Tuesday, April 09, 2013

Presiden SBY Dikritik Di Tanah Air, Dipuji Di Luar Negeri

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono melambaikan tangan kepada masyarakat.
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono melambaikan tangan kepada masyarakat.
 
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sering dihujani kritikan tajam di dalam negeri. Ia dianggap gagal menyelesaikan persoalan kemiskinan, kepastian hukum, keamanan, dan ketenagakerjaan.

Sebaliknya, di luar negeri banyak kepala negara/kepala pemerintahan yang memuji dan menanyakan kepadanya tentang kunci keberhasilan Indonesia menciptakan pertumbuhan 6,2% pada 2012.

“Teman-teman saya para world leaders bertanya kepada saya, apa resepnya. Ternyata Presiden SBY di Tanah Air hampir tiap hari dimarahi, termasuk hari ini oleh Apindo,” kata presiden saat berpidato pada pembukaan Munas IX Apindo di Jakarta, Senin (8/4).

Presiden mengatakan, pertanyaan tersebut sering dilontarkan para kepala negara dan kepala pemerintahan saat berkunjung ke negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia.

Dikatakan, pada 2012 tercatat pertumbuhan ekonomi nasional adalah 6,2% dan terbaik di Asia Tenggara. Sedangkan di antara negara-negara anggota G-20, Indonesia berada di posisi kedua setelah China yang pertumbuhannya 7,8%.

Bahkan, lanjutnya, dalam situasi yang diliputi berbagai persoalan Indonesia mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lainnya dan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.

“Banyak masalah saja di Indonesia ini kita bisa tumbuh di atas 6%. Artinya, Apindo benar. Apalagi kalau kita beresi semua masalah itu, ekonomi kita akan tumbuh lebih kuat,” kata presiden.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter