Tuesday, February 23, 2016

Bermacam Pilihan ‘Picture Style’ Pada Kamera Digital



Keuntungan era fotografi digital salah satunya adalah kemudahan untuk mengolah secara digital setiap foto yang dihasilkan oleh kamera, bahkan sebelum foto diambil kita sudah bisa menentukan akan dibuat seperti apa ‘gaya’ yang kita sukai, misalnya seberapa tajam, seberapa kontras dan seberapa pekat warna yang akan kita inginkan. Hal semacam ini dinamakan ‘Picture Style’ (tiap kamera mungkin akan berbeda istilah) dan semestinya kita bisa memakai fasilitas ini dengan baik supaya meminimalisir pengolahan foto di komputer nantinya (olah digital).


Kamera digital biasa seperti kamera saku, tidak banyak memberi keleluasaan kita untuk menentukan dan memodifikasi parameter pengolahan foto. Umumnya mereka hanya memberi beberapa opsi dasar seperti Standar, Vivid dan Natural. Pada kamera yang lebih canggih (prosumer atau DSLR)  membolehkan kita untuk memaksimalkan hasil olahan foto sehingga bagi yang tidak mau repot mengolah di komputer, foto hasil jepretan kita bisa langsung dipamerkan atau dicetak.  Pilihan yang disediakan kamera untuk mengolah foto pada dasarnya hanya merubah beberapa parameter dasar berikut ini :
§  Sharpening (ketajaman) : trik manipulasi digital untuk membuat gambar tampak lebih tajam
§  Contrast (kontras) : seberapa lebar perbedaan antara area terang dan gelap dari sebuah gambar
§  Saturation (kepekatan warna) : seberapa pekat warna dalam sebuah gambar
§  Brightness (keterangan) : pengaturan tingkat keterangan / kecerahan dari sebuah gambar
§  Hue (tonal warna) : pergeseran warna untuk pengaturan akurasi warna yang lebih presisi

Dari lima parameter pengaturan di atas bisa dihasilkan berbagai kombinasi yang bisa disesuaikan untuk bermacam kebutuhan, maupun selera si fotografer. Untuk mengakomodir beberapa kondisi umum, pihak produsen kamera sudah menyediakan preset yang sudah dioptimalkan untuk :
§  Standard : hasil foto dengan ketajaman, kontras dan saturasi yang dinaikkan sampai batas yang bisa diterima secara umum (pilihan ini juga menjadi style default dari kamera)
§  Portrait : dioptimalkan untuk menghasilkan tonal kulit manusia lebih akurat, brightness di set lebih tinggi dengan ketajaman yang cenderung kurang (agak soft) guna mencegah kerutan atau jerawat di wajah terlalu tampak jelas
§  Landscape : dioptimalkan untuk foto pemandangan dengan ekstra ketajaman dan ekstra kontras dan ekstra peningkatan warna di daerah hijau dan biru sehingga foto pemandangan nampak lebih ‘hidup’
§  Vivid (hanya di Nikon) : meningkatkan kepekatan warna menjadi lebih kuat daripada warna aslinya, juga meningkatkan ketajaman dan kontras untuk hasil foto yang lebih ‘berwarna’
§  Neutral : hasil foto tidak diolah, semua kendali dibuat flat sehingga memudahkan untuk diolah lagi di komputer
§  Faithful (hanya di Canon) : hampir seperti Standard namun kamera berusaha menjaga warna tetap se-alami warna aslinya (kalau di standard saturasi warna sudah lebih ditingkatkan)
§  Monochrome : dengan menghilangkan elemen warna, didapatlah foto dengan gradasi warna hitam putih (grayscale) untuk kebutuhan tertentu, dimana ketajaman dan kontras akan berpengaruh pada nuansa hitam putih yang ingin ditonjolkan.

