DUA belas tahun silam, persisnya tahun 1998, Nokia memperkenalkan ponsel seri 5110. Vendor asal Finlandia ini mempersenjatai ponsel ini dengan sebuah fitur yang tak dimiliki ponsel keluaran sebelumnya: game.
Game itu bernama Snake. Cara mainnya sungguhlah sederhana. Hanya mengarahkan selarik garis -- bentuknya seperti ular -- yang bergerak di layar ponsel, ke arah satu titik yang posisinya acak. Cara mengarahkannya cukup dengan menekan tombol angka tertentu di keypad yang berfungsi sebagai tombol arah. Kalau titik berhasil “ditabrak” garis, maka garis akan semakin panjang, dan akan muncul titik baru di tempat yang baru pula. Garis itu tak boleh menabrak bidang batas permainan. Kalau dilanggar, permainan berhenti alias game over.
Game ini ditampilkan hitam putih, karena pada saat itu belum ada teknologi layar warna untuk ponsel. Grafisnya pun terkesan seadanya, tak kompleks seperti game ponsel sekarang ini. Tetapi dari game yang bersahaja ini berkembang suatu patron baru dalam industri ponsel. Tak heran kemudian muncul adagium, belum sempurna sebuah ponsel kalau tak punya fitur game.
Tanpa memakan waktu lama, industri game ponsel pun berkembang sangat pesat. Bentuk permainan yang dibenamkan di ponsel makin variatif dan atraktif. Apalagi setelah hadirnya dari game yang bersahaja ini berkembang suatu patron baru dalam industri ponsel Java untuk ponsel. Game ponsel makin memikat. Ditambah kehadiran teknologi layar warna, yang membuat tampilan game makin sedap.
Beberapa pabrikan ponsel bahkan merancang seri khusus untuk game. Nokia misalnya, pernah meluncurkan ponsel game yang cukup populer N-Gage, yang kemudian memicu vendor lain untuk memproduksi ponsel jenis serupa. Kini, ponsel jenis ini pun masih bisa dengan mudah ditemukan di pasaran.
iPhone
iPhone diciptakan dengan teknologi mutakhir seperti akselerometer dan multitouch. Akselerometer adalah alat pengukur akselerasi nongravitasi atau dalam kata lain teknologi sensor gerak yang dapat mengukur kecepatan, arah, pola suatu gerakan. iPhone ponsel pertama yang menggunakan teknologi ini.
Kegunaan akselerometer ini sangat luas, mulai dari perubahan layar dari landscape ke portrait, pengaturan intensitas cahaya pada layar, bermain game, sampai bahkan hanya mengganti lagu yang sedang diputar. Bila bermain game, misalnya bermain game balap mobil, teknologi ini memungkinkan penggunanya cukup menggeser ponselnya ke kiri atau kanan saja. Hebat, kan! Fitur multitouch juga memungkinkan pengguna mengontrol game cukup dengan menggunakan jari-jemari.
Teknologi terkini yang dipadu dengan ketajaman dan ukuran layar iPhone membuat permainan di iPhone bisa mirip dengan konsol game portabel semacam PSP atau pun Nintento. Tak heran kemudian muncul anggapan, iPhone adalah ponsel game sebenarnya.
Sony Ericsson U100i Yari
Pernah tahu game yang ada di game konsol Wii yang menggunakan gerakan untuk memainkan sebuah game? Sony Ericsson U100 Yari ponsel khusus untuk gamer yang menerapkan teknologi yang hampir sama dengan yang ada di Wii, menggunakan teknologi motion gaming.
Ringkasnya seperti ini. Bila Anda sedang bermain game boling dan pada saat ingin melempar bola, anggap saja Sony Ericsson U100 Yari itu bola boling dan lakukan gerakan seperti layaknya Anda akan melempar bola boling.
Tapi ingat, hanya mengikuti gerakannya saja dan jangan pernah sekalipun Anda melempar ponsel ini kecuali memang ada rencana beli ponsel baru, hehehe. Game tenis misalnya, dimainkan dengan cara mengayunkan tangan seperti gerakan memukul bola.
Begitu juga dengan game lain seperti boxing. Selain game, Yari pun memiliki standar kualitas sekelas W Series untuk memutar musik. Bagi yang suka Facebook, Yari telah dilengkapi client application Facebook. Hebatnya, status teman dan foto profilnya bisa tampil standby di home screen.
Nokia 5530 Xpress Music Game Edition
Beda ponsel ini dengan Nokia 5530 Xpress Music versi pendahulunya terletak pada fitur game. Di ponsel ini, Nokia telah menjejalkan 20 buah game versi penuh ke dalamnya. Sepuluh game dibuat oleh pabrikan game Gameloft. Sisanya dibikin EA Games. Sayangnya, untuk edisi game ini baru dipasarkan di wilayah Amerika.
Sony Ericsson F305
Sony Ericsson bisa dibilang salah satu vendor yang konsisten menggarap segmen mobile game. Jauh sebelum Yari U100i hadir, vendor ini juga punya Sony Ericsson F305. Seperti Yari, ponsel ini pun dilengkapi dengan fitur motion gaming. Karena memang untuk para gamer, joystick di ponsel ini dibuat mirip joystick PlayStation.
Di ponsel geser ini, tersebut terdapar tiga game terintegrasi, yaitu Bowling, Fishing, dan Jockey. Namun, seakan tahu kebutuhan para pecinta game yang tidak merasa puas dengan hanya tiga game saja, Sony Ericsson pun memberikan pilihan 20 permainan tambahan 2D dan 3D yang tersedia baik di dalam MicroSD tambahan maupun yang dapat diunduh di layanan PlayNow milik Sony Ericsson.
(bin/gur)
Sumber : TabloidBintang.Com
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Berikut ini adalah ulasan untuk menambah kecepatan komputer kita. Untuk menambah kecepatan komputer kita bisa dilakukan dengan pemeliharaan ...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Hai pengguna jagad maya seluruh dunia… bagaimana perasaan kalian jika kalian lagi pada galau? Memang lagi galau, sengaja pengen galau, ingin...
-
Special Trans TV Belajar Indonesia (Trans TV) Belajar Indonesia adalah sebuah Program TV yang mengangkat cerita tentang seseorang warga neg...
No comments:
Post a Comment