Friday, March 18, 2011

Hubungan Bilateral Indonesia Dengan India Dan Mesir



Dilihat dari sejarahnya, Indonesia dan India punya sejarah yang sama karena dijajah oleh negara Eropa. Indonesia oleh Belanda dan India oleh Inggris. Kedua negara ini juga berperan besar dalam suksesnya KAA 1955, saat itu PM Nehru pun menyatakan Bandung sebagai Ibukota Asia-Afrika. Hubungan bilateral ini tak berakhir saat KAA 1955, tapi terus dijaga hingga masa pemerintahan sekarang.
Dasasila Bandung adalah sepuluh poin hasil pertemuan Konferensi Asia–Afrika yang dilaksanakan pada April 1955 di Bandung, Indonesia, poin-poinnya adalah sebagai berikut :
1.       Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB.
2.       Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3.       Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.
4.       Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.
5.       Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
6.       (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
7.       Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8.       Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9.       Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10.   Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional.
Dan Bandung telah menjadi pusat perhatian - bahkan barangkali boleh saya menyebutnya sebagai ibukota Asia dan Afrika" Jawaharal Nehru.
Tahun 2005, tepatnya pd tanggal 21-24 November SBY & PM Manmohan Singh menyepakati Pernyataan Bersama. Pernyataan itu dikenal sebagai Joint Declaration between the Republic of Indonesia and the Republic of India. Pernyataan tersebut terkait kerjasama Indonesia-India berdasarkan kesamaan nilai-nilai demi kemajuan kedua negara.
               Teman-teman tentu tahu krisis di Mesir sekarang. Tapi ingatkah kalian Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia?
Pengakuan Mesir akan kemerdekaan Indonesia sangat penting karena adanya persyaratan De Jure dlm ketentuan terbentuknya satu negara. Di tahun 1947, 4 Delegasi Indonesia, Haji Agus Salim, AR Baswedan, Mr. Nazir Pamoentjak dan Rasjidi melakukan perjalanan ke Mesir. Perjalanan itu adalah kunjungan balasan terhadap kunjungan perwakilan dari Konsulat Jenderal Mesir di India ke Yogyakarta.
Belanda pun berupaya menggagalkan usaha Indonesia. Dubes Belanda menyatakan Indonesia msh dibawah kekuasaan Belanda. Belanda menyatakan, karena masih ada dibawah kekuasaan Belanda segala tindakan politik atas nama Indonesia tidak diakui. Akan tetapi, Perdana Menteri Nokrashi atas nama bangsa Mesir tidak gentar menghadapi protes keras dari Belanda yang disampaikan dubesnya.
Perjanjian persahabatan Indonesia-Mesir pun ditandatangani oleh Haji Agus Salim dari Indonesia dan PM Nokrashi Pasha dari Mesir. Hubungan bilateral ini berlanjut saat Presiden Soekarno membuat Gerakan Non-Blok yang menghimpun negara-negara di Asia dan Afrika.
Presiden Soekarno, Presiden Mesir Gammal Abdel Nasser dan tokoh lain membentuk GNB untuk mencegah perang dunia antara Blok Barat dan Blok Timur. Melihat hubungan baik ini akan lebih baik apabila kita mendoakan supaya segera tercapai solusi damai yang terbaik untuk negara Mesir.

No comments:

Post a Comment

FanPage Taste Of Knowledge

Popular Posts

My Twitter