Bila ingin melihat pengaturan yang ada dalam bentuk grafik dua dimensi bisa juga mengakses menu grid, nantinya muncul grafik dengan sumbu vertikal mewakili kontras (semakin ke atas semakin kontras) dan sumbu horizontal mewakili saturasi (semakin ke kanan semakin berwarna). Contoh untuk DSLR Nikon adalah seperti di bawah ini :
Kamera modern bahkan membolehkan kita untuk memodifikasi lagi preset yang sudah dibuat, juga menyediakan beberapa custom style yang bisa disimpan untuk kondisi khusus. Bila mau, kita juga bisa membuat berbagai style melalui aplikasi komputer, misalnya Canon punya Picture Style Editor dan Nikon juga punya Picture Control Utility. Kini bahkan sudah banyak dijumpai seseorang yang membuat sendiri sebuah pengaturan Picture Style lalu dibagikan bahkan diperjualbelikan, cukup dengan mendownload atau di copy di memory card maupun melalui komputer yang tersambung ke kamera (misal dengan EOS Utility). File untuk Canon berekstensi .pf2 dan untuk Nikon adalah .ncp dan berukuran sangat kecil (di bawah 100 byte saja).

Tuesday, February 16, 2016

Pengertian Kepribadian, Watak Dan Temperamen

1. Kepribadian
 
“Kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah-laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.“ (G. Allport) Organisasi dinamis: maksudnya bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah meskipun ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian kita. Psikofisik: maksudnya organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan) dalam satu kesatuan Menentukan: menunjukkan bahwa kepribadian mengandung kecenderungankecenderungan determinasi yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu.
 
Karakteristik (khas, unik): menunjukkan sifat individualis. Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, yang berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan: kepribadian menghubungkan/mengantarai individu dengan lingkungan fisiologisnya (yang kadang-kadang menguasainya). 
 
Di sini kepribadian mempunyai fungsi adaptasi dan menentukan.
 
2. Watak
 
Walaupun istilah kepribadian dan watak sering dipergunakan secara bertukartukar, namun Allport memberi pengertian berikut: “character is personality evaluated and personality is character devaluated”. Allport beranggapan bahwa watak (character) dan kepribadian (personality) adalah satu dan sama, akan tetapi, dipandang dari segi yang berlainan. Kalau orang hendak mengadakan penilaian (jadi mengenakan norma), maka lebih tepat dipakai istilah “watak”; tapi kalau bermaksud menggambarkan bagaimana adanya (jadi tidak melakukan penilaian) lebih tepat dipakai istilah “kepribadian.”


3. Temperamen
 
Pengertian temperamen dan kepribadian sering juga dikacaukan. Namun umum mengakui adanya perbedaan di antara keduanya. Temperamen dilihat sebagai disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fisiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami modifikasi di dalam perkembangan. Di sini peranan keturunan lebih penting/besar daripada segi-segi kepribadian yang lain.
 
Menurut Allport: “Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.”Menurut G. Ewald:
 
“Temperamen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.”
 
Di sini peranan keturunan memainkan peranan penting, sedangkan pengaruh pendidikan dan lingkungan tidak ada. Dalam kaitan dengan watak, G. Ewald lebih melihat temperamen sebagai yang tetap seumur hidup, yang tak mengalami perkembangan, karena temperamen bergantung pada konstelasi hormon-hormon, sedangkan konstelasi hormon-hormon itu tetap selama hidup. Sebaliknya watak, walaupun pada dasarnya telah ada tetapi masih mengalami pertumbuhan atau perkembangan.Watak sangat bergantung pada faktor-faktor eksogen (lingkungan pendidikan, pengalaman, dan sebagainya).
 
