Friday, June 01, 2012

Ulasan Lenovo IdeaPad U300s Ultrabook

Laptop yang tipis dan ringan sebenarnya sudah diidamkan konsumen sejak lama. Puncaknya di tahun 2008 saat Apple memperkenalkan Macbook Air yang diiklankan muat di amplop manila biasa. Namun Macbook Air generasi pertama masih jauh dari sempurna. Selain mahal, konektivitas dan kineja yang terbatas membuatnya hanya diminati kalangan tertentu.

Tapi hal tersebut berubah sejak Intel memperkenalkan platform Sandy Bridge. Tiba-tiba Macbook Air memiliki performa yang memadai dan dapat diandalkan. Bahkan Apple sampai menghentikan produksi Macbook (non Pro) untuk memberi ruang lebih bagi Macbook Air.

Lalu bagaimana dengan laptop berbasis Windows? Intel rupanya menyiapkan platform Ultrabook sebagai standar acuan laptop yang tipis, ringan dan handal. Generasi pertama Ultrabook mulai bermunculan sejak tahun 2011 dari berbagai vendor, termasuk Lenovo dengan IdeaPad U300s.

Konsep dan Desain
Berbicara mengenai Ultrabook, pasti berbicara bentuk yang tipis. U300s ini memiliki ukuran tubuh setebal 14,9 mm yang sama pada bagian depan dan belakang. Hal ini cukup unik melihat para pesaing lain merancang Ultrabook mereka dengan ketebalan yang berbeda di bagian belakang dan depannya. Beberapa Ultrabook mungkin agak terlalu terpengaruh acuan desain Macbook Air, tapi jelas bukan U300s.

Lenovo U300S

Untuk bodinya, Lenovo Ideapad U300s menggunakan bahan aluminium yang ringan tapi kuat serta tahan gores. Selain itu, U300s juga memiliki kualitas rancang bangun yang sangat baik. Engsel layarnya lebih kokoh dibandingkan beberapa Ultrabook yang ada di pasaran. Tidak terlihat ada celah yang berpotensi menimbulkan kerusakan fisik. Beratnya hanya sekitar 1,36 kg, cukup ringan untuk dijinjing satu tangan.

Tata letak keyboard terlihat rapi dengan ukuran serta jarak antar tombol yang pas. Kenyamanan mengetik juga cukup baik. Saya merasa cukup nyaman dan lancar saat mengetik di U300s ini. Namun sayang, keyboardnya tidak dilengkapi fitur backlight. U300s ini juga dilengkapi touchpad berukuran besar yang dilapisi bahan kaca khusus untuk meningkatkan akurasi. Saat diuji, respon touchpad memang cukup baik dan akurat.

Desain yang tipis membuat Lenovo harus berkompromi. U300s ini hanya memiliki sebuah port USB 3.0 di sebelah kanan yang bersebelahan dengan port HDMI dan jack headphone, serta port USB 2.0 di sebelah kiri. Memindahkan foto dari kamera hanya bisa dilakukan melalui kabel USB, karena U300s ini tidak memiliki memory card reader.

Fitur dan Multimedia

Seperti rata-rata komputer Ultrabook, U300s juga memilki waktu booting serta resume dari mode Sleep yang cepat. Saya mencatat, waktu yang dibutuhkan untuk menyala dari mode Sleep hanya 3 detik, dan waktu bootingnya sekitar 30 detik.

Lenovo menyematkan layar berukuran 13.3-inci dengan resolusi 1366×768 piksel yang standar. Tampilan di layar U300s terlihat agak buram saat layar diposisikan pada sudut pandang yang kurang ideal. Tapi pada posisi yang pas, gambar dan video dapat ditampilkan dengan terang dan tajam, serta mampu menampilkan reproduksi warna yang baik.

Kinerjanya ini sudah amat memadai jika Anda ingin menonton film Full-HD di U300s.

Kualitas suara dari speaker internalnya cukup mengagetkan. Walaupun U300s hadir dalam ukuran yang tipis, suara yang dihasilkan cukup jelas, besar dan jernih . Performa suara yang baik tersebut sedikit banyak dibantu oleh fitur audio SRS Premium Surround Sound.

Lenovo U300S

Touchpad berukuran besar juga memiliki keunggulan tersendiri. Lenovo menyematkan sebuah fitur gesture control yang unik. Saat kita menyapu touchpad ke arah kanan dengan empat jari, sebuah tampilan notepad khusus akan muncul. Jika kita menyapu touchpad dengan empat jari ke kiri, U300s akan menampilkan beberapa pilihan gambar untuk mengganti wallpaper. Sapuan ke arah atas akan menghasilkan efek yang sama dengan tombol Alt+Tab. Sedangkan jika kita sapu ke arah bawah, komputer akan membawa kita kembali ke tampilan desktop.

Kinerja
U300s yang kami uji telah menggunakan prosesor Intel Core i7-2677M berkecepatan 1.80GHz. Dipadukan dengan SSD, hampir semua aplikasi yang saya coba berjalan dengan mulus. Aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop CS3 dapat dijalankan dengan enteng oleh U300s. Proses menyunting foto bisa berjalan dengan mulus dan lancar.

Padahal tugas tersebut dilakukan sambil mendengarkan musik dan menjalankan browser Chrome dengan 17 tab yang terbuka. Tidak hanya itu, saya juga terkejut melihat kecepatannya dalam membuka halaman web begitu cepat.

U300s ini dilengkapi SSD tipe JMicron 616 sebesar 256GB yang memiliki performa cukup baik. Saya berhasil memindahkan film HD 1080p berukuran 12GB dari flashdisk ke drive C: dalam waktu 8 menit. Berkat SSD tersebut, aplikasi-aplikasi juga terbuka jauh lebih cepat. Adobe Photoshop CS3 yang saya gunakan untuk pengujian, terbuka kurang dari 8 detik.

Chip grafis Intel HD 3000 yang terpasang di U300s memang bukan ditujukan untuk menjalankan game terkini atau aplikasi grafis yang berat. Tapi saya cukup puas dengan kemampuannya memutar film HD 1080p dengan lancar. Daya tahan baterainya pun tidak mengecewakan. Walau hanya menggunakan baterai 4-cell, U300s dapat digunakan selama kurang lebih 5 jam — cukup pas saat digunakan sambil bersantai di kafe favorit Anda.

Kesimpulan
Lenovo berhasil menghadirkan sebuah laptop yang memiliki keseimbangan dalam hal desain dan performa. Desainnya juga seimbang; memancarkan aura kemewahan dan profesionalisme pada satu produk yang cantik. Performa juga dapat diandalkan untuk berbagai keperluan, termasuk desain grafis dan multimedia. Sayangnya daya tahan baterai hanya sekitar 5 jam (jika digunakan secara intensif) dan harganya juga cukup premium, sehingga membatasi segmen pasar yang dibidiknya.

Bagi Anda yang menginginkan laptop yang tipis, ringan, cantik dan andal, serta tidak keberatan dengan harganya, Lenovo IdeaPad U300s dapat menjadi pilihan yang baik.

Lenovo Ideapad U300s
$ 1.699
www.lenovo.com/id

Kelebihan:
+ Desain menawan
+ Kinerja cepat
+ Keyboard dan touchpad nyaman
+ Kapasitas SSD 256GB di atas rata-rata Ultrabook lain
+ Engsel layar tidak mudah bergoyang

Kekurangan:
- Sudut pandang layar terbatas
- Harga cukup mahal



Kristian Tjahjono, kontributor situs teknologi konsumen yangcanggih.com. Antusias terhadap berbagai jenis gadget, mulai dari komputer, ponsel, sampai kamera digital.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter