Friday, February 11, 2011

Anak - Anak Cerdas Indonesia

1. Siswa Bandung Ciptakan Anti Virus Artav

Arrival Dwi Sentosa, siswa SMP 48 di Bandung, Jawa Barat, berhasil menciptakan sebuah anti virus lokal. Anti virus ini dinamainya Artav dan kini mulai digemari para pengguna komputer, bahkan warung internet di Bandung.

Selain karena mudah digunakan, tampilan Artav buatan Arrival ini juga tidak kalah dengan anti virus profesional. Diakui oleh sejumlah pengelola warnet, Artav sangat membantu untuk menghilangkan virus di dalam komputer, meskipun piranti lunak ini masih membutuhkan penyempurnaan.

Arrival menciptakan anti virus ini dalam waktu satu tahun. Ia tidak belajar di tempat profesional untuk membuat Artav. Arrival dan kakaknya hanya belajar otodidak dan membeli buku panduan sampai akhirnya bisa membuat anti virus ini.

2. Situs Jejaring Sosial Buatan Siswa SMP Di Bandung Diakses 47 Negara

Seorang siswa SMP di Bandung, Jawa Barat berhasil menciptakan jejaring sosial. Bahkan, saat ini karya tersebut telah diakses di 47 negara seluruh dunia.

Pergaulan di dunia maya melalui jejaring sosial saat ini sedang digandrungi masyarakat dari berbagai usia dan kalangan sosial. Hal inilah yang mendasari Muhammad Yahya Harlan, siswa SMP kelas I Sekolah Alam Bandung untuk menciptakan jejaring sosial dengan nama salingsapa.com.

Proses pembuatan jejaring sosial ini hanya satu bulan. Yahya mencoba membuat fitur-fitur menarik untuk melengkapi jejaring sosial karyanya. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya, salingsapa.com ditujukan untuk mengajak kebaikan.

Sejak diluncurkan dua minggu lalu, pengguna salingsapa.com sudah mencapai 5500 dan diakses oleh 47 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Belanda, Norwegia dan Malaysia.

Orang tua Yahya menyebutkan, minat dan bakat bahwa anaknya pada komputer telah terlihat sejak berusia tiga tahun. Karena karyanya ini, Yahya diminta mengisi kuliah umum dihadapan sejumlah dosen dan mahasiswa ITB, Bandung.

Awalnya, kata Yahya, ia tergerak ingin membuat jejaring sosial yang hampir sama dengan Facebook (FB) yang berbahasa Indonesia. Kemudian, hanya dalam kurun waktu satu bulan, terciptalah Salingsapa.com. Dalam waktu yang cukup singkat tersebut, Yahya membuat situs jejaring sosialnya penuh fitur yang agak jauh berbeda dengan FB.


“Awalnya saya lihat di news, ada orang Indonesia yang membuat semacam FB dengan bahasa Indonesia. Saya pikir, saya juga bisa buat yang sama dan lebih bagus lagi,” kata Yahya.

Anak sulung dari pasangan Yan Harlan (45) dan Fidriana (37) ini pun mulai mengotak-atik komputernya untuk merancang fitur-fitur di jejaring sosial yang akan dibuatnya itu. Dibantu sang ayah yang juga hobi main komputer, Yahya meminta ide-ide fitur yang akan dibuatnya.

Hasilnya, karya siswa yang menyukai mata pelajaran IPA ini ternyata mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Menurut sang ibu, Fidriana, putranya itu diminta memaparkan hasil karyanya selama 20 menit dan 10 menit untuk sesi tanya jawab. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Yahya meski ini pertama kalinya ia harus tampil di depan umum, terlebih lagi di hadapan dosen dan mahasiswa.

Namun, Fidriana percaya, anaknya itu mampu membuktikan diri. Karena jejaring sosial tersebut memang murni hasil karya Yahya meski ada bantuan ide dari sang ayah.

“Dia selalu ingin mempelajari yang baru tentang komputer, makanya saat ikut les, ia ikut beberapa paket pelatihan yang pesertanya mahasiswa semua,” kata Fidriana, saat ditemui di kediamannya di Awi Ligar, Cimenyan, Bandung.

Begitu tahu anak sulungnya menciptakan jejaring sosial, ia dan suaminya hanya mendukung dan mengarahkan bahwa karyanya tersebut akan lebih bagus bila bermanfaat bagi banyak orang.


“Karena itu, Salingsapa.com ini diniatkan untuk dakwah dan kebaikan. Harapan kami, jejaring sosial ciptaan Yahya ini juga sebagai ladang amal,” kata Fidriana, yang tetap memantau Yahya agar tetap bisa mengatur waktu antara belajar dan mengurus jejaring sosialnya tersebut.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter