Wednesday, October 27, 2010

Apa Arti Kepergian Paul Si "Gurita" Peramal

TENTU kita masih ingat Paul gurita. Kabar duka Selasa (26/10) malam kemarin datang dari Jerman: Paul gurita mati.

Paul, gurita jantan kelahiran Inggris yang hidup di akuarium Sea Life, Obergausen, Jerman menyita perhatian dunia di tengah gegap gempita Piala Dunia 2010 bulan Juli lalu. Ia jadi selebriti dadakan setelah dengan telak menebak tepat 8 kali siapa jawara setiap pertandingan. Termasuk kekalahan Jerman dari Spanyol dan kemenangan Spanyol atas Belanda.

Bulan Juli lalu, kita bahkan membandingkan kesaktian Paulmeramal dengan prediksi Dedy Corbuzier. Meski dua-duanya sama-sama tepat meramal, kita rasanya malah lebih percaya dengan ramalan Paul. Tanpa trik macam-macam dan ajang tontonan spektakuler, Paul berhasil membetot perhatian kita.

Setelah Paul, bahkan muncul binatang lain yang diklaim bisa meramal. Ada burung parkit di Singapura dan macam-macam lagi. Tapi, kita tetap paling menanti kotak berbendera negara mana yang dipilih Paul mengambil makanan sebagai caranya meramal.

Memang, bisa jadi Paul sebetulnya tak bisa meramal. Apa yang dilakukan Paul bisa jadi hanya untung-untungan dan bisa dijelaskan dengan teori probabilitas.

Tapi, toh saat Piala Dunia tempo hari kita terpikat padanya.

Mengapa Paul berhasil memikat kita? Well, yang utama karena Paul menjadi bagian dari sebuah event paling akbar 4 tahunan manusia bumi: Piala Dunia. Apapun yang menjadi bagian dari Piala Dunia pasti menarik perhatian orang. Makanya, siaran langsung Piala Dunia dibanjiri pengiklan.

Kemudian, Paul mengisi rasa penasaran kita akan sebuah pertandingan sepak bola. Pertandingan sepak bola jadi seru untuk ditonton bukan karena permainannya memang indah. Melainkan juga karena kita ingin tahu hasil akhir siapa yang keluar sebagai pemenang.

Hasil akhir hanya ketahuan setelah peluit panjang wasit berbunyi. Nah, di sini Paul mengambil perab. Dengan memberitahu ramalannya pemenang pertandingan si A dan bukan si B, membuat rasa penasaran kita pada pertandingan sepak bola makin meninggi. Kita tak hanya menanti siapa yang menang, tapi juga ingin membuktikan apa ramalan Paul terbukti benar atau tidak.

Sekarang kita sudah kehilangan Paul untuk selamanya. Seharusnya ia berumur 3 tahun Januari nanti. Saya sih yakin, Paul telah membuka jalan bagi peramal-peramal binatang—entah betulan bisa meramal atau tidak. Di Piala Eropa tahun 2012 nanti atau Piala Dunia 2014 pasti bakal muncul Paul-Paul yang lain. Tapi, tak ada yang bisa menggantikan Paul. Selamat jalan, Paul gurita.***

(ade/ade)

Sumber Berita : TabloidBintang.Com

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter