Wednesday, May 23, 2012

Jusuf Kalla Beberkan Faktor Mahasiswa Makassar Kasar

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Jusuf Kalla mencoba membeberkan kenapa mahasiswa di Makassar dalam aksi demonya selalu berujung rusuh atau bentrok.

Ini beliau ungkapkan dalam Seminar Nasional bertajuk "The Dancing Leaders" di Hotel Sintesa Peninsula, Manado.

"Faktor penyebabnya itu ada empat yang membuat demo mahasiswa di Makassar rusuh," ujarnya, Senin (22/5/2012).

Pertama, lokasi perguruan tinggi di Makassar berada di dua jalan utama. Semua arus kendaraan roda empat dan dua melewati dua jalan tersebut, tentu kalau menggelar demonstrasi pasti akan macet ruwet.

"Mahasiswa tinggal pasang bambu di jalan, arus lalu lintas semuanya tertutup. Jalan di sana itu (Makassar) mirip segitiga, satu jalan ditutup yang lainnya tak bisa bergerak," urainya.

Kemudian kedua, kebanyakan karakter orang Makassar itu lebih mengandalkan fisik, keras.

"Menyelesaikan masalah kadang memakai cara-cara emosi daripada mengedepankan akal. Tapi saya sendiri harus belajar, harus bisa tahan emosi, tidak utamakan kekerasan," kata Kalla.

Faktor ketiganya itu adalah sistem pendidikan di perguruan tinggi Makassar belum ideal, masih belum beraturan, mahasiswa pun akhirnya tidak fokus untuk belajar berkreasi positif.

"Tingkat perkuliahannya tidak teratur. Coba saja dari pagi sampai sore itu tidak ada kegiatan kampus, maka pelariannya mahasiswa bertindak negatif," ungkapnya.

Dan terkahir, tambahnya, keberadaan media massa turut mempengaruhi anarkisme gerakan mahasiswa saat berdemonstrasi di jalan raya.

Media cetak, televisi, itu biasanya pancing-pancing mahasiswa bakar ban. Kalau tidak ada media, mahasiswa tidak mau bakar ban.

"Tunggu dulu wartawan datang baru kita bakar ban," kata Kalla menggambarkan bahasa para mahasiswa.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter