yang kemudian kami bekerja sama dengan BBIC untuk memacu, mendevelop aplikasi-aplikasi untuk mendukung enterprise," kata Kusuma Lienandjaja, Director of Government Relations BlackBerry Indonesia.
"Fokus BlackBerry bukan lagi entertainment atau gaming. Aplikasi Smart City ini dapat membantu government, untuk health solution, tracking sistem, sehingga impact-nya bagi Indonesia dan untuk negara-negara lain dalam pengembangan aplikasi ini sangat besar,"
Kompetisi "Smart City Apps" ini dibagi menjadi lima kategori, yaitu Smart City Jakarta, Smart Health, Smart Education, Smart Payments dan Smart Enterprise.
"Smart City ini dibuat untuk melakukan suatu efisiensi, baik itu cara belajar, baik itu cara mencari dokter, baik itu mencari transportasi, baik itu kita bekerja dengan industri, untuk itulah smart city menjadi satu topik yang kami ambil dalam penelitian-penilitian ini," kata Suhono Harso Supangkat, Ketua LPIK ITB dan BBC ITB.
Kompetisi ini sendiri diselenggarakan sejak Mei yang bertujuan memberikan kesempatan kepada para pengembang berbakat Indonesia untuk menampilkan kemampuan mereka dalam berinovasi dan membuat aplikasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Peserta diminta untuk membuat aplikasi 'Smart City' yang memenuhi pedoman 'Built for BlackBerry' dan BlackBerry 10 User Interface.
Para peserta kemudian dievaluasi oleh dewan juri yang terdiri dari eksekutif BlacBerry dan para ahli eksternal.
"Mendorong pemain-pemain muda untuk berjiwa enterprenership, sehingga akan menjadi Mark Zuckerberg Indonesia, why not?," katanya.
"Kita menginginkan inisiatif-inisiatif yang lebih membumi lagi untuk kemajuan enterprise lebih khususnya," tambahnya.
"Salah satu fokus BlackBerry saat ini adalah enterprise, 'Smart City' sendiri adalah enterprise solutions yang kemudian kami bekerja sama dengan BBIC untuk memacu, mendevelop aplikasi-aplikasi untuk mendukung enterprise," kata Kusuma Lienandjaja, Director of Government Relations BlackBerry Indonesia.
"Fokus BlackBerry bukan lagi entertainment atau gaming. Aplikasi Smart City ini dapat membantu government, untuk health solution, tracking sistem, sehingga impact-nya bagi Indonesia dan untuk negara-negara lain dalam pengembangan aplikasi ini sangat besar,"
Kompetisi "Smart City Apps" ini dibagi menjadi lima kategori, yaitu Smart City Jakarta, Smart Health, Smart Education, Smart Payments dan Smart Enterprise.
"Smart City ini dibuat untuk melakukan suatu efisiensi, baik itu cara belajar, baik itu cara mencari dokter, baik itu mencari transportasi, baik itu kita bekerja dengan industri, untuk itulah smart city menjadi satu topik yang kami ambil dalam penelitian-penilitian ini," kata Suhono Harso Supangkat, Ketua LPIK ITB dan BBC ITB.
Kompetisi ini sendiri diselenggarakan sejak Mei yang bertujuan memberikan kesempatan kepada para pengembang berbakat Indonesia untuk menampilkan kemampuan mereka dalam berinovasi dan membuat aplikasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Peserta diminta untuk membuat aplikasi 'Smart City' yang memenuhi pedoman 'Built for BlackBerry' dan BlackBerry 10 User Interface.
Para peserta kemudian dievaluasi oleh dewan juri yang terdiri dari eksekutif BlacBerry dan para ahli eksternal.
"Mendorong pemain-pemain muda untuk berjiwa enterprenership, sehingga akan menjadi Mark Zuckerberg Indonesia, why not?," katanya.
"Kita menginginkan inisiatif-inisiatif yang lebih membumi lagi untuk kemajuan enterprise lebih khususnya," tambahnya.
No comments:
Post a Comment