4. Hubungan antara kepribadian, watak dan temperamen
 
Kepribadian, watak dan temperamen berkaitan satu sama lain. Ketiga-tiganya menyangkut diri seseorang. Kepribadian dan watak lebih dekat satu sama lain, bahkan sering disamakan. Kalau kita terutama bermaksud menggambarkan pribadi seseorang sebagaimana adanya, sifat dan pembawaannya yang khas, di situ kita bicara terutama mengenai kepribadiannya, yang punya keunikan tersendiri. Dalam perjalanannya, kepribadian seseorang berhadapan dengan lingkungannya, yang turut membentuknya hingga mencapai taraf kematangan tertentu. Kalau kita melakukan penilaian atas pribadi seseorang, maka hal itu lebih mengarah pada dirinya yang sudah terbentuk, yang dia sendiri turut bertanggung jawab di dalamnya. Inilah yang terutama dimaksud dengan watak. Kata watak dipakai baik dalam arti normatif maupun dalam arti deskriptif.
 
Dalam arti normatif kita berbicara terutama tentang watak; sedangkan dalam arti deskriptif, kita berbicara terutama tentang kepribadian. Berbicara tentang watak juga sekaligus bicara tentang kepribadian, bergantung mana yang kita tekankan, aspek normatifnya atau aspek deskriptifnya.
 
Temperamen lebih banyak ditentukan oleh struktur fisik-biologis seseorang, dan sifatnya tetap, oleh karenanya dapat dibuat perbedaan yang jelas dan bersifat tetap antara satu orang dengan yang lain. Temperamen merupakan bagian dari kepribadian, yang di dalamnya unsur bawaan lebih dominan. Namun berbicara mengenai temperamen juga berarti berbicara mengenai kepribadian, suatu kepribadian dengan temperamen tertentu. Tapi kalau bicara tentang perkembangan kepribadian, maka bukanlah terutama mengenai temperamennya, melainkan mengenai pribadi yang sudah mengalami proses pembentukan, berarti lebih dimaksudkan sebagai“watak.”
 
B. Jenis-jenis Temperamen
 
Pengelompokan manusia ke dalam beberapa tipe kepribadian merupakan suatu usaha yang sudah berlangsung lama, baik dengan usaha yang masih sederhana maupun usaha yang ilmiah. Dalam pendekatan ilmiah, walau para ahli menempuh cara pendekatan berbeda, namun sebenarnya mereka berangkat dari titik yang sama tapi dengan teknik berbeda. Para ahli berangkat dari pandangan bahwa kepribadian manusia itu variasinya hampir tak terhingga banyaknya. Akan tetapi, untuk memahami manusia yang bermacam-macam itu dibutuhkan teknik tertentu. Para ahli yang berpangkal pada cara pendekatan tipologis beranggapan bahwa walaupun variasi kepribadian manusia tiada terhingga banyaknya, namun semuanya berlandaskan pada sejumlah kecil komponen dasar. Berdasarkan atas dominasi komponen-komponen dasar itulah dilakukan penggolongan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu.
1. Ajaran tentang cairan badaniah
 
Ajaran ini dirumuskan oleh Hippocrates dan selanjutnya disempurnakan oleh Galenus. Ajaran dari kedua tokoh ini kemudian menjadi sangat terkenal dan mendasari banyak pemahaman yang dikembangkan oleh para ahli di kemudian hari. Hippocrates (460-370 SM) adalah Bapak Ilmu Kedokteran, sehingga tidak mengherankan kalau dia membahas kepribadian manusia dari titik tolak konstitusional. Hippocrates dipengaruhi oleh pandangan dari seorang filsuf alam (kosmolog) bernama Empedokles, yang berpandangan bahwa alam semesta ini beserta isinya tersusun dari empat unsur dasar, yaitu: tanah, air, udara, dan api, dengan sifat-sifat yang dikandungnya, yaitu: kering, basah, dingin dan panas. Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat tersebut yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh orang, yakni: Sifat kering, terdapat dalam chole (empedu kuning); sifat basah, terdapat dalam melanchole (empedu hitam); sifat dingin, terdapat dalam phlegma (lendir); dan sifat panas, terdapat dalam sanguis (darah). Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dengan porsi tertentu. Apabila keempat cairan berada dalam porsi seimbang, orang berada dalam keadaan sehat (normal); apabila keseimbangannya yang proporsional itu terganggu, orang tersebut dalam keadaan sakit, menyimpang dari keadaan normal.
 
Galenus menyempurnakan ajaran Hippocrates tersebut. Dia sependapat dengan Hippocrates bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cai ran, yaitu: chole, melanchole, phlegma dan sanguis, dan bahwa cairan tersebut ada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Apabila suatu cairan melebihi proporsi yang seharusnya (=dominan), maka akan mengakibatkan adanya sifatsifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat yang khas pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan badaniah itu, oleh Galenus menyebutnya temperamen. Lalu dengan dasar pikiran yang telah dikemukakan itu Galenus menggolongkan manusia ke dalam empat tipe temperamen, yang berdasar pada dominasi salah satu cairan badaniahnya. Keempat tipe itu adalah: kholeris, melankolis, phlegmatis dan san guinis. Untuk jelasnya lihat tabel berikut:
Cairan badan Prinsip Tipe Sifat-sifat
 
Chole Tegangan kholeris Hidup (besar semangat) keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis Melanchole Penegaran (rigidity) melankolis Mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pessimistis Phlegma Plastisitas phlegmatis Tak suka terburu-buru (kalem, tenang), tak mudah dipengaruhi, setia Sanguis Ekspansivitas sanguinis Hidup, mudah berganti haluan, ramah Tipologi Hippocrates-Galenus
 
2. Empat jenis temperamen
 
Keempat jenis temperamen di atas akan dijelaskan lebih lanjut :
 
1). Sanguinis. Ditandai dengan sifat: hangat, meluap-luap, lincah, bersemangat dan pribadi yang“menyenangkan.” Pada dasarnya mau menerima. Pengaruh/kejadian luar dengan gampang masuk ke pikiran dan perasaan, yang membangkitkan respons yang meledak-ledak. Perasaan lebih berperan dari pada pikiran refleksif dalam membentuk keputusan. Orang sanguinis sangat ramah kepada orang lain, sehingga dia biasanya dianggap seorang yang sangat ekstrovert.
 
2). Koleris. Seorang choleris tampil hangat, serba cepat, aktif, praktis, berkemauan keras, sanggup mencukupi keperluannya sendiri, dan sangat independen. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras, dengan gampang dapat membuat keputusan bagi dirinya dan bagi orang lain. Seperti seorang sanguinis, seorang choleris adalah seorang ekstrovert, walau tidak seekstrovertnya seorang sanguinis. Seorang choleris hidup dengan aktif. Dia tidak butuh digerakkan dari luar, malah mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya, rencana, tujuan, dan ambisiambisinya yang tak pernah surut.
 
3). Melankolis. Si melankolis adalah seorang yang paling “kaya” di antara semua temperamen. Dia seorang analisis, suka berkorban, bertipe perfeksionis dengan sifat emosi yang sangat sensitif. Tidak seorang pun yang dapat menikmati keindahan karya seni melebihi seorang melankolis. Sebenarnya dia mudah menjadi introv e r t , tetapi ketika perasaannya lebih dominan, dia masuk ke dalam bermacammacam keadaan jiwa. Kadang-kadang mengangkatnya pada kegembiraan yang tinggi yang membuatnya bertindak lebih ekstrovert. Akan tetapi pada saat lain dia akan murung dan depressi, dan selama periode ini dia menarik diri (withdrawn), dan bisa menjadi seorang yang begitu antagonistis (bersifat bermusuhan).
 
4). Phlegmatis. Si phlegmatis adalah seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak pernah merasa terganggu dengan suatu titik didih yang sedemikian tinggi sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang mudah bergaul, dan paling menyenangkan di antara semua temperamen. Phlegmatis berkaitan dengan apa yang dipikirkan oleh Hippocrates mengenai cairan dalam badan yang menghasilkan yang “tenang,” “dingin,” “pelan,” temperamen yang memiliki keseimbangan yang baik. Baginya hidup adalah suatu kegembiraan, dan kadang menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dia begitu tenang dan agak diam, sehingga tak pernah kelihatan terhasut, bagaimana pun keadaan sekitarnya.
 
