Tuesday, August 20, 2013

Saudagar Gagas Pendirian Bank

MAKASSAR, Ekonomi global bisa saja dilanda krisis. Tetapi Sulawesi Selatan tidak boleh begitu. Bahkan lima tahun ke depan, Sulsel akan menjadi backbone (tulang punggung) perekonomian nasional.
Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam pembukaan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XIV di Hotel Sahid Jaya Makassar, Senin, 19 Agustus. Pertemuan yang berlangsung hingga Selasa hari ini tersebut diikuti ribuan saudagar dari sejumlah provinsi di Indonesia.

JK mengatakan Sulawesi dan Sulsel khususnya memiliki potensi sumber daya alam terlengkap yang dibutuhkan dunia. Tidak hanya di bidang pertanian, perkebunan, pertambangan, kelautan, tetapi juga cadangan energi.

"Sulsel akan mengalami perubahan ekonomi mendasar. Resorsis jasa, ilmu, perdagangan, semuanya ada di Sulsel. Kita bahkan punya cadangan energi listrik 50 persen yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia," ungkap JK.

Ia juga meminta momentum krisis dunia menjadi titik balik orang Sulsel menjadi lebih maju. Caranya dengan memanfaatkan potensi dan peluang yang ada. "Sebagai orang Sulsel harus memiliki inovasi memanfaatkan kondisi. Karena yang selalu unggul adalah yang memiliki inovasi, bila Anda jadi followers maka hanya akan dapat sisa-sisa," tutur JK.

Kondisi krisis lanjut JK, malah menguntungkan saudagar dan pelaku usaha ekspor di Sulsel. Karena harganya naik beberapa kali lipat.

"Maka seharusnya saat Asean Economic Community mau digelar, kita harus berpikir dalam suasana tantangan dan kesempatan untuk maju. Jangan berfikir dengan suasana kekhawatiran. Itu mengurangi kreativitas, menghilangkan peluang. Dan tidak ada yang perlu takutkan, sebab bukan dunia yang mempengaruhi Sulsel, melainkan sebaliknya. Semua kebutuhan dunia ada di Sulsel," paparnya.

Keberanian menjadi hal yang diperlukan bagi para pelaku usaha, termasuk saudagar. Ini zaman keberanian untuk menghidupi orang, mengambil resiko dan inovasi untuk menghidupkan bangsa.

"ASEAN Economi Community makin cepat, makin baek. Karena untuk kerja di luar negeri tidak butuh lagi banyak syarat.

Barang ekspor bisa lebih mudah, harga komoditi di Sulsel lebih mahal. Jadi Sulsel diuntungkan dengan AEC, dan penjual barang dan jasa terhebat di Indonesia adalah saudagar Bugis Makassar," urainya.

Untuk mematangkan ini, Sulsel butuh perkembangan industri pertanian yang didukung kemampuan teknologi dan ekonomi.

Terpisah Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah siap menggenjot pembangunan industri pertanian. Melalui menyiapkan lahan, memberi akses mudah pada investor, dan memberi jaminan keamanan. "Kita sudah menggagas itu. Kini tengah berjalan. Menunggu investor mana yang mau masuk," sebutnya.

Mengenai kemampuan teknologi, Syahrul mengatakan pemerintah Sulsel telah bekerja sama dengan berbagai pihak. Ini juga dilakukan dalam pengembangan kemampuan ekonomi.

PSBM juga diharapkan bisa melahirkan terobosan baru. Salah satunya adalah wadah koordinasi ekonomi dan bisnis yang masif untuk mendukung perkembangan usaha para saudagar Bugis-Makassar. Bahkan KKSS diminta agar membuat sebuah jaringan komunikasi satu jenis usaha dari sabang sampai merauke.

Salah seorang saudagar asal Sidrap yang membangun usaha di Monokwari Papua Barat, Muhammad Sabir yang menyuarakan hal ini. Menurutnya, KKSS perlu membuat forum kemitraan yang yang menjalankan kerja-kerja nyata.

"Masalahnya, setiap pengusaha pasti membutuhkan jaringan bisnis yang luas. Nah, KKSS tidak bisa hanya sekadar mempertemukan saja, namun perlu ada langkah kongkret. Buatlah pengklasifikasian usaha, kemudian identifikasi, maka yang perlu dibina," urainya.

Hal senada juga diutarakan pengusaha sukses di Bali dan Mataram, Zainal Tayeb. Dia mengatakan, sesuatu yang bisa saja dilakukan KKSS dengan menghimpun dana dan membuat semacam bank yang bisa melayani para pengusaha.

Dana tersebut, kata dia, bisa dihimpun dari para saudagar Bugis-Makassar dengan model kepemilikan saham. Selain itu, dia berharap PSBM ini bisa menjadi gerbang informasi untuk memperlebar sayap usaha yang dijalankan saudagar Bugis Makassar selama ini.

"Memang perlu ada terobosan besar dan harus ada keberanian. Sekalipun, memang perlu digodok dengan baik usul semacam ini. Tapi sesungguhnya, yang dibutuhkan pengusaha atau saudagar yang ada di luar selain jaringan adalah keterlibatan KKSS," ucapnya.

Hanya saja, Sekjen KKSS. Muchlis Patahna mengatakan, apa yang disampaikan peserta PSBM tersebut memang sebuah langkah ideal. Termasuk gagasan membentuk bank baru. Bahkan memang dibutuhkan untuk terus memberdayakan pada saudagar Bugis-Makassar di luar.

Namun, menurutnya KKSS belum bisa sampai pada harapan seperti itu. Selama ini menurutnya, KKSS hanya menjadi fasilitator untuk membentuk networking antara semua saudagar yang tersebar di Indonesa. Jika masuk pada pengelolaan usaha, Muchlis mengatakan cukup sulit.

Adapun Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, hal yang paling diharapkan yakni para saudagar Bugis-Makassar membesarkan nama Sulsel di luar. Apa yang erupakan kelebihan dari daerah ini harus tersampaikan keluar.

"Dengan begitu, para saudagar Bugis Makassar sudah terlibat dalam membangun daerah karena dengan penyampaian potensi itu, akan mendatangkan investor. Tentunya akan menjadi energi untuk maju menjadi lebih sejahtera," ucapnya pada malam ramah tamah di halaman Rujab gubernur malam tadi. (rhd-arm/pap) (Sumber: fajar.co.id)

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter