PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemkot Pontianak melakukan sayembara membuat logo tentang peristiwa titik kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa yang terjadi pada 21-23 Maret mendatang melalui jejaring sosial.
"Sayembara itu kami lakukan untuk lebih mengenalkan lagi peristiwa kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa pada 21-23 Maret," kata Wakil Wali Kota Pontianak Paryadi, Senin (7/3/2011).
Pemenang sayembara tersebut akan diberikan hadiah minimal Rp 1 juta. "Kami akan bekerjasama dengan pihak pengelola hotel untuk memberikan penginapan gratis bagi pemenang sayembara tersebut," kata Paryadi.
Pemkot berharap, dengan dilakukannya sayembara membuat logo tentang kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa paling tidak secara tidak langsung mempromosikan agenda tahunan itu melalui jejaring sosial.
"Mudah-mudahan dengan dilakukan sayembara itu, semua pengguna jejaring sosial di dunia membacanya, sehingga berminat untuk menyaksikan peristiwa alam itu," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemkot Pontianak telah mengagendakan peristiwa titik kulminasi matahari dalam salah satu event Visit Kalbar 2011.
Pada saat peristiwa titik kulminasi matahari terjadi maka benda yang ditancapkan tegak lurus tidak terlihat adanya bayangan karena matahari berada tegak lurus di atas kepala yang hanya terjadi pada 21-23 Maret dengan titik kulminasi tepat pukul 11.50 WIB, dan 21-23 September dengan titik kulminasi tepat pada pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.
Kulminasi matahari adalah peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, yaitu di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Indonesia), Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.
Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.
Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa yaitu Kota Pontianak sehingga menjadi ciri khusus.
"Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa," kata Wakil Wali Kota Pontianak.
Source : Kompas.Com
No comments:
Post a Comment