De Stem Des Bloed (Njai Siti)
Produser: Kinowerk Carli, Ph Carli
Sutradara: Ph Carli
Penulis:
Pemeran: Annie Krohn, Sylvain, Elviera
Warna: Hitam putih
Genre: Drama
Sinopsis
Setelah 15 tahun di Eropa, van Kempen (Sylvain) kembali ke Jawa. Ia tak berhasil menemukan Nyai (istri piaraan) Siti serta kedua anaknya, Adolf dan Annie. Sekali waktu Ervine, anak tiri van Kempen yang dibawanya dari Eropa, nyaris celaka. Ia ditolong oleh Adolf. Kasih antara Adolf dan Ervine yang terjalin sesudahnya, membawa van Kempen kepada yang dicarinya selama ini: "istrinya" Siti serta kedua anaknya.
Catatan
Film bisu. Film ini terdiri dari 9 bagian dan film Indonesia pertama dengan panjang penuh. Pengambilan gambar dilakukan di Priangan dan Sumatera. Sebagian diberi warna tertentu.
Sumber:
- Panorama, th. 4, no. 168, 30/3, 1930
- Doenia Film, th.II, no. 6
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Karnadi Anemer Bangkong
Produser: G Krugers
Sutradara: G Krugers
Penulis:
Pemeran:
Warna: Hitam putih
Catatan
Film bisu. Menurut Joshua Wong, orang Indonesia marah terhadap film ini, karena diperlihatkan orang pribumi makan kodok. Judul film ini adalah menurut Moch Enoh.
Sumber : Pikiran Rakyat, 7/2, 1976.
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Lari Ka Arab
Produser: Wong Bersaudara
Sutradara: Wong Bersaudara
Penulis: Wong Bersaudara, Joshua Wong
Pemeran: Ining Resmini
Warna: Hitam putih
Catatan
Film bisu. Semula berjudul "Lari Ka Meka", tetapi Sensor melarang penggunaan nama kota Meka sebagai judul film, karena Meka nama kota suci orang Islam (Joshua Wong).
Sumber : Pikiran Rakyat, 7/2, 1976.
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Melati Van Agam (I dan II)
Produser: Tan Koen Yauw
Sutradara: Lie Tek Swie
Penulis: Parada Harahap
Pemeran: A Rachman, Neng Titi, Oemar, Bachtiar Effendy
Warna: Hitam putih
Genre: Drama
Sinopsis
Cerita ala Romeo dan Juliet ini berlangsung di Sumatera Barat. Kecantikan Norma menyebabkannya digelari Melati van Agam. Ia jatuh cinta pada Idrus, demikian pula sebaliknya. Tanpa sepengetahuan kedua kekasih itu, orang tua Norma telah menerima lamaran Nazarudin yang hartawan. Sesudah berumah tangga, Norma dibawa ke Kota Raja (Banda Aceh). Beberapa waktu kemudian Idrus sakit dan meninggal di Fort de Kock (Bukittinggi). Kecurigaan Nazarudin tak pernah berakhir. Anak yang dilahirkan Norma dianggap anak Idrus. Tuduhan ini membuat Norma merasa amat malu, lalu bunuh diri dan dikuburkan di sebelah makam Idrus.
Catatan
Film bisu. A. Rachman dan Oemar dari Padangsche Opera.
Sumber :
- Doenia Film, no.10 dan 12, th.II
- Panorama, th.IV no. 181, 10/8, 1930
- Panorama, th.V no. 198, 30/1, 1931
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Njai Dasima (II)
Produser: Tan Koen Yauw
Sutradara: Lie Tek Swie
Penulis:
Pemeran: N Noerhani, Wim Lender, Anah, Momo
Warna: Hitam putih
Genre: Drama
Sinopsis
Kian lama kian dalam rasa sesal Dasima (N. Noerhani), karena meninggalkan tuannya (Wim Lender) dan anaknya Nancy (Anah) yang berusia 8 tahun. Harta yang dibawanya dari "rumah gedungnya" dikuras terutama oleh Hayati yang gila judi. Dasima berniat mengadukan nasibnya pada bekas tuannya. Samiun panik. Ia minta bantuan Bang Puasa (Momo) untuk membunuh Dasima. Karena ada saksi mata, tertangkaplah Bang Puasa dan Samiun. Pembunuh masuk penjara, Samiun dihukum buang.
Catatan
Film bisu. Biar telah di luar cerita baku, kisah populer ini "disambung" lagi dengan "Nancy Bikin Pembalesan" (Njai Dasima III).
Sumber : Panorama IV/166
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Nancy Bikin Pembalesan (Njai Dasima III)
Produser: Tan Koen Yauw
Sutradara: Lie Tek Swie
Penulis:
Pemeran:
Warna: Hitam putih
Genre: Drama
Sinopsis
Edward William kembali ke Hindia Belanda dari Eropa, untuk mengelola sebuah perkebunan di Banten. Ia disertai anaknya dari Dasima, Nancy. Setiba di Batavia, ia mendapat kabar bahwa Samiun (pembunuh Dasima) telah pulang dari hukuman buangnya. Nancy bermimpi jumpa Dasima, yang minta agar dia membuat pembalasan pada Samhiun dan istrinya, Hayati. Samiun jatuh ke jurang, dan Hayati tertusuk pisaunya sendiri.
Catatan
Film bisu. Judul semula adalah "Pembalesan Nancy".
Sumber:
- Doenia Film, th. II, no 10 dan 12, 1930
- Panorama, IV/175, 10/6, 1930
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Si Ronda
Produser: Tan Koen Yauw
Sutradara: Lie Tek Swie
Penulis:
Pemeran: Bachtiar Effendy, Momo
Warna: Hitam putih
Sinopsis
Kisah jagoan Betawi yang tidak jauh berbeda dengan kisah Si Jampang dan Si Pitung. Lihat juga "Si Ronda Macan Betawi" (1978).
Catatan
Cerita ini juga sebuah repertoir panggung dan Gambang Kromong.
Sumber : Bachtiar Effendy
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Berikut ini adalah ulasan untuk menambah kecepatan komputer kita. Untuk menambah kecepatan komputer kita bisa dilakukan dengan pemeliharaan ...
-
1. Indonesia’s Got Talent - IGT (Talent Show, Indosiar) --- Ter-Favorit 2. Cinta Fitri Season 6 (Sinetron, MD Entertainment, SCTV) --- Runne...
-
Hai pengguna jagad maya seluruh dunia… bagaimana perasaan kalian jika kalian lagi pada galau? Memang lagi galau, sengaja pengen galau, ingin...
No comments:
Post a Comment