Wednesday, July 27, 2011

Kartun Dan Animasi Populer - Shaun The Sheep Dan Oscar's Oasis

Shaun The Sheep


Kartun ini berkisah tentang kehidupan domba-domba di sebuah peternakan. Nah, dari sekian banyak bintang di langit, pasti ada satu yang paling bersinar. Dari sekian banyak domba di peternakan, ada seekor yang paling menonjol (duile, pake peribahasa segala Lung). Dialah Shaun si Domba. Kalau ditilik dari jambulnya yang oke punya, sepertinya si Shaun ini tergolong domba remaja. Tapi dia bukan remaja ababil kaya kebanyakan remaja Indonesia sekarang, justru dia domba remaja yang banyak akal.


Banyak permasalahan di peternakan yang dipecahkan oleh Shaun. Baik yang terjadi di lingkungannya sesama domba, maupun antara dia dengan majikannya dan anjingnya. Shaun pun tipe domba pemimpin, bisa dibilang selalu dia yang turun tangan pertama kali jika ada permasalahan di peternakan. Selain karena alasan-alasan di atas, gua juga suka dengan kartun Shaun the Sheep karena suara para domba yang lucu. Suara embik mereka melengking tinggi sehingga terkesan aneh. Belum lagi ketika mereka tertawa. Sampai-sampai adik-adik gua suka meniru suara mengembik di kartun tersebut.

Oscar’s Oasis


Nah, film kartun berikutnya judulnya Oscar’s Oasis. Kartun ini juga masih mengisahkan tentang dunia binatang. Namun yang jadi pemeran utama di kartun ini adalah si Oscar, seekor kadal yang tinggal di gurun pasir yang panas. Selain mesti berjuang untuk tetap hidup di gurun yang panas, dia juga mesti bertahan dari gangguan musuh-musuhnya yaitu Poppy si Rubah; Buck si Burung Kondor; Harchi si Serigala, ayam-ayam yang senantiasa bernafsu memangsa dirinya; bahkan buaya-buaya dari Oasis (sampai sekarang gua g habis pikir, kok bisa di gurun bisa hidup buaya? Meskipun mereka tinggal di Oasis, tetap saja terkesan janggal. Tapi apa mau dikata, namanya juga kartun). Karena tinggal di gurun yang terik, maka fokus kartun ini berkisar pada Oscar dan teman-temannya yang mencari makan atau minum. Kelucuan sering terjadi dalam usaha mereka mendapatkan makanan dan minuman.


Oscar meskipun mempunyai sifat ingin tahu, namun dia terkesan bodoh karena tidak mengetahui bagaimana cara membuka tutup botol ataupun kaleng minuman. Bahkan dia juga tidak tahu kalau makanan kaleng mesti dibuka terlebih dahulu agar kita bisa memakan isinya. Namun, menurut gua sendiri justru di situlah letak realilistis kartunnya. Seekor hewan tetaplah hewan yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah. Selain (lagi-lagi) dikarenakan suara Oscar yang lucu, satu hal yang paling gua suka dari kartun ini adalah sifat pantang menyerahnya. Ya, untuk dapat tetap hidup di gurun yang tandus, Oscar mesti melakukan berbagai cara dalam hal makan dan minum. Hal ini mengingatkan gua sama sifat manusia sendiri. Seorang manusia juga akan melakukan berbagai cara untuk dapat bertahan hidup. Meskipun terkadang hal yang ia lakukan tak dapat dibenarkan, namun bagaimanapun ia melakukannya karena ingin tetap hidup.

1 comment:

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter