Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Sunday, October 05, 2014
Film Dokumenter Tentang Percetakan 3D
Teknologi percetakan 3D saat ini memang tengah ramai diperbincangkan, bahkan sudah ada video dokumenter yang turut mendokumentasikannya.
Print The Legend adalah sebuah film dokumenter mengenai populernya konsumsi dari teknologi percetakan 3D, demikian lansir Laughingsquid.
Film ini pertama kali ditayangkan di South by SouthWest (SXSW) 2014 dan akan didistribusikan melalui jaringan Netflix.
Cek info detail dari film Print The Legend di sini.
Simak pula video trailernya di bawah ini:
Saturday, October 04, 2014
Chrome APK Packager
Bikin Aplikasi Jadi APK Untuk Dijalankan di Chrome
Setelah kemunculan ARChon,
yaitu sebuah tool yang memungkinkan pengguna Chrome OS dan Chrome
browser menjalankan aplikasi Android melampaui batas yang dikembangkan
oleh Google, ternyata memicu kemunculan tool lain yang mendukung kinerja
ARChon itu sendiri. Tool yang baru muncul ini membantu pengguna untuk
membuat file APK dari hape untuk dijalankan dengan ARChon.Nama toolnya Chrome APK Packager, kalo yang ini berwujud aplikasi Android. Aplikasi ini mampu menghasilkan file APK dari aplikasi-aplikasi yang terinstal di hape. Nah, aplikasi-aplikasi yang dibuat file APK-nya tadi bisa dijalankan di komputer dengan ARChon. Mengingat nggak semua aplikasi Android kompatibel dengan ARChon, makanya hadirlah Chrome APK Packager ini.




Chrome APK Packager mengijinkan kamu untuk memilih aplikasi yang sudah terinstal di Android atau bisa juga mengambil dari file APK lain, aplikasi berjalan seperti wizard gitu, jadi lebih gampang pakainya. Kamu juga bisa pilih mode hape atau tablet untuk aplikasi yang akan dihasilkan.
Seiring dengan naiknya kepopuleran Chromebook dan Chrome Browser yang digunakan oleh jutaan orang, semoga ARChon dan Chrome APK Packager bisa dikembangkan terus hingga semua orang bisa menggunakannya dengan nyaman.
Bayangkan, dengan kedua tools ini BBM dan lain sebagainya yang tadinya cuma bisa dilakukan dengan hape bisa dijalankan dikomputer tanpa bantuan emulator semacam BlueStacks.

Thursday, October 02, 2014
Mitos Dan Fakta Nge-Charge

Berbicara soal mengisi daya baterai smartphone, banyak tata cara yang harus dilakukan. Di antara tata cara tersebut, banyak rumor atau mitos tercampur dengan fakta yang dapat membingungkan pengguna. Untuk itu, artikel ini akan mengungkap kebenaran di balik mitos yang beredar soal nge-charge baterai smartphone, sebagaimana dilansir oleh Gadget+ dari laman Mashable Kamis (2/10/14).
Mitos #1: Menggunakan Charger Tak Resmi Dapat Rusak Baterai
Faktanya, meskipun tidak memiliki kinerja yang optimal, charger dari brand tidak resmi tetap dapat digunakan dan tidak akan merusak baterai. Charger yang dapat merusak dan berbahaya adalah charger abal-abal atau palsu yang menggunakan brand ternama seperti Samsung, Apple atau Nokia. Jangan mudah tergoda oleh pihak yang menawarkan aksesoris “resmi” dengan harga yang murah, bisa jadi aksesoris tersebut adalah aksesoris palsu.
Faktanya, meskipun tidak memiliki kinerja yang optimal, charger dari brand tidak resmi tetap dapat digunakan dan tidak akan merusak baterai. Charger yang dapat merusak dan berbahaya adalah charger abal-abal atau palsu yang menggunakan brand ternama seperti Samsung, Apple atau Nokia. Jangan mudah tergoda oleh pihak yang menawarkan aksesoris “resmi” dengan harga yang murah, bisa jadi aksesoris tersebut adalah aksesoris palsu.
Mitos #2: Jangan Gunakan Ponsel Ketika Nge-charge
Faktanya, Anda tetap dapat menggunakan ponsel meskipun dayanya tengah diisi. Itu pun selama charger yang Anda gunakan merupakan charger resmi.
Faktanya, Anda tetap dapat menggunakan ponsel meskipun dayanya tengah diisi. Itu pun selama charger yang Anda gunakan merupakan charger resmi.
Tentunya Anda masih ingat kecelakaan yang menimpa seorang pramugari Cina bernama Ma Ailun yang tersengat listrik ketika tengah mengisi daya iPhone 4-nya. Charger yang digunakan Ma Ailun tersebut adalah sebuah charger palsu.
Mitos #3: Jangan Charge Ponsel Semalaman
Faktanya, ada alasan mengapa ponsel masa kini disebut dengan ponsel pintar. Sebagian besar smartphone dapat mendeteksi ketika dayanya sudah penuh. Seketika, ia pun akan menghentikan pengisian daya.
Faktanya, ada alasan mengapa ponsel masa kini disebut dengan ponsel pintar. Sebagian besar smartphone dapat mendeteksi ketika dayanya sudah penuh. Seketika, ia pun akan menghentikan pengisian daya.
Meskipun begitu, jangan lakukan ini setiap malam. Hidup baterai ponsel Anda akan tetap optimal jika Anda memastikan daya ponsel Anda tersebut tetap berada di antara angka 40 dan 80 persen.
Mitos #4: Tidak Usah Matikan Ponsel, Selamanya
Faktanya, meskipun ponsel Anda tersebut hanya sebuah mesin, ia pun butuh istirahat kendati hanya sejenak. Seorang Apple Genius berkata bahwa untuk memaksimalkan hidup ponsel, Anda harus mematikan ponsel Anda dari waktu ke waktu. Waktu yang cocok untuk itu salah satunya adalah ketika Anda tidur di malam hari, setidaknya seminggu sekali. Hal ini pun berlaku untuk ponsel Android.
Faktanya, meskipun ponsel Anda tersebut hanya sebuah mesin, ia pun butuh istirahat kendati hanya sejenak. Seorang Apple Genius berkata bahwa untuk memaksimalkan hidup ponsel, Anda harus mematikan ponsel Anda dari waktu ke waktu. Waktu yang cocok untuk itu salah satunya adalah ketika Anda tidur di malam hari, setidaknya seminggu sekali. Hal ini pun berlaku untuk ponsel Android.
Mitos #5: Jangan Charge Ponsel Sebelum Baterainya Benar-benar Habis
Faktanya, lebih baik isi daya setiap hari dari pada menunggu hingga daya baterai smartphone benar-benar habis. Baterai Lithium-ion yang ditemukan pada perangkat seperti Samsung dan iPhone menjadi tidak stabil jika dayanya habis hingga nol persen.
Faktanya, lebih baik isi daya setiap hari dari pada menunggu hingga daya baterai smartphone benar-benar habis. Baterai Lithium-ion yang ditemukan pada perangkat seperti Samsung dan iPhone menjadi tidak stabil jika dayanya habis hingga nol persen.
Bonus: Faktanya, suhu panas adalah musuh utama baterai. Begitu pun dengan suhu yang terlalu dingin. Temperatur terendah baterai lithium-ion iPhone adalah 0 derajat Celcius, sementara Samsung mengklaim bahwa baterai perangkatnya dapat bertahan di antara temperatur -20 hingga 50 derajat Celcius.
Subscribe to:
Posts (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Schalke 04's Eric Maxim Choupo-Moting scores a disputed penalty goal against Sporting goal keeper Rul Patricio … Sebagai pe...
-
Alex Manninger adalah mantan kiper Arsenal dari 1997-2004 dan sekarang bermain untuk Juventus sejak 2008. sewaktu dia bermain di Arsenal dia...
-
Eva Evi Jualan Kerupuk hingga Larut Malam demi Makan Keluarga dan Paket Data. Bagi sebagian siswa dan orangtua, pembelajaran jarak jauh b...
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Chart Program Acara TV Favorit Dan Terbaik – Agustus 2012 (Monthly Chart Best Favorite TV Programs) Postingan ini adalah List Chart u...