Sunday, January 29, 2012

Twitter Kini Bisa Sensor Per Negara

SAN FRANCISCO: Situs micro-blogging Twitter kini mampu menyensor kicauan penggunanya per negara. Sebelumnya, jika Twitter menyensor sebuah kicauan, maka kicauan itu bakal raib tak hanya di negara asal penggunanya, tapi juga di seluruh dunia.

Teknologi terbaru yang diumumkan Kamis kemarin ini memicu kegelisahan bahwa komiten Twitter terhadap kebebasan berbicara mulai melemah.

Namun Twitter berpendapat sensor ini merupakan cara untuk memastikan tweet penggunanya tetap dapat dilihat orang , semisal tweet itu ternyata harus dihapus karena melanggar hukum di negaranya.

Twitter juga akan mencantumkan pemberitahuan sensor bilamana sebuah kicauan dihapus. Ini mirip dengan apa yang dilakukan Google selama bertahun-tahun, ketika hukum di sebuah negara mengharuskan sebuah hasil pencarian dihapus.

Dan seperti halnya Google, Twitter pun berencana memuat permintaan penghapusan kicauan oleh pemerintah, perusahaan maupun pribadi di laman chillingeffects.org.

Kemiripan kebijakan kedua perusahaan ini bukanlah sebuah kebetulan. Alexander Macgillivray, penasihat umum Twitter, adalah mantan karyawan Google yang turut membidani perancangan sensor di situs pencarian itu.

“Salah satu nilai utama kami adalah melindungi dan menghormati kebebasan berbicara setiap pengguna,” tulis Twitter dalam blognya.

Kami terus berusaha menampilkan konten kapan pun dan di mana pun, dan kami akan terus berlaku transparan dengan para pengguna ketika kami tak bisa melakukan hal itu. Kicauan harus tetap mengalir.”

Perusahaan jejaring sosial yang bermarkas di San Francisco itu kini memang tengah mengubah pendekatannya kepada penggunanya. Ini mengingat selama 6 tahun beroperasi ia telah menjelma menjadi semacam “megafon” yang begitu lantang dan perkasa di dunia.

Efek domino dari kicauan-kicauan penggunanya kini menjadi semacam instrumen penting dalam berbagai protes politik di penjuru dunia. Termasuk dalam pemberontakan yang menggulingkan pemerintahan Mesir setahun silam.

Meski begitu, seperti tertulis dalam blognya Kamis lalu, Twitter belum menggunakan kemampuannya melakukan sensor per negara itu. Seluruh kicauan yang dihapus telah menguap di seluruh dunia. Kebanyakan kicauan yang dihilangkan berisi tautan ke laman pornografi anak.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter