Saturday, January 14, 2012

Pesawat Dan Tank Tanpa Awak Buatan STT-AL


KSAL Laksamana TNI Soeparno (tengah) memperhatikan sebuah kendaraan tempur tanpa awak karya siswa Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut (STTAL) pada pameran teknik pertahanan di Komando Pengembangan Pendidikan TNI AL , Surabaya, Jatim, Jumat (14/1). Pameran pertahanan itu merupakan karya para siswa STTAL yang diwisuda pada wisuda sarjana S1 angkatan XXIX dan D3 angkatan III. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/Spt/11)

14 Januari 2011, Surabaya -- (Kobangdikal): Lulusan Sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) selalu saja ada yang lain, beda dan menarik dari angkatan ke angkatan. Kali ini wisudawan sarjana dan D 3 seakan berlomba kreatifitas untuk memciptakan terobosan baru, ide-ide orisinil yang dituangkan dalam suatu produk yang nantinya bisa diadopsi untuk memperkuat alut TNI kedepan, pesawat dan tank adalah dua diantara beberapa produk yang dihasilkan wisudawan.

”Keren, kamu kreatif, saya bangga dengan hasil yang kalian tunjukan, mudah-mudahan kedepan bisa kita sempurnakan” ujar Kepala Staf TNI A (Kasal) Laksamana TNI Soeparno saat melihat pameran prototive peralatan tempur yang digelar saat wisuda Sarjana S 1 Angkatan XXIX dan D 3 angkatan III STTAL di Gedung Moeljadi Kobangdikal, Bumimoro, (14/1).

Fajar baru di tahun 2011, lanjutnya, memunculkan harapan dan motivasi baru. Segudang ilmu dan pengetahuan yang diraih di bangku kuliah mengisyaratkan akan ada angin perubahan dan cahaya baru untuk perbaikan kinerja yang lebih signifikan secara nyata dimedan penugasan. Asa itu kiranya tak berlebihan untuk digapai guna membawa aroma perubahan kearah yang lebih baik seiring dengan semangat baru TNI AL yang mengusung kehormatan, kejujuran, dedikasi, keihlasan, loyalitas, profesionalisme dan keberanian.

Ungkapan itu tepatlah menyertai usainya tugas belajar 98 orang wisudawan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di awal 2011 ini. Dari jumlah wisudawan tersebut 60 orang diantaranya adalah Perwira Siswa (Pasis) program sarjana (S1) angkatan ke-29, sementara 38 orang lainnya adalah lulusan D 3 Angkatan ke-III. Seluruh wisudawan pada Jumat (14/1) akan diwusuda AL I, Laksamana TNI Soeparno di Gedung Moeljadi, Kobangdikal. Selain Para Pejabat Teras Mabesal, hajatan STTAL itupun juga dihadiri Komandan Kobangdikal Laksda TNI Sadiman, Pangarmatim, Pangarmabar, Pangkolinlamil, Dankormar, Gubernur AAL, Danseskoal, para rektor PTN dan PTS se-Surabaya serta pejabat sipil dan militer lainnya.

Menurut Komandan STTAL, Kolonel Laut (E) Ir. Munizar Munaf, MT, dari 60 Pasis yang diwisuda berasal dari empat jurusan, yakni Teknik Mesin 14 orang, Teknik Elektro 17 orang, Teknik Manajeman Industri 17 orang dan Teknik Hidro-oseanografi 12 orang. Sementara itu D 3 angkatan ke III terdiri dari Teknik Mesin 8 orang, Teknik Elektro 16 orang dan Teknik Hidro-oseanografi 14 orang.

Lettu Lek Feby Chadimun Putra dengan skripsi “Perancangan campuran karet sebagai bahan seal oring silinder hidrolik pada main landing gear actuator pesawat F-27 TS TNI AU” IPK: 3,72 menjadi lulusan terbaik di Jurusan Teknik Mesin. Di Jurusan Teknik Elektronika Iformatika, Kapten Lek Choirul Anam Sadjuri menjadi yang terbaik dengan skripsi “Metode pengamanan informasi dalam pengiriman data dijajaran harmatau dengan teknik kriptografi” IPK 3,68, Sementara di Teknik Elekro Kontrol, Kapten Laut (E) Juliver H. Pardede menjadi lulusan terbaiknya dengan skipsi “Rancang bangun untuk mengendalikan pesawat UAV aeromodeling pada saat landing dengan menggunakan sensor ultrasonic” IPK 3,48. Kemudian Kapten Laut (P) Burhannanda inggil Pribadhi dengan skripsi “Penggunaan metode analityc net work procvess (ANP) dalam pemilihan alternative kapal selam baru bagi TNI AL” IPK 3,78 menjadi lulusan terbaik Jurusan Teknik Industri, dan di Teknik Hidro-oseanografi, Kapten Laut (T) Indragiri Yani W dengan skripsi “Analisa teknis batas maritime RI-Timor Leste (studi kasus oekusi)” IPK 3,79 meraih lulusan terbaikntya.

Sementara itu di program D 3 Jurusan Teknik Mesin terbaik diraih Serka Mar Sugiarto dengan IPK 3,50, Teknik Elektronika Ekasen diraih Brigadir Risky Ady Kusuma dengan IPK 3,55, kemudian Teknik Elektronika Informatika diraih Sertu Hendri Surya Putra dengan IPK 3,49, dan di Teknik Hidro-Oseanografi diraih Serka Nav Budianto dengan IPK 3,60.

Jumlah lulusan tiap tahunnya yang tergolong masih sedikit menjadi hal yang perlu mendapat perhatian bila dibanding dengan konfigurasi wilayah yang menuntut kemajuan teknologi berbasis kelautan yang membutuhkan SDM berkualitas, profesional serta berintegritas moral yang tinggi untuk mengawakinya. Peran perguruan tinggi sebagai pencetak insan profesional menjadi sangat krusial. Disinilah keberadaan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) dengan visi dan misinya yang sangat strategis dalam memberikan kontribusi pengembangan iptek pertahanan khususnya di bidang keangkatanlautan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dalam menghadapi tantangan tugas di masa mendatang yang semakin kompleks, visi dan misi STTAL telah diselaraskan dengan konsepsi pembangunan kekuatan TNI/TNI AL sampai dengan 2024. Visinya adalah menjadi pusat pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pertahanan keangkatanlautan. Adapun misinya adalah menyelenggarakan program pendidikan tinggi berbasis iptek, berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pertahanan serta melaksanakan penelitian dan pengembangan iptek pertahanan dalam upaya memberikan kontribusi bagi kemajuan bidang pertahanan khususnya di lingkungan TNI/TNI AL.

STTAL yang didirikan pada tanggal 15 Maret 1966 di Bumi Cipulir Jakarta ini, merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di lingkungan TNI/TNI AL yang berbasis IPTEK dan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Sejak kepindahannya ke Kodikal (sekarang Kobangdikal) di Bumimoro Surabaya pada tahun 1984, STTAL yang kini dikomandani Kolonel Laut (E) Ir. Munizar Munaf, M.T telah memiliki 5 jurusan S-1 (Teknik Mesin, Elektro Informatika, Elektro Kontrol, Hidroseanografi dan Teknik Industri) dan Diploma 3 memiliki 3 jurusan (Teknik mesin, elektro dan hidro oseanografi).

TNI AL Kembangkan Alutsista Buatan Mahasiswa STT-AL

TNI Angkatan Laut bakal mengembangkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) buatan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL). Untuk kedepannya, pihak TNI AL akan fokus pada pengembangannya.

Dilaporkan Rangga reporter Suara Surabaya, ada 8 buah alat persenjataan serta penunjang operasi militer TNI AL di Kobangdikal Perak yang dipamerkan saat wisuda mahasiswa STTAL, Jumat (13/1/2012).

Mahasiswa menggunakan piranti sederhana untuk membuat seluruh alat tersebut. Laksamana Suparno Kepala Staf TNI AL yang meninjau, mengaku tertarik pada Pandawa, kapal sustainer tanpa awak buatan empat mahasiswa, yang digerakkan secara otomatis dan jarak untuk menggerakkannya bisa mencapai 30 km.

TNI mengaku belum memiliki kapal tanpa awak seperti yang dibuat oleh mahasiswa. Selain kapal Pandawa, mahasiswa STTAL juga membuat penyapu ranjau yang digerakkan secara otomatis, serta pengendali panel pembuka kendaraan amfibi dengan menggunakan hidrolik.

Karya mahasiswa lainnya adalah robot pendeteksi ranjau darat anti tank. TNI AL belum memiliki teknologi, tetapi mahasiswa telah membuat rancang bangunnya.

Laksamana Suparno menambahkan, untuk ke depan pihaknya akan fokus pada pengembangan teknologi alat tempur yang dihasilkan mahasiswa STTAL. Ia yakin para TNI AL mampu mengembangkan teknologi persenjataannya sendiri. Selain lebih luang, pengembangan ini berguna bagi profesionalisme TNI AL. Lebih lanjut, karya mahasiswa dapat mengurangi ketergantungan teknologi pertahanan dari negara asing. (xen/ipg)

*Dari Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter