Sunday, September 16, 2018

Sisi Lain Dari Fenomena Status Di Sosmed Dalam Efek Literasi

Seperti yang sudah kita saksikan bersama, penggunaan sosial media pada dewasa ini seperti menjadi kebutuhan utama dalam rutinitas kaum milenial terlebih lagi juga tak ketinggalan para kaum generasi X pun ikut serta pula aktif pada kehidupan di sosial media. Fenomena itu barangkali oleh sebagian pihak di anggap sebagai sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan membentuk pribadi seseorang yang lebay. 

Kalau direnungkan kembali, memang saya sepakat bahwa seseorang yang gemar menulis status terutama status yang bersifat curhatan, keluhan, hate speach dan pamer, memang telah memperlihatkan bahwa seseorang pemilik status itu agak lebay dan sangat lebay kalau harus di publikasikannya ke tengah orang yang tidak mempunyai kepentingan akan merek statusnya tersebut. 

Namun kalau kita renungkan kembali dengan lebih mendalam, ternyata fitur penulisan status/ caption yang tersedia di berbagai sosial media itu tidak serta merta bahwa semuanya patut di anggap sebagai ruang untuk membentuk pribadi seseorang menjadi lebay dan norak. 

Setidaknya ada 2 hal penting mengapa fitur penulisan status/caption di sosial media layak untuk di sediakan dan bahkan jika bisa malah lebih dikembangkan lagi oleh vendornya. 
Kok bisa begitu ? Coba baca dengan seksama pada 2 kolom qoute berikut ini, siapa tau agan/sist setuju !

Menumbuhkan Budaya Seseorang Mahir dalam Menulis

Jika kita perhatikan, profesi seorang penulis tidak terlalu menjadi primadona dalam tujuan karir moyoritas masyarakat Indonesia. Entah ini karena efek incomenya yang kebanyakan orang keliru menganggap bahwa tidak terlalu memuaskan atau karena sesuatu lainnya yang bersifat teknis, sehingga boleh ane berasumsi bahwa beberapa tahun yang lalu sebelum merebaknya era sosial media, cuma sedikit yang gemar menulis bahkan dunia maya pun masih miskin dengan bloger-bloger. 

Apabila di bandingkan dengan 15 tahun terakhir ini, tentu cukup banyak kemajuan dalam perkembangan literasi di masyarakat kita. Karena banyaknya karya-karya tulis atau tulisan artikel baik kritik, ulasan terhadap sebuah objek dan tulisan lainnya yang muncul dari berbagai akun sosial media, meskipun tulisan tersebut masih level sederhana dengan kata lain bukan berbentuk novel, penelitian atau ilmu pengetahuan. Akan tetapi inilah keberhasilan sosial media dalam membuat rangsangan agar masyarakat menjadi gemar dan terbiasa dengan budaya menulis. 

Lalu bagaimana jika sebagian mereka justru banyak menulis yang tidak penting ? 
Karena semuanya berproses, maka lama-kelamaan mereka juga akan jengah dengan ketidak pentingan tulisannya. Dan suatu saat siapa yang bisa menjamin kalau mereka tidak akan menulis sebuah ulasan yang menarik dan informatif dari kebiasaannya yang menulis sehari-hari di sosial media tersebut.

Merangsang Sesorang untuk Gemar Membaca

Orang yang ingin menuliskan sesuatu dan gemar dalam menulis tentu tidak terlepas dari kegiatan membaca, karena aktivitas membaca cukup urgensi dalam menguraikan gaya dan diksi tulisannya. Sehingga setiap bentuk tulisan baik itu artikel, buku, thread kaskus bahkan yang lebih akrab adalah status-status di laman sosial medianya akan menjadi inspirasi dan sumber literaturnya dalam membuat status di akun sosmednya atau tulisan sederhana dia yang lainnya. Makanya tak jarang status atau caption anak-anak milenial sekarang banyak yang terkesan keren dan bagus-bagus, meskipun sesekali itu adalah copas dari artikel atau qoute seseorang tapi pada dasarnya dia (masyarakat) sudah berkembang dalam kegemarannya membaca. Tidak mungkin tulisan/caption seseorang bernilai yang spektakuler tanpa dia membaca sesuatu di sebelumnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita memperhatikan sesuatu dalam menulis status-status di sosial media, sebab jaman sekarang orang sudah terbiasa membaca dan memperhatikan setiap tulisan-tulisan yang nangkring di laman sosial medianya.

Dengan demikian, maka TS sepakat bahwa sosial media telah berperan penting dalam melatih, menumbuhkan dan mengembangkan kebiasaan seseorang untuk menulis dan telah merangsang budaya seseorang untuk gemar dalam membaca. 
Buat lebayers atau alayers sekalian teruskan ngoceh di status sosial media'mu nak, tuliskan terus imajinasimu ! Siapa tahu kelak kalian akan jadi public speaking yang lahir dari tulisan-tulisan status sosmed mu hahaha !

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter