|
Contoh kamera lubang jarum |
Hari ini saya diajak oleh Teman untuk
hunting foto dengan sebuah kamera yang tak biasa dan diajak mengenal
sebuah komunitas baru yang berdiri di Makassar, Komunitas Lubang Jarum
Indonesia nama komunitas itu. Media yang sering saya liat digunakan
dalam komunitas ini adalah Kaleng rokok, kaleng biskuit, bekas minuman
teh yang berbentuk kotak dan masih banyak lagi. Sebenarnya saya sedikit
bingung dengan proses
penjepretan menggunakan kamera ini tapi saya akan coba menjelaskannya secara sederhana.
- Isi media kamera dengan kertas foto negatif diruangan yang tak ada
cahayanya sama sekali, ruangan ini sering disebut kamar gelap.
Dikomunitas ini kamar gelap dibuat dengan bisa dipindah tempatkan.
|
Contoh Kamar gelap yang digunakan. |
- Pastikan kertas foto tidak terbalik dalam proses pemasangannya dikamar gelap.
- Media kamera yang digunakan pastikan memiliki lensa (lubang sekecil
jarum) sebagai tempat masuknya pantulan objek dari sinar matahari yang
telah disorot.
- Waktu pengambilan gambar sangat dipengaruhi oleh panas matahari
dilokasi, jika terlalu lama gambar akan terlihat hitam, jika terlalu
cepat gambar yang dihasilkan hanya putih saja.
- Objek telah diambil dari media kamera lubang jarum, proses pencucian
gambarnya juga harus dilakukan dalam kamar gelap. Didalam kamar gelap
telah tersedia beberapa cairan untuk mencuci foto dari kertas foto
negatif tersebut. Beberapa cairan tersebut antara lain: cairan
Developer, cairan Fixer, dan Cuka.
- Setelah dicuci oeh cairan tersebut gambar akan terlihat jelas dikertas foto tapi masih perlu di bilas oleh air biasa.
|
Hasil gambar kamera lubang jarum |
|
Hasil gambar teman-teman yang lain |
|
Contoh foto |
|
contoh foto |
Dalam 5 kali pengambilan gambar hasil yang berhasil bisa hanya satu
gambar saja. Beberapa kesulitan dari penggunaan kamera ini adalah
penghitungan waktu dalam pengambilan gambar terlalu lama / atau terlalu
cepat, Kertas terbalik dalam pemasangan, Kamera terbuka sewaktu kertas
telah terisi didalammnya, dan masih banyak kesulitan lainnya. Kesulitan
itu kemudian hilang ketika kita telah terbiasa, insting pengambilan
gambar kita juga semakin terasah oleh pengalaman. Kunci untuk
menghasilkan gambar yang bagus itu sebenarnya hanya terus mengasah
pengalaman tersebut dan tidak merasa bosan untuk mencoba. Beberapa orang
yang saya temukan berhenti mempelajari kamera ini karena merasa tidak
pernah berhasil dalam mengahasilkan gambar yang diinginkan tapi,
disitulah seninya dari kamera ini. Kepuasan yang didapatkan dari proses
yang dikatakan sulit itu jauh lebih terasa nantinya. Mari belajar dengan
hal yang baru.
No comments:
Post a Comment