Thursday, September 02, 2010

Mengatasi Kenakalan Remaja

Sering terdengar keluhan dari remaja bahwa keluarga tidak mempunyai arti apaapa. Karena itu, jauh sebelumnya, arti keluarga sudah harus diterapkan supaya tetap mempunyai arti dan kelak bermanfaat bagi remaja guna-mempersiapkan kedewasaannya.

Fungsi Keluarga bagi remaja
Ada tiga faktor yang merupakan fungsi dari keluarga seperti berikut ini.
1. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan remaja akan keakraban dan kehangatan.
2. Keluarga dapat memupuk kepercayaan diri anak dan perasaan aman untuk dapat berdiri sendiri dan bergaul dengan orang lain.
3. Keluarga dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak.

Sesungguhnya, banyak sekali faktor-faktor yang mendorong remaja menjadi nakal. Pendapat orang tentang kenakalan remaja tidak sama. Perbedaan itu timbul karena lingkungan dan situasi tempat remaja itu tinggal. Pengertian kenakalan remaja dapat diartikan sebagai ungkapan dari ketegangan perasaan, kegelisahan, dan kecemasan atau tekanan batin dari remaja itu sendiri.

Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai perbuatan-perbuatan yang mengganggu ketenangan dan kepentingan orang lain dan kadang diri sendiri. Biasanya kenakalan remaja pada umumnya adalah akibat dari kegagalan sistem kontrol diri. Yakni gagal mengawasi dan mengatur perbuatan dan inisiatif mereka. Jadi merupakan produk ketidakmampuan anak remaja dalam mengendalikan emosi primitif mereka, yang kemudian disalurkan dalam perbuatan kenakalan.

Kualitas rumah tangga atau - kehidupan keluarga memainkan peranan penting dalam membentuk kepribadian remaja. Oleh karena itu - tradisi, sikap hidup, kebiasaan, dan falsafah hidup keluarga besar sekali pengaruhnya dalam membentuk tingkah laku dan sikap setiap anggota keluarga. Dengan kata lain, tingkah laku orangtua yang cenderung kriminal mudah sekali menular kepada anaknya.

Tindakan kenakalan remaja dalam keluarga juga bisa disebabkan oleh banyak hal, Antara lain:

1. Anak kurang mendapat perhatian, kasih sayang dan tuntunan orangtua, karena ayah dan ibunya sibuk mengurusi permasalahannya serta konflik batin sendiri.
2. Anak-anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan dalam hidupnya. Mereka tidak dibiasakan berdisiplin dan mengontrol diri dengan baik. -
3. Kurang teraturnya pengisian waktu luang. Orangtua jarang memperhatikan cara-cara yang baik dalam-mengisi waktu luang bagi anak-anak. Akibatnya, banyak kegiatan-kegiatan yang sebenarnya diminati anak tetapi tidak disalurkan, sehingga timbul perbuatan negatif sebagai kompensasinya.
4. Tidak stabilnya keadaan sosial ekonomi suatu keluarga. Apabila' ' keadaan sosial dan ekonomi suatu keluarga tidak stabil, kemungkinan - anak akan mengalami guncangan sosial, sehingga timbul tindakan-tindakan yang dipandang sebagai kenakalan remaja.
5. Banyak film dan buku-buku bacaan yang tidak baik. Film dan buku-buku bacaan yang menggambarkan kejahatan banyak sekali disenangi kaum remaja. Jiwa yang tertekan membuat mereka mencari jalan penyaluran lewat tokoh-tokoh dalam buku-buku bacaan tersebut. Akhirnya secara tak sadar, mereka meniru pahlawan-pahlawan yang tidak bermoral dalam film atau bacaan itu.
6. Lingkungan tinggal juga berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Kurangnya, perhatian masyarakat terhadap pendidikan anak sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak.

Hukuman Tidak Efektif
Untuk mengembalikan anak-anak yang nakal kepada budi pekerti yang baik, tidaklah mungkin melakukannya dengan hukuman fisik. Hukuman tersebut hanya berpengaruh dalam waktu singkat saja.

Memang, hukuman itu dapat menahan atau menggantikan kelakuan-kelakuan tersebut selama ' hukuman itu mengancam. Tetapi setelah itu, ia akan kembali kepada kelakuan-kelakuan yang tak baik apabila ketegangan perasaannya itu tetap tak terselesaikan. -

Guna menghindari anak dari kegelisahan dan kenakalan-kenakalan tersebut, cara-cara berikut dapat dilakukan.

1. Orangtua harus mengerti dasar-dasar pendidikan sehingga dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan yang diperlukan anak. Orangtua juga harus sedikit meninggalkan urusan karier untuk mengurusi masalah serta konflik yang dialami anak.
2. Pengisian waktu luang dengan teratur. Untuk mengeluarkan keinginan, semangat yang meluap dan mengurangi pikiran negatif perlu dicari jalan keluarga seperti kegiatan-kegiatan olah raga, penyaluran hobby anak dan sebagainya.
3. Penyaringan buku-buku bacaan dan film. Dalam hal ini orangtua harus mampu menyaring cerita atau film yang harus dibaca dan dilihat oleh anak-anak remaja. Dengan demikian, mereka memiliki nilai-nilai moral dan tidak menemukan teladan yang tidak baik dalam film maupun bacaan tersebut.
4. Membentuk markas-markas bimbingan dan penyuluhan. Dari pengalaman, banyak sekali anak-anak remaja yang menderita kegelisahan dan kebingungan karena mereka tidak mengerti akan pertumbuhan yang sedang mereka lalui. Oleh karena itu perlu adanya markas-markas penyuluhan dan bimbingan untuk menampung kesukaran-kesukaran mereka.
5. Pengertian dan pengalaman ajaran agama. Orangtua yang tidak mengerti akan ajaran agama tidak akan dapat memberikan didikan budi pekerti pada anak-anaknya. Oleh karena itu perlu disebarluaskan pengajaran agama yang murni dan tidak diwarnai kepentingan-kepentingan pribadi, ekonomi dan politik.
6. Orangtua perlu menunjukkan kesabaran dalam menghadapi perubahan tingkah laku remaja yang sulit diduga sifat, sikap dan jalan pikirannya.

KESIMPULAN :
Nakal bukan hal yang baru di dunia remaja kita...
Kenakalan adalah suatu pelajaran berharga..
Jangan menganggap nakal adalah bencana

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter