Cicak-cicak di dinding
diam-diam merayap
datang seekor nyamuk
hap! lalu ditangkap
—“Cicak” karya AT Mahmud—
BELUM lekang dari ingatan, kita ditinggal pergi Gesang sang maestro lagu keroncong. Kemarin, Selasa, 6 Juli, kita kehilangan satu lagi sang maestro, AT Mahmud, penggubah ratusan lagu anak-anak yang abadi hingga kini. Dialah pencipta lagu macam Cicak, Pelangi, Naik Delman, dan sekitar 600 lagu anak lain.
Sebelum meninggal, AT Mahmud sudah jarang tampil di TV. Ia juga sudah tak produktif lagi mencipta lagu anak-anak. Hingga bisa dikatakan, lagu anak-anak sudah mati suri sebelum AT Mahmud menghembuskan nafas terakhir.
Coba tengok ke TV—ukuran paling gampang untuk melihat sesuatu populer atau tidak—masihkah kita punya program acara yang menampilkan lagu anak? Memang ada Idola Cilik yang mengkonteskan penyanyi anak-anak, tapi yang dinyanyikan kebanyakan lagu dewasa.
Anak-anak kita sekarang lebih kenal lagu Peterpan, Wali, The Virgin, dan ratusan band lain yang kini tumbuh bak jamur di musim hujan. Di awal 1980-an, TVRI masih punya acara lagu anak-anak. Generasi saya mengenal Enno Lerian dengan lagu Nyamuk Nakal-nya. Setelahnya, lagu anak boleh dikatakan booming. Papa T. Bob jadi pencipta lagu paling produktif. Kepada tabloid ini, ia mengatakan orang tua mengantre di pintu rumahnya minta dibuatkan lagu anak-anak. Joshua hingga Trio Kwek Kwek lahir dari tangan dinginnya.
Saat itu, lagu-lagu ciptaan Papa T. Bob dianggap dangkal dan tak mempunyai nilai edukasi bagi anak-anak. Tapi, toh anak-anak tetap suka. Industri lagu anak-anak tetap jalan.
Di tahun 2000-an, lagu anak-anak tersingkir ke pinggir. Sesekali muncul penyanyi cilik kayak Sherina maupun Tasya. Tapi, setelahnya tak ada lagi. Akhirnya, kini lagu anak-anak mati suri.
Kepergiaan AT Mahmud juga berakhirnya sebuah periode penciptaan lagu anak-anak yang isinya jujur sesuai pola pikir usia anak-anak. Lagu-lagunya ringan, mudah dihafal anak, tapi tidak dangkal.
Pesan seperti itu membuat lagu-lagu AT Mahmud abadi. Suatu kali AT Mahmud bercerita pada tabloid ini tahun 1997, ia tidak pernah berniat membuat lagu-lagu yang melegenda. “Kalau bicara tentang anak-anak, berarti kita bicara tentang bagaimana meningkatkan kreativitas dan membantu pertumbuhan mereka. Karenanya, lagu yang diciptakan bukan untuk sekarang saja, tapi kalau bisa sepanjang waktu,” jelasnya panjang di tabloid ini.
Bagi AT Mahmud, lagu anak adalah ekspresi anak tentang keindahan alam dan kehidupan. Itulah sebabnya, ia selalu tertarik pada pengamatan anak-anak kecil.
Ia bercerita, contohnya lagu Pelangi. Suatu hari di tahun 1964, AT Mahmud menjemput anaknya dari sekolah dengan sepeda motor. Saat itu, hujan baru saja berhenti. Di tengah jalan, anaknya berseru, “Pak, pelangi!” AT Mahmud merenung, “Saya bertanya-tanya dalam hati, pelangi kan jauh, kok bisa menarik perhatiannya? Tentu, ada sesuatu yang membuatnya kagum. Sesuatu yang indah. Tentu, kita harap ia mensyukuri bahwa keindahan itu ada yang menciptakan, yaitu Tuhan. Maka terciptalah lagu itu.”
Memang, anak-anak kita kenal dan hafal lagu Pelangi maupun lagu anak-anak lain. Di sekolah TK, para guru untungnya masih mengajarkan lagu anak-anak ke muridnya. Kemudian, seperti dibilang seorang kawan, lagu anak-anak dilestarikan oleh sosok-sosok yang tak kita kira: tukang Odong-odong. Itu, lho wahana permainan berupa 4 buah sepeda atau kuda-kudaan yang dipasang di sebalok kayu. Sambil memainkan odong-odong, sang tukang memutar lagu anak-anak.
Dari sini bisa disimpulkan, sebetulnya pasar untuk lagu anak-anak tetap ada. Anak-anak tetap suka lagu-lagu yang cocok dengan umur mereka. Perhatikan, saat stasiun TV Space Toon pertama tayang, isinya melulu vodeo klip lagu anak dan disukai anak-anak. Begitu mulai punya acara reguler, popularitasnya tenggelam digilas stasiun TV yang besar-besar.
Artinya, andai kita mau, mungkin kita akan melahirkan AT Mahmud. Tapi, sekali lagi, andai kita mau…
Sumber : TabloidBintang.Com
(ade/ade)
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Berikut ini adalah ulasan untuk menambah kecepatan komputer kita. Untuk menambah kecepatan komputer kita bisa dilakukan dengan pemeliharaan ...
-
Hai pengguna jagad maya seluruh dunia… bagaimana perasaan kalian jika kalian lagi pada galau? Memang lagi galau, sengaja pengen galau, ingin...
-
Special Trans TV Belajar Indonesia (Trans TV) Belajar Indonesia adalah sebuah Program TV yang mengangkat cerita tentang seseorang warga neg...
No comments:
Post a Comment