Njai Dasima
Produser: Tan Koen Yauw
Sutradara: Bachtiar Effendy
Penulis: Bachtiar Effendy
Pemeran: Momo, Oesman
Warna: Hitam putih
Genre: Drama
Sinopsis
Lihat Njai Dasima I dan II.
Catatan
Merupakan film bicara pertama buatan Tan's Film.
Sumber: Bachtiar Effendy (1972)
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Raonah
Produser: G Krugers
Sutradara: G Krugers
Penulis:
Pemeran:
Warna: Hitam putih
Catatan
Tahun produksi masih merupakan dugaan.
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Terpaksa Menika
Produser: G Krugers, Tan Koen Yauw
Sutradara: G Krugers
Penulis:
Pemeran:
Warna: Hitam putih
Judul lain: Huwen Op Bevel
Catatan
100% bicara, musik, dan nyanyi. Lebih terang, bagus, kocak, dan ramai dari Njai Dasima. Anak-anak diperbolehkan menonton. Judul Belanda "Huwen Op Bevel".
Sumber: - Iklan "Djit Po", Semarang, 4/7, 1933. - Surat Krugers pada T.D. Tio Jr.
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Zuster Theresia
Produser: Wong Bersaudara
Sutradara: MH Schilling
Penulis:
Pemeran: Carl Schilling, F Bernhard, R Diephuis, Henk Maschaup, Daisy Diephuis, Hugo de Roode, Ida Schilling, MH Schilling, Alice Heyman
Warna: Hitam putih
Bahasa: Belanda
Genre: Drama
Sinopsis
Karena malaise, usaha perkebunan kecil milik Gelder (MH Scihilling) mengalami kemunduran, hingga untuk membiayai studi anak lelakinya Bob (Hugo de Roode), di Holland, Gelder jatuh ke tangan lintah darat. Nasib buruk ini masih ditambah lagi: Bob yang telah lulus dan akan kembali, mendadak meninggal. Henk Steveren (Henk Maschaup), teman studi Bob, berjanji membantu keluarga Gelder sesaat Bob akan meninggal. Henk kemudian tinggal di rumah Gelder dan kawin dengan Daisy Gelder (Daisy Diephuis), saudara Bob. Perkawinan ini gagal karena Daisy lebih suka dansa, hiburan, musik. Sebaliknya, Flora (Alice Heyman), kemenakan Henk, menaruh banyak perhatian pada Baby (Carl Schilling), anak Henk-Daisy. Daisy cemburu dan pergi ke Wijnkoopbai, Pelabuhan Ratu, untuk bunuh diri. Maka berlangsunglah perkawinan Henk-Flora. Ternyata Daisy tidak jadi bunuh diri. Ia kembali ke rumah. Perkawinan Henk-Flora pun jadi tidak syah. Flora kemudian mengabdikan diri pada gereja sebagai Zuster Theresia.
Catatan
Film ini menggunakan bahasa Belanda, karena nampaknya diniatkan untuk penonton Belanda.
Courtesy Of : Www.FilmIndonesia.Or.Id
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Berikut ini adalah ulasan untuk menambah kecepatan komputer kita. Untuk menambah kecepatan komputer kita bisa dilakukan dengan pemeliharaan ...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Hai pengguna jagad maya seluruh dunia… bagaimana perasaan kalian jika kalian lagi pada galau? Memang lagi galau, sengaja pengen galau, ingin...
-
Special Trans TV Belajar Indonesia (Trans TV) Belajar Indonesia adalah sebuah Program TV yang mengangkat cerita tentang seseorang warga neg...
No comments:
Post a Comment