Saturday, August 25, 2012

Science - Jantung Berlin Untuk Anak-Anak

POMPA jantung kecil telah dibuat di Jerman. Alat ini disebut Jantung Berlin (Berlin Heart). Suatu penelitian yang diterbitkan New England Journal of Medicine baru-baru ini menunjukkan keamanan dan manfaat pompa jantung kecil itu.

Ada 17 lembaga di Amerika Utara dan Eropa terlibat dalam penelitian ini. Penelitian dipimpin para dokter di Baylor College of Medicine dan Rumah Sakit Anak-anak Texas di Houston, Amerika Serikat.

Seorang remaja putra, Marco Murguia (16), kini dapat bermain bola basket dan hidup normal. Sewaktu Marco berusia 10 tahun, ibunya, Connie Murguia, memperhatikan gerak gerik Marco lamban. Ia kemudian dibawa ke RS Anak-Anak Texas di Houston.

“Jantungnya tidak memompa cukup banyak darah dan ia tampak pucat,” papar Connie Murguia.

Para dokter menyatakan Marco mengalami gagal jantung. Ia sempat dimasukkan ke dalam daftar pasien yang bakal menjalani transplantasi atau cangkok jantung. Tetapi, penantian bagi donor jantung anak-anak bisa jadi sangat panjang. Selama tiga bulan Marco menggunakan Jantung Berlin. Pompa jantung ini ukurannya sesuai dengan ukuran jantung si pasien.

Kepala bagian bedah di rumah sakit tersebut, dokter Charles Fraser saat itu menjadi peneliti utama dalam penelitian Alat Bantu Ventrikel Jantung Anak-Anak yang baru diluncurkan itu.  "Jantung kita dirancang untuk memompa sejumlah darah yang diperlukan tubuh, jadi pompa ini dirancang agar sesuai dengan ukuran jantung pasien," jelas Charles.

Biasanya, anak-anak yang memerlukan cangkok jantung dapat bertahan hidup, tetapi mereka harus minum obat penenang dan mobilitasnya terbatas. Itupun hanya ampuh untuk beberapa pekan. Tetapi, dengan Jantung Berlin, pasien tetap sadar, selama pompa itu bekerja. Alat itu membuat mereka bertahan hidup hingga 192 hari.

Dr. Fraser pertama kali menggunakan Jantung Berlin tujuh tahun silam pada seorang balita. “Pasien ini sekarat. Kami mampu mempertahankan hidupnya dengan peralatan ini. Ia kemudian menjalani cangkok jantung, dan kondisinya baik sekali,” tambahnya.

Meskipun penelitian itu mendapati bahwa sekitar 30 persen pasien yang menggunakan perangkat ini mengalami stroke ringan, Dr. Fraser mengatakan bahwa risiko tersebut dapat diterima, mengingat tingkat keberhasilan pompa itu jauh lebih tinggi.

Dr. Fraser berharap penelitian lanjutan akan mengarah pada peralatan yang lebih baik agar anak-anak seperti Marco Murguia dapat bertahan hidup serta menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.(Voa/Wrt1)

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter