Tuesday, January 04, 2011

Hati-Hati, Jangan Bikin Blunder Di Twitter

ADA benang merah yang menghubungkan aktris bintang iklan Luna Maya dan motivator kondang Mario Teguh. Keduanya pernah terlibat masalah gara-gara berkicau di bilik digital pribadi Twitter.

Komentar Luna menjadi isu besar ketika ia menulis begini di akunnya (@lunmay) yang memiliki lebih dari 125 ribu pengikut di Twitter: “Infotemnt derajatnya lebih HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!may ur soul burn in hell”.

Reaksi pun bermunculan. Sebagian mengecam kalimat umpatan yang ditulis tanggal 15 Desember 2009 ini. Sebagian lagi mendukung Luna -- terutama para penggemarnya. Alasannya, caci-maki itu bentuk kekesalan Luna yang dalam suatu kesempatan dipepet terus oleh pekerja infotainment untuk dimintai komentar soal Ariel, pacarnya.

Karena banjir protes dan tak ingin memperkeruh persoalan, akhirnya Luna memperbaiki sikap. Ia memasang status yang berbunyi, “Maaf yaa semua untuk twit yg gak penting itu, tp untuk yg mengerti makasih bgt,tp untuk yg gak ngerti jg maaf….”

Selesaikah? Tidak juga. Pekerja infotainment yang tak terima dengan posting-an Luna kemudian mengadukan Luna ke polisi -- walau tindakan ini dinilai banyak orang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Belakangan, tersiar kabar kedua pihak menyatakan berdamai.

Lain lagi dengan Mario Teguh. Memang, presenter Mario Teguh Business Art dan Mario Teguh Golden Ways tak gamblang mencaci-maki. Tapi, postingan-nya di laman Twitter dianggap menyudutkan.

Pernyataan kontroversial itu berbunyi: “Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk -- tidak mungkin direncanakan jadi istri”.

Mario menggunakan Twitter dengan nama akun MarioTeguhMTGW. Akun ini aktif mulai 1 Februari lalu. Dalam 20 hari akun tersebut telah menerima lebih dari 23,000 pengikut.

Awalnya, Mario berencana mengelola sendiri laman Twitter-nya. Namun karena traffic akunnya yang begitu tinggi Mario mendelegasikan seorang moderator untuk mengurus lamannya itu. Kendati dibantu oleh moderator, Mario tetap bertanggung jawab atas apa yang tertulis di akunnya itu.

Ada kalangan menganggap, pernyataan di akun Mario tersebut mendeskreditkan kaum wanita yang memiliki gaya hidup tertentu. Bahkan ada yang menganggap komentar itu bias gender. Tak heran kalau kemudian, banyak komentar yang masuk baik yang menyetujui, mengkritik, bahkan menghujat.

"Kalimat itu memang yang saya buat, tetapi tujuan awal nasihat itu sebetulnya untuk anak putri saya yang khawatir memasuki pergaulan bebas," bantah Mario.

Motivator yang kabarnya mematok angka 60 juta rupiah sekali tampil ini lantas mengambil inisiatif untuk menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf. Meski sudah meminta maaf, komentar-komentar kasar masih mampir ke Twitter-nya.

Akhirnya, Minggu (21/2) pagi, Mario memutuskan untuk menutup akunnya di Twitter.

Bukan Luna dan Mario saja yang pernah tersandung Twitter. Di Hollywood sana, model dan juga aktris Courtney Love harus berurusan dengan hukum gara-gara kementarnya di Twitter.

Dalam sebuah postingan-nya, mantan istri pentolan Nirvana, Kurt Cobain, ini menuduh perancang Dawn Simorangkir (ini bukan salah tulis) sebagai pencuri, pembohong, tukang mesum dan pernah ketergantungan pada kokain. Kontan saja, yang dituduh merasa dicemarkan nama baiknya lalu menyeret Courtney ke pengadilan.

Selain Courtney, model dan bintang reality show Kim Kardashian juga pernah berurusan dengan hukum karena menjelek-jelekkan sebuah perusahaan kue di Twitter.

Agar kelak tak mengundang masalah, mereka para selebriti, juga pengguna lainnya, baiknya tak mem-posting sesuatu yang sifatnya negatif di jejaring sosial Twitter. Jangan ngomel-ngomel, memaki atau pun menghujat di laman Twitter.

“Usahakan, jangan menuliskan sesuatu ketika sedang emosional, takutnya nanti keluar kata-kata yang tidak bisa kita kendalikan,” imbau Enda Nasution, blogger senior.

Enda juga menghimbau jangan mem-posting sesuatu yang sifatnya personal. Berkicau tentang sesuatu yang personal kelak bisa mendatangkan bahaya. Bisa saja, seseorang tak suka dengan posting-an itu.

“Twitter itu 'kan terbuka, semua orang bisa baca jadi jangan menyebar sesuatu yang sifatnya pribadi. Efeknya juga lebih luas dan kencang karena jutaan orang bisa baca,” imbuhnya.

Solusi lainnya, seperti ditulis http://sudutpandang.com, sisipkan konteks dalam teks. Contohnya, omelan Luna Maya di Twitter itu dapat berkonteks bila ditulis menjadi seperti ini:

“Dasar infotainment bedebah, mengapa memaksa interview di saat nonton film sampai melukai anak pacarku? dasar turunan setan!” Pembaca akan mendapat konteks: Luna Maya ngamuk karena privasinya diganggu insan infotainment bahkan sampai anak kekasihnya terluka.

Jadi buat selebriti, dan Anda tentunya, berhati-hatilah terhadap apa yang Anda tulis. Ingat, Twittermu, Harimaumu!

(bin&jul/gur)
Sumber Postingan : TabloidBintang.Com

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter