Bergerak Mengurangi Sampah Kantung Plastik
Pada 2009, Greeneration Indonesia pernah melakukan riset soal penggunaan
kantung plastik di Indonesia. Riset itu dilakukan di Jabodetabek,
Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Semarang, Surabaya, Manado, Balikpapan
dan beberapa kota lainnya.
Satu temuan utama dari riset itu adalah setiap orang menggunakan 700 kantung plastik per tahun yang akhirnya akan menjadi sampah. Alasannya, siklus penggunaan kantung plastik yang hanya sekali pakai.
Mereka juga mencari tahu faktor yang membuat masyarakat mau membawa tas belanja sendiri. Sebanyak 33% menjawab mau membawa tas belanja sendiri jika tas plastik tidak disediakan oleh toko/retailer/pedagang. Masyarakat sebenarnya sudah memiliki tas belanja sendiri yang dapat digunakan berulang kali sebagai pengganti tas plastik (73% menjawab sudah punya pengganti tas plastik), tapi sayangnya 63% menjawab selalu lupa membawa tas tersebut atau malas (15%).
Siapakah Greeneration Indonesia yang mengadakan riset ini?
Greeneration Indonesia merupakan wirausaha sosial yang bergerak di bidang lingkungan dengan menawarkan produk dan program sebagai solusi untuk bergaya hidup ramah lingkungan. Terbentuk pada 2008, mereka ingin mengatasi masalah sampah, air, udara dan energi.
Mereka memutuskan untuk bergerak di isu sampah, khususnya sampah kantong plastik terutama lewat Kampanye Diet Kantong Plastik. Mereka mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik lewat mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan.
Greeneration Indonesia khawatir penggunaan kantong plastik berlebihan karena usia pakainya yang pendek (hanya satu kali pakai saja). Akibatnya jumlah sampah kantong plastik menjadi berlimpah dan menimbun. Padahal, butuh 1000 tahun buat tas plastik untuk bisa terurai. Hasilnya, Indonesia membuang 4000 ton sampah kantung plastik per hari, setara dengan berat 16 Boeing 747.
Indonesia pun menghabiskan sekitar 100 milyar kantung plastik per tahun. Untuk membuat kantung plastik dalam jumlah itu diperlukan 12 juta barel minyak bumi per tahun, atau seharga Rp 11 triliun.
Greeneration Indonesia pun mulai menyebarkan fakta dan dampak buruk dari kantung plastik serta solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam kampanye Diet Kantung Plastik.
Mereka juga mendekati pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup, karena di negara-negara maju telah banyak pemerintah yang menetapkan peraturan mengenai pembatasan kantong plastik.
Bersama Circle K, Greeneration Indonesia juga bekerjasama menerapkan Diet Kantong Plastik di enam kota besar di Indonesia sejak Oktober 2010. Setelah diuji coba selama satu tahun, kampanye ini telah berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak lebih dari 8 juta. Selain itu, mereka juga berhasil mengumpulkan donasi Rp 117 juta yang telah dikembalikan lagi ke masyarakat melalui program Clean Up Your City di Bogor, Bali, dan Yogyakarta.
Satu temuan utama dari riset itu adalah setiap orang menggunakan 700 kantung plastik per tahun yang akhirnya akan menjadi sampah. Alasannya, siklus penggunaan kantung plastik yang hanya sekali pakai.
Mereka juga mencari tahu faktor yang membuat masyarakat mau membawa tas belanja sendiri. Sebanyak 33% menjawab mau membawa tas belanja sendiri jika tas plastik tidak disediakan oleh toko/retailer/pedagang. Masyarakat sebenarnya sudah memiliki tas belanja sendiri yang dapat digunakan berulang kali sebagai pengganti tas plastik (73% menjawab sudah punya pengganti tas plastik), tapi sayangnya 63% menjawab selalu lupa membawa tas tersebut atau malas (15%).
Siapakah Greeneration Indonesia yang mengadakan riset ini?
Greeneration Indonesia merupakan wirausaha sosial yang bergerak di bidang lingkungan dengan menawarkan produk dan program sebagai solusi untuk bergaya hidup ramah lingkungan. Terbentuk pada 2008, mereka ingin mengatasi masalah sampah, air, udara dan energi.
Mereka memutuskan untuk bergerak di isu sampah, khususnya sampah kantong plastik terutama lewat Kampanye Diet Kantong Plastik. Mereka mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik lewat mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan.
Greeneration Indonesia khawatir penggunaan kantong plastik berlebihan karena usia pakainya yang pendek (hanya satu kali pakai saja). Akibatnya jumlah sampah kantong plastik menjadi berlimpah dan menimbun. Padahal, butuh 1000 tahun buat tas plastik untuk bisa terurai. Hasilnya, Indonesia membuang 4000 ton sampah kantung plastik per hari, setara dengan berat 16 Boeing 747.
Indonesia pun menghabiskan sekitar 100 milyar kantung plastik per tahun. Untuk membuat kantung plastik dalam jumlah itu diperlukan 12 juta barel minyak bumi per tahun, atau seharga Rp 11 triliun.
Greeneration Indonesia pun mulai menyebarkan fakta dan dampak buruk dari kantung plastik serta solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam kampanye Diet Kantung Plastik.
Mereka juga mendekati pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup, karena di negara-negara maju telah banyak pemerintah yang menetapkan peraturan mengenai pembatasan kantong plastik.
Bersama Circle K, Greeneration Indonesia juga bekerjasama menerapkan Diet Kantong Plastik di enam kota besar di Indonesia sejak Oktober 2010. Setelah diuji coba selama satu tahun, kampanye ini telah berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak lebih dari 8 juta. Selain itu, mereka juga berhasil mengumpulkan donasi Rp 117 juta yang telah dikembalikan lagi ke masyarakat melalui program Clean Up Your City di Bogor, Bali, dan Yogyakarta.
Headbag Mob |
Greeneration Indonesia juga mengadakan kampanye massal Headbag Mob untuk
mengajak publik berpartisipasi dalam kampanye Diet Kantung Plastik
secara massal di pusat-pusat aktivitas kota di kota-kota di Indonesia.
Apakah ada link untuk riset tersebut yang mengandung semua data?
ReplyDelete