C. Saya Bertemperamen Apa?
 
1. Dua belas kombinasi temperamen 
 
Tidak mudah untuk menggolongkan orang hanya dalam salah satu jenis temperamen saja. Kita semuanya merupakan perpaduan antara paling tidak dua temperamen, satu yang dominan dan yang lain kurang dominan. Maka ada dua belas kemungkinan besar perpaduan temperamen, yakni: SanChlor, SanMel, SanPhleg, ChlorSan, ChlorMel, ChlorPhleg, MelSan, MelChlor, MelPhleg, PhlegSan, PhlegChlor, PhlegMel.
 
Dengan pembagian ini, seseorang lebih mudah membuat identifikasi dirinya sebagai salah satu dari kedua belas jenis perpaduan itu daripada keempat temperamen dasar. Pada dasarnya, setiap orang dapat memiliki sekaligus segala kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada temperamen yang dominan/utama dan yang kedua. Beberapa dari kekuatan dan kelemahan ini dapat saling menggagalkan satu sama lain, saling menguatkan, saling menonjolkan diri dan saling mempersulit yang lain. Kejadian seperti ini menciptakan keragaman
 
perilaku, prasangka, dan kemampuan-kemampuan alamiah dari orang dengan temperamen dominan yang sama tapi dengan temperamen tambahan (secondary temperament) yang berbeda.

2. Terjadinya variabel tambahan
 
Ada kemungkinan bahwa seseorang tidak cocok masuk ke dalam salah satu dari kedua belas jenis temperamen. Memang tidak ada dua orang yang persis sama. Akibatnya dapat mengubah gambaran sebagaimana dikemukakan di atas, sehingga seseorang tidak lagi cocok pada salah satu model tadi. Hal seperti ini dapat diterangkan sebagai berikut:
  • Persentase perbandingan antara predominant temperament dan secondary temperament. Perbandingannya tidak selalu 60/40. Ada perbedaan antara perpaduan 60/40 MelChlor dengan perpaduan 80/20 MelChlor; atau antara perpaduan 55/45 SanPhleg dengan perpaduan 85/15 SanPhleg, dan seterusnya.
  • Latar belakang yang berbeda dan childhood training dapat mengubah pengungkapan dari salah satu jenis temperamen. Seorang MelPhleg yang dibesarkan dalam kekejaman dan kebencian orang tua akan berbeda dengan seorang MelPhleg yang dibesarkan dalam suasana penuh kasih sayang dan perhatian. Keduanya memiliki kekuatan dan talenta yang sama. Akan tetapi, seorang barangkali mengatasinya dengan permusuhan, depresi atau menganiaya diri sendiri sehingga dengan demikian dia tidak pernah menggunakan kekuatan yang dimilikinya.
  • Sering tidak objektif apabila kita mengamati diri kita sendiri. Oleh karena itu, merupakan hal yang bermanfaat apabila kita mendiskusikan mengenai temperamen kita bersama dengan teman dekat. Kebanyakan orang melihat dirinya dengan memakai kaca mata hitam. Perhatikan ungkapan seorang penyair, Robert Burns: “Oh, to see ourselves as others see us.”
  • Pendidikan dan tingkat inteligensi juga dapat mempengaruhi penilaian atas temperamen seseorang. Seorang MelSan dengan IQ yang sangat tinggi akan tampil berbeda dengan seorang MelSan yang memilki IQ rata-rata atau rendah. Pendidikan sangat membantu seseorang untuk mencapai kematangan.
  • Kesehatan dan metabolisme juga termasuk penting. Seorang ChlorPhleg dengan kondisi kesehatan yang baik akan lebih agresif daripada seorang chorPhleg dengan cacad atau mengalami gangguan kesehatan. Seorang PhlegMel penggugup akan lebih aktif daripada seorang phlegMel yang menderita tekanan darah rendah.
  • Tiga macam temperamen kadang hadir dalam diri seseorang. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat (dengan persentase kecil) orangorang yang memiliki satu predominant temperament dengan dua secondary temperament.
  • Motivasi juga memainkan peran yang tidak sedikit. Jika seseorang sedang termotivasi, hal itu akan memiliki pengaruh nyata atas perilakunya, dan mengabaikan perpaduan temperamennya.
Kesimpulan
 
