Tahukah kalian kalau RRI Bandung adalah pewarta pertama yang
menyiarkan pembacaan proklamasi di Indonesia? Ternyata suara Soekarno yang
membaca naskah proklamasi yang kita dengar sekarang itu dibuat lima tahun
setelah proklamasi yakni tahun 1950.
Rekaman itu dibuat atas desakan S.K Trimurti dan jadi
rekaman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang pertama. Sejak 16 Agustus 1945
berita kemerdekaan Indonesia sudah menyebar. Pada 17 Agustus 1945 R.A. Darya
menerima berita rahasia. R.A. Darya adalah anggota Bandung Hoshokyoku (diubah
RRI Bandug malamnya), ia terima berita untuk pancarkan suara Bung Karno sedang
proklamasi. Akan tetapi itu tidak terlaksana karena pengawasan ketat dari
Jepang, tapi pihak dari Jakarta tetap mengirim teks proklamasi lewat telegram.
Telegram diterima M. Kurdi Redaktur Koran Tjahaya, lalu
dikirim ke kantor Bandung Hoshokyoku. Persiapan pun dilakukan. Pukul 19.00 waktu
Jawa, lagu Mars Kolonel Beougi yang bernada mayor diputar dan membuat pendengar
memperhatikan siaran radio. Lagu pun dipotong dengan degung ladrak dan lengser
mencirikan Tanah Sunda. Lalu Sakti Alamsyah melakukan siaran. “Di sini Bandung,
siaran Radio Republik Indonesia. Membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia sebagai berikut..” kata beliau.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pun dibacakan dan
disiarkan pertama kali pada khalayak umum oleh Sakti Alamsyah. Tiap satu jam
sekali hingga pukul 22.00 teks proklamasi dibacakan ulang, oleh R.A. Darya, Sam
Amir dan terakhir Odas Sumadilaga. Tujuan pengulangan adalah memberi tahu
khalayak bahwa Indonesia telah merdeka. Pengulangan adalah bentuk repetisi
publikasi dari berita. Pembacaan ulang itu terdengar tak hanya di Indonesia,
bahkan di Arab Saudi oleh H. Imron siswa Indonesia yang sedang studi disana.
Tanggal 18 Agustus 1945, pemuda RRI Bandung mengumumkan proklamasi
Indonesia ke daerah Kabupaten Bandung tapi tidak lewat radio. Dengan menyewa
mobil pick-up dan membawa pengeras suara mereka berkeliling karena khawatir ada
warga kabupaten yang tidak punya radio. Mereka berkeliling ke Dayeuh Kolot,
Banjaran, Soreang, Majalaya, Ciparay, Rancaekek, Ujung Berung, Lembang,
Padalarang, dan Cimahi.
Para Angkasawan, begitulah para penyiar RRI disebut. Mereka
telah berhasil mewartakan bahwa Indonesia telah merdeka. Tak hanya Bandung
bahkan ke luar Indonesia. Rakyat Bandung yang gembira pun mengadakan
arak-arakan sebagai refleksi euforia kemerdekaan. Begitulah kisah terkait
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
No comments:
Post a Comment