MEDAN - Acara penabalan nama bayi yatim piatu penderita HIV/AIDS di Masjid Ar-Ridha, Jalan Darussalam, Medan, hari ini berlangsung hikmat. Apalagi saat ustadz membacakan doa dan diiringi marhaban oleh ibu pengajian setempat menambah suasana menjadi haru.
Bayi itu diberi nama Sifa Qoridatul, warga Jalan Garu VI, Kelurahan Harjosari I, Medan, digunting rambutnya oleh seorang ustadz dan tokoh masyarakat setempat serta disaksikan warga dan Pejabat Pemko Medan. Aqikah dan penabalan nama digelar warga karena sang bayi yatim piatu, setelah kedua orangtuanya, Muhammad Fauzi dan Muniroh, meninggal dunia akibat terjangkit penyakit HIV/AIDS beberapa waktu lalu.
Selama ini, Sifa dirawat oleh Serikan Peduli Kesehatan Sumatera (SPKS), salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap kesehatan anak di Medan. Menurut Dewi Sundari, ibu angkat sang bayi tadi malam, kondisi kesehatan Sifa saat ini masih labil. Selain terjangkit HIV/AIDS, Sifa juga menderita radang ternggorokan dan alergi kulit. Hingga kini Sifa belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) salah satu program kesehatan di Medan.
"Kami hanya berharap Pemko Medan memudahkan proses perawatan Sifa dengan mendaftarkannya sebagai peserta Jamkesmas," kata Sundari. Seperti diberitakan Sifa lahir prematur 20 Desember 2010 lalu, tanpa melewati operasi dengan berat 1,7 kilogram. Tiga hari setelah melahirkan buah hatinya itu, sang ibu bayi meninggal dunia akibat HIV/AIDS. Sedangkan sang ayah meninggal dunia lebih dahulu akibat penyakit yang sama sekitar lima bulan lalu.
Bayi Suspect HIV Kritis
MEDAN - Sifa Khoridatul Husna, bayi suspect HIV/AIDS anak pasangan alm Fa dan Mn, kondisinya kian menurun. Setelah mengalami demam dan batuk sejak dua minggu lalu, Sifa susah bernafas, tarikan napasnya kencang tak beraturan dan tubuhnya sesekali membiru. Ironisnya, perlakuan yang diperoleh bayi yang masih berusia tiga bulan ini terkesan tidak maksimal.
Sifa sudah tiga kali pindah ruangan, mulai dari Ruang VIP, Ruang Anak kelas III, dan Ruang ICU. Setelah dilakukan foto, napas Sifa semakin sesak. Setelah diberi bantuan oksigen dan ventilator, kondisi Sifa kembali mencemaskan. Ia mengalami kejang-kejang. Namun, saat hal ini dilaporkan pada perawat yang menjaganya, perawat tersebut hanya mengatakan ini sudah hal biasa.
"Sifa kejang-kejang setelah terus-terusan batuk, sampai matanya baling-baling ke atas. Kami laporkan sama perawatnya tak ada yang menggubris, katanya itu sudah biasa karena tak gampang tangani anak HIV," ujar keluarganya, sore ini.
Sifa kemudian dipindahkan ke ruang ICU, setelah keluarganya terus mendesak. Ketika dikonfirmasi pada Umar Zein, pemerhati HIV/AIDS sekaligus dokter yang pernah menangani Sifa dan almarhum ibunya, ia meyarankan agar Sifa diberikan kamar khusus.
"Dimanapun tempatnya dirawat, sebaiknya Sifa di taruh di kamar yang terisolasi, jauh dari virus baru yang nantinya akan lebih mempengaruhi kesehatannya. Karena memang kondisinya sudah rentan, jadi harus mendapatkan perhatian dan pelayanan medis yang lebih intensif," tandasnya.
Source News : Waspada Online 1 Dan Waspada Online 2
Let's Share Knowledge... Lebih Baik Hidup Dengan Banyak Warna, Dari Pada Hidup Dengan Satu Warna!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
FanPage Taste Of Knowledge
Popular Posts
-
Sejak lahir, bocah asal Cikarang ini tak punya alat kelamin. Akibatnya, kencingnya tak terkontrol. Dewa penolong baru datang setelah ia beru...
-
Sinema Wajah Indonesia, Hadirkan Konten Tayangan Yang Lebih Indonesia Program ini merupakan rangkaian produksi dan penayangan film televisi...
-
Berikut ini adalah ulasan untuk menambah kecepatan komputer kita. Untuk menambah kecepatan komputer kita bisa dilakukan dengan pemeliharaan ...
-
1. Indonesia’s Got Talent - IGT (Talent Show, Indosiar) --- Ter-Favorit 2. Cinta Fitri Season 6 (Sinetron, MD Entertainment, SCTV) --- Runne...
-
Hai pengguna jagad maya seluruh dunia… bagaimana perasaan kalian jika kalian lagi pada galau? Memang lagi galau, sengaja pengen galau, ingin...
No comments:
Post a Comment