Sejak lahir kita memiliki temperamen tertentu, yang terkait dengan konstruksi tubuh kita, khususnya di bagian empedu, lendir dan darah kita. Adanya sifat-sifat khas pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan badaniah tersebut, itulah yang disebut temperamen. Dari sifat-sifat dominan itulah orang dapat digolongkan ke dalam salah satu dari empat temperamen dasar, yakni: Sanguinis, Choleris, Melankolis, dan Plegmatis. Umumnya sifat-sifat orang merupakan perpaduan dari empat temperamen dasar itu, dimana bisa salah satu dari unsur itu lebih dominan dari yang lain. Dari keempat jenis temperamen dasar itu orang bisa dibedakan sebagai ekstrovert (sanguinis, kholeris) dan introvert (melankolis, plegmatis); logis (kholeris, plegmatis) dan emotionalsentimentil (sanguinis, melankolis). Keempat jenis temperamen dasar itu memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga kita memandangnya tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Watak atau karakter merupakan diri kita yang sesungguhnya, merupakan hasil olah temperamen, yang sudah dipengaruhi oleh lingkungan (pendidikan, agama, budaya, kebiasaan-kebiasaan, serta tekanan dan tantangan hidup yang kita lalui). Dengan demikian, watak atau karakter bukanlah bawaan lahir seperti halnya temperamen, melainkan yang terbentuk kemudian, khususnya melalui lingkungan dan penghayatan nilai-nilai tertentu yang ditanamkan oleh lingkungan kepada kita. Dengan demikian watak tau karakter adalah diri kita yang harus kita pertanggung jawabkan. Maka kita harus mendidik karakter kita agar dia terbentuk dengan baik. Pendidikan karakter bukan hanya dengan cara tunduk saja pada pengaruh lingkungan, melainkan dengan cara kritis menilai dan kemudian mengambil sikap yang tepat.
 
Kepribadian adalah keseluruhan diri kita, termasuk di dalamnya watak dan temperamen serta kebiasaan-kebiasaan lain yang ikut mempengaruhi pembawaan diri kita. Kepribadian bisa saja mencerminkan dengan baik temperamen atau watak kita, dan bisa juga berbeda dengan itu. Kepribadian itu umumnya merupakan diri kita yang ingin kita perlihatkan kepada orang lain. Bisa saja suatu saat kita berusaha tampil dengan ramah,karena kita ingin orang memiliki kesan seperti itu kepada kita, tapi pada saat lain kita tampil dengan tegas, dan sebagainya, tergantung kita ingin mengesankan diri kita seperti apa kepada orang lain. Tentu saja ini tidak mencerminkan diri kita yang sesungguhnnya, melainkan lebih sebagai topeng saja, suatu wajah yang ingin kita perlihatkan kepada orang lain. Namun bagi orang yang berkembang dengan baik dalam arti yang sesungguhnya, maka kepribadian yang dia ingin perlihatkan kepada orang tidak lain dari dirinya yang sesungguhnya.

