Wednesday, August 17, 2011

Kisah Proklamasi Kemerdekaan



Tahukah kalian kalau RRI Bandung adalah pewarta pertama yang menyiarkan pembacaan proklamasi di Indonesia? Ternyata suara Soekarno yang membaca naskah proklamasi yang kita dengar sekarang itu dibuat lima tahun setelah proklamasi yakni tahun 1950.
Rekaman itu dibuat atas desakan S.K Trimurti dan jadi rekaman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang pertama. Sejak 16 Agustus 1945 berita kemerdekaan Indonesia sudah menyebar. Pada 17 Agustus 1945 R.A. Darya menerima berita rahasia. R.A. Darya adalah anggota Bandung Hoshokyoku (diubah RRI Bandug malamnya), ia terima berita untuk pancarkan suara Bung Karno sedang proklamasi. Akan tetapi itu tidak terlaksana karena pengawasan ketat dari Jepang, tapi pihak dari Jakarta tetap mengirim teks proklamasi lewat telegram.
Telegram diterima M. Kurdi Redaktur Koran Tjahaya, lalu dikirim ke kantor Bandung Hoshokyoku. Persiapan pun dilakukan. Pukul 19.00 waktu Jawa, lagu Mars Kolonel Beougi yang bernada mayor diputar dan membuat pendengar memperhatikan siaran radio. Lagu pun dipotong dengan degung ladrak dan lengser mencirikan Tanah Sunda. Lalu Sakti Alamsyah melakukan siaran. “Di sini Bandung, siaran Radio Republik Indonesia. Membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagai berikut..” kata beliau.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pun dibacakan dan disiarkan pertama kali pada khalayak umum oleh Sakti Alamsyah. Tiap satu jam sekali hingga pukul 22.00 teks proklamasi dibacakan ulang, oleh R.A. Darya, Sam Amir dan terakhir Odas Sumadilaga. Tujuan pengulangan adalah memberi tahu khalayak bahwa Indonesia telah merdeka. Pengulangan adalah bentuk repetisi publikasi dari berita. Pembacaan ulang itu terdengar tak hanya di Indonesia, bahkan di Arab Saudi oleh H. Imron siswa Indonesia yang sedang studi disana.
Tanggal 18 Agustus 1945, pemuda RRI Bandung mengumumkan proklamasi Indonesia ke daerah Kabupaten Bandung tapi tidak lewat radio. Dengan menyewa mobil pick-up dan membawa pengeras suara mereka berkeliling karena khawatir ada warga kabupaten yang tidak punya radio. Mereka berkeliling ke Dayeuh Kolot, Banjaran, Soreang, Majalaya, Ciparay, Rancaekek, Ujung Berung, Lembang, Padalarang, dan Cimahi.
Para Angkasawan, begitulah para penyiar RRI disebut. Mereka telah berhasil mewartakan bahwa Indonesia telah merdeka. Tak hanya Bandung bahkan ke luar Indonesia. Rakyat Bandung yang gembira pun mengadakan arak-arakan sebagai refleksi euforia kemerdekaan. Begitulah kisah terkait Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter