Dilihat dari sejarahnya, Indonesia dan India
punya sejarah yang sama karena dijajah oleh negara Eropa. Indonesia oleh
Belanda dan India oleh Inggris. Kedua negara ini juga berperan besar dalam
suksesnya KAA 1955, saat itu PM Nehru pun menyatakan Bandung sebagai Ibukota
Asia-Afrika. Hubungan bilateral ini tak berakhir saat KAA 1955, tapi terus
dijaga hingga masa pemerintahan sekarang.
Dasasila Bandung adalah sepuluh poin hasil
pertemuan Konferensi Asia–Afrika yang dilaksanakan pada April 1955 di Bandung,
Indonesia, poin-poinnya adalah sebagai berikut :
1.
Menghormati hak-hak dasar manusia dan
tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB.
2.
Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial
semua bangsa.
3.
Mengakui persamaan semua suku bangsa dan
persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.
4.
Tidak melakukan campur tangan atau intervensi
dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.
5.
Menghormati hak setiap bangsa untuk
mempertahankan diri sendiri secara sendirian maupun secara kolektif, yang
sesuai dengan Piagam PBB.
6.
(a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan
pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara
besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
7.
Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi
maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan
politik suatu negara.
8.
Menyelesaikan segala perselisihan internasional
dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau
penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan
pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9.
Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10.
Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban
internasional.
Dan Bandung telah menjadi pusat perhatian - bahkan
barangkali boleh saya menyebutnya sebagai ibukota Asia dan Afrika"
Jawaharal Nehru.
Tahun 2005, tepatnya pd tanggal 21-24
November SBY & PM Manmohan Singh menyepakati Pernyataan Bersama. Pernyataan
itu dikenal sebagai Joint Declaration between the Republic of Indonesia and the
Republic of India. Pernyataan tersebut terkait kerjasama Indonesia-India
berdasarkan kesamaan nilai-nilai demi kemajuan kedua negara.
Teman-teman
tentu tahu krisis di Mesir sekarang. Tapi ingatkah kalian Mesir adalah negara
pertama yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia?
Pengakuan Mesir akan kemerdekaan Indonesia
sangat penting karena adanya persyaratan De Jure dlm ketentuan terbentuknya
satu negara. Di tahun 1947, 4 Delegasi Indonesia, Haji Agus Salim, AR Baswedan,
Mr. Nazir Pamoentjak dan Rasjidi melakukan perjalanan ke Mesir. Perjalanan itu adalah
kunjungan balasan terhadap kunjungan perwakilan dari Konsulat Jenderal Mesir di
India ke Yogyakarta.
Belanda pun berupaya menggagalkan usaha
Indonesia. Dubes Belanda menyatakan Indonesia msh dibawah kekuasaan Belanda. Belanda
menyatakan, karena masih ada dibawah kekuasaan Belanda segala tindakan politik
atas nama Indonesia tidak diakui. Akan tetapi, Perdana Menteri Nokrashi atas
nama bangsa Mesir tidak gentar menghadapi protes keras dari Belanda yang
disampaikan dubesnya.
Perjanjian persahabatan Indonesia-Mesir pun
ditandatangani oleh Haji Agus Salim dari Indonesia dan PM Nokrashi Pasha dari
Mesir. Hubungan bilateral ini berlanjut saat Presiden Soekarno membuat Gerakan
Non-Blok yang menghimpun negara-negara di Asia dan Afrika.
Presiden Soekarno, Presiden Mesir Gammal
Abdel Nasser dan tokoh lain membentuk GNB untuk mencegah perang dunia antara
Blok Barat dan Blok Timur. Melihat hubungan baik ini akan lebih baik apabila
kita mendoakan supaya segera tercapai solusi damai yang terbaik untuk negara
Mesir.
No comments:
Post a Comment