Monday, February 15, 2016

Akise TV Charts Februari 2016



1.         Anak Jalanan (Sinetron, Sinemart, RCTI)
2.         Dapur Mama Seru (Cooking Show, ANTV)
3.         My Trip, My Adventure (Lifestyle, Trans TV)
4.         Gen Z (Comedy, Trans 7)
5.         Indonesia Lawyers Club – ILC (Talkshow, TV One)

6.         Newslog (Newstainment, Metro TV)
7.         Let’s Get Wet Indonesia (Game Show, MNC TV)
8.         Kren Tawwa (Knowledge And Information, Fajar TV)
9.         D’Academy 3 (Talent Show, Indosiar)
10.     Stand Up Comedy 6 (Talent Show, Kompas TV)
11.     Ninja Warrior Indonesia (Game Show, RCTI)
12.     Hitam Putih (Talk Show, Trans 7)
13.     Baalveer (Serial, ANTV)
14.     A Night To Remember (Music, Trans TV)
15.     Big Bang! Show (Talkshow, Kompas TV)
16.     Ini Talkshow (Talkshow, Net. TV)
17.     Selamat Malam Indonesia (Variety Show, ANTV)
18.     Layar Perak (Knowledge And Information, Metro TV) --- It’s New
19.     Liputan 6 (News, SCTV)
20.     Mata Najwa (Talkshow, Metro TV)
21.     Roaming (Comedy, Trans 7)
22.     Plus Minus (Talk Show, Kompas TV)
23.     #Hot News (News, iNews TV)
24.     Trending Topic (Newstainment, Metro TV)
25.     Berita Islami Masa Kini – Beriman (Religious, Trans TV)
26.     Uttaran (Serial, ANTV)
27.     Entertainment News (Infotainment, Net. TV)
28.     G-Nius (Knowledge And Information, Celebes TV)
29.     Adit, Sapo & Jarwo (Kartun, MNC TV)
30.     Tukang Bubur Naik Haji The Series (Sinetron, Sinemart, RCTI)
31.     On The Spot (Knowledge And Information, Trans 7)
32.     Pesbukers (Comedy,  ANTV)
33.     Kick Andy (Talk Show, Metro TV)
34.     Seputar Indonesia (News, RCTI)
35.     Ashoka (Serial, ANTV)
36.     Indonesia Lawak Klub – ILK (Comedy, Trans 7)
37.     Kontes Primadona (Talent Show, MNC TV) --- It’s New
38.     Channel Japan (News, Metro TV)
39.     Mamah & Aa’ BerAKSI (Religious, Indosiar)
40.     Berpacu Dalam Melodi (Kuis, Net. TV)
41.     Insert! (Infotainment, Trans TV)
42.     Inbox (Music, SCTV)
43.     Metro News (News, Metro TV)
44.     Aksi Bocah Cilik – ABC (Talent Show, Global TV)
45.     Good News Today (Newstainment, Net. TV)
46.     Dahsyat (Music, RCTI)
47.     Top List (Infotainment, Rajawali TV)
48.     Stand Up Comedy Club (Comedy, Indosiar)
49.     Apa Kabar Indonesia – AKI (Talkshow, TV One)
50.     Sapa Indonesia (News, Kompas TV)
51.     Detektif Rasa (Lifestyle, Trans 7)
52.     Keluarga Somat (Kartun, Indosiar)
53.     Mario Teguh Super Show (Spirit Show, MNC TV)
54.     Elif Indonesia (Sinetron, Screenplay Productions, SCTV) --- New Entry
55.     D’Sign (Lifestyle, Net. TV)
56.     Dr. Oz Indonesia (Medical Show, Trans TV)
57.     Bioskop Trans (Movies, Trans TV)
58.     Ada Ada Aja (Talkshow, Global TV)
59.     Siapa Suruh Datang Ke Jakarta (Sinetron, Star Vision Plus, SCTV)
60.     The Voice Of Indonesia (Talent Show, RCTI) --- New Entry
61.     Chef’s Table (Cooking Show, Net. TV)
62.     Empress Ki (Drama Asia, Trans 7)
63.     Kabar TV One (News, TV One)
64.     Silet (Infotainment, RCTI)
65.     The Comment (Variety Show, Net. TV)
66.     Hot Shot (Infotainment, SCTV)
67.     Big Movies (Movies, Global TV)
68.     Netizen News (Newstainment, Metro TV)
69.     Kelas Internasional (Comedy, Net. TV)
70.     Mozaik Islam (Religious, Trans TV)
71.     Super Family 100 (Kuis, ANTV) --- New Entry
72.     Tetangga Masa Gitu? Season 3 (Comedy, Net.TV)
73.     Mancing Mania (Lifestyle, Trans 7)
74.     Breakout (Music, Net. TV)
75.     Fokus (News, Indosiar)
76.     Lol (Comedy, Trans 7)
77.     Cerdas Cermat (Kuis, Rajawali TV)
78.     Redaksi (News, Trans 7)
79.     Celebrity Squares (Game Show, Net. TV)
80.     Spotlite (Knowledge And Information, Trans 7)
81.     Kabar Kabari (Infotainment, RCTI)
82.     Ultimate U (Spirit Show, Kompas TV)
83.     Grebek Nusantara – Gentara (Music, MNC TV)
84.     Bukan Jalan-Jalan Biasa (Lifestyle, TV One)
85.     Top Music (Music, Rajawali TV)
86.     Celebrity Lipsync Battle Indonesia (Talent Show, Net. TV)
87.     Just Alvin (Talkshow, Metro TV)
88.     Super Trap (Comedy, Trans TV)
89.     Obrolan Karebosi (Talkshow, Celebes TV)
90.     Healthy Life (Medical Show, Trans TV)
91.     Obsesi (Infotainment, Global TV)
92.     Boom (Spirit Show, Celebes TV)
93.     I Look! (Lifestyle, Net. TV)
94.     iNewstainment (Newstainment, iNews TV)
95.     Custom Protection (Knowledge And Information, Net. TV)
96.     Jejak Petualang (Lifestyle, Trans 7)
97.     Selebrita (Infotainment, Trans 7)
98.     86 (Knowledge And Information, Net. TV)
99.     Mic Kaget (Game Show, Celebes TV)
100.  Etalase (Feature, Kompas TV)

Waiting List
Rahasia Cinta (Sinetron, Mega Kreasi Film, SCTV)
Talk To iNews (Talkshow, iNews TV)
Diary Laudya Cynthia Bella (Lifestyle, Trans TV)
Music Of The Day #MOTD (Music, RCTI)
Komika Vaganza (Comedy, iNews TV)
Good Times (Variety Show, Net. TV)
Go BMX Season 2 (Sinetron, MD Entertainment, MNC TV)
Kokoro No Moto (Lifestyle, Metro TV)
Elif Season 3 (Serial, SCTV)
Tau Gak Sih? (Knowledge And Information, Trans 7)
Doeloe Sekarang (Knowledge And Information, Trans 7)
Centini (Sinetron, MNC Media, MNC TV)
Sarah Sechan (Talkshow, Net. TV)
Halilintar (Sinetron, Screenplay Production, SCTV)
Polemik On TV (Talkshow, iNews TV)
Extra Spot (Knowledge And Information, Net. TV)
Anak Menteng (Sinetron, Screenplay Production, SCTV)
Tolong! (Reality Show, SCTV)
The Dance Icon 2 Indonesia (Talent Show, SCTV)

TV Special Programme
Konser Cinta (Trans 7)
Putri Indonesia 2016 (Indosiar)
The Binggest Concert Afgan (SCTV)
Grammy Awards 2016 (Net. TV)
Miss Indonesia 2016 (RCTI)
Cosmic Blast (Trans TV)
Kahitna 15 Anniversary Concert (Metro TV)

Out Of Charts
Elif Season 2 (Serial, SCTV)
Beinteha (Serial, ANTV)
Alphabet (Sinetron, Screenplay Production, SCTV)
Go BMX (Sinetron, MD Entertainment, MNC TV)
Kampusiana (Feature, iNews TV)

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter