Friday, May 25, 2012

Menikmati TV Satelit Tanpa Berlangganan


Teknologi televisi telah berkembang pesat, dimulai dari televisi hitam putih, menuju televisi berwarna, dan sekarang sudah memasuki era teknologi televisi digital. Sayangnya, di Indonesia teknologi TV digital baru digunakan untuk TV kabel dan TV satelit. Pada umumnya, teknologi tersebut digunakan untuk pay TV atau TV berbayar yang sering dikenal dengan istilah TV berlangganan.
Memotret kondisi ini, dua mahasiswa Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Brilian Prasetyo dan Rizky Edy Juwanto, menciptakan teknologi televisi digital tanpa memerlukan sistem berbayar atau berlangganan. Teknologi tersebut diberi nama Central Prosessing Unit TV Satelit (CPU-TVsat). Teknologi televisi digital ini berbasis teknologi TV satelit, karena keunggulan TV satelit adalah mampu menerima siaran televisi dari luar negeri. 
Menurut Prasetyo, kualitas gambar TV satelit lebih baik daripada teknologi UHF karena pada televisi satelit tidak terjadi gambar buram atau noise. “Kami melakukan kreativitas tambahan antena TV satelit seperti pemasangan 5 LNB, Aktuator ganda, dan memori penyimpan posisi. Dengan antena tersebut CPU-TVsat mampu menerima 21 satelit di wilayah Asia serta mendapatkan lebih dari 500 siaran televisi. Sementara itu, keunggulan pemasangan 5 LNB adalah ketika antena mengarah dalam satu posisi dapat mengakses 5 satelit sekaligus”, jelasnya.
Sementara keunggulan aktuator ganda dapat mempermudah penyetelan antena. “Dengan menggunakan alat ini kami cukup menggunakan remote kontrol berupa Stick Playstation untuk menggerakkan antena parabola dari jarak jauh. Selain itu, apabila antena bergeser sendiri karena ganguan cuaca seperti hujan deras atau angin kencang, antena akan otomatis kembali ke arah semula, karena sistem ini sudah dilengkapi memori penyimpan posisi”, tambah Rizki.
Brilian menerangkan, CPU-TVsat yang mereka buat memiliki beberapa fitur lainnya.  Fitur tersebut dapat menampilkan  video AV, S-Video, VGA dan HDMI (high Definition Media Image). “Disamping itu, siaran televisi dapat disaksikan melalui Laptop atau komputer dengan sistem under windows sehingga ketika menonton TV dapat di-minimaze dan dapat pula ditonton sambil membuka program komputer lainnya”, tambahnya. Fitur audio juga dilengkapi sistem mono L, mono R, dan Stereo yang dapat didengar melalui mini earphone / headset dan CPU-TVsat mampu melakukan perekaman dengan kulitas gambar yang tinggi pada durasi lebih dari 5 jam.
Keunggulan lain teknologi ini, CPU-TVsat sudah dirancang agar kompatible dengan format-format Video pada Televisi negara lain, seperti DVB-S, DVB-S2, MPEG2, MPEG4, HDTV, dan IRDETO2 serta CPU-TVsat ini dapat membuka siaran teracak atau Encryption program dengan menggunakan sistem Biss ke.vAlat ini dibuat dalam waktu 4 bulan, dengan mendapat bantuan Hibah Program Kreatifitas dari DP2M (Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) DIKTI. “Inovasi ini, tentunya tidak lepas dari ilmu yang kami peroleh dari bangku kuliah di Fakultas Teknik dan ke depan semoga kami akan terus mengembangkannya”, kata Prasetyo menutup penjelasannnya. (hryo/